40. Don't Run Away - 도망치지마

226 24 4
                                    

22 Juni 2022

Kim Seokjin's POV

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Kim Seokjin's POV

"Jangan terus meminta maaf. Kau tidak melakukan kesalahan apa pun."

Demi apa pun. Ini kalimat terpanjangnya sejak hari pertama kami bertemu lagi. Dia tetap mengatur emosinya ketika berbicara. Aku sempat terkejut dengan perkataannya. Aku tidak tahu apa maksudnya.

"Kumohon, hyung. Pergilah."

Yoongi memohon sembari menekan lututnya dan sedikit membungkuk. Aku rasa dia menangis. Kuputuskan untuk keluar dari dalam mobil dan berdiri di sebelahnya.

"Ada apa? Aku tidak mengerti sama sekali."

Dia kembali berdiri dan menggusar rambutnya ke belakang. Tampak sangat kacau dan matanya berkaca-kaca.

"Aku orang jahat. Maka dari itu, jangan pernah dekati aku lagi."

Aku merasa kasian melihatnya seperti ini. Bagaimana bisa dia menganggap dirinya itu orang jahat sedangkan dia sangat baik dan jauh dari kata jahat.

"Apa maksudmu? Berhentilah mengatakan hal-hal seperti itu. Ayo kita pulang, yang lain sudah menunggu."

Ketika aku hendak menyentuh lengannya, Yoongi menepis tanganku. Aku sangat terkejut tapi tidak bisa berkata-kata.

"Aku tidak pantas bersama kalian. Aku orang jahat."

Perkataannya benar-benar tidak masuk akal, aku ingin sekali memukulnya untuk menyadarkannya tapi aku menahan diri dengan meremas tanganku.

"Aku sudah pernah bilang padamu, kau itu orang baik, Yoon."

Mendengar hal ini, Yoongi menundukkan kepalanya. Aku menyentuh kedua bahunya dengan tanganku dan sedikit meremas untuk memberi semangat sebagai teman serta keluarganya.

"Bagaimana jika tidak?"

Dia bertanya tapi tetap menunduk. Aku benar-benar tidak tega melihatnya terluka seperti ini. Apalagi menyalahkan dirinya sendiri.

Aku diam dan hanyut dalam semua pikiran. Apa yang ia pikirkan sampai ia merasa seperti itu. Aku sendiri tidak tahu di mana letak kejahatannya.

Sebenarnya sampai mana persahabatan kami sampai aku tidak mengenalnya sejauh ini.

"Bagaimana jika aku orang jahat, hyung?"

Yoongi mendongak dan mata kami bertemu. Dia menahan air matanya dan mengigit bibirnya. Aku melihat luka dan pilu di dalam matanya.

Dia bukanlah seseorang seperti itu. Di mataku, Yoongi tetaplah Min Yoongi yang aku kenal sejak lama. Dia masih sama di mataku sampai kapan pun.

"Aku tidak peduli."

Pernyataanku sedikit tegas dan menekankan. Ini agar dia mengerti, bahwa dia bukanlah orang jahat dan menyalahkan dirinya terus menerus.

Aku tahu, aku sendiri sedang belajar bagaimana cara untuk mencintai diri sendiri tanpa menyalahkan diri sendiri.

Love Yourself : Happiness [SUDAH TERBIT]Место, где живут истории. Откройте их для себя