11. Mantan

3.2K 214 2
                                    

Hello Call Me kak Bintang, selalu dukung ceritaku dengan cara vote, komen dan follow akun ini, agar kak Bintang tau kalau kamu adalah pembaca cerita ini.
.
.
.
100 vote + 85 komen!
Bisa?


[UNTUKMU_IMAMKU]

Malam ini aku gugup setengah mati, kenapa tidak? Saat ini rumah Kak Abi ada Gangga teman kak Abi sekaligus mantan ku dulu, dan saat ini orang itu tengah berbincang hangat bersama teman Kak Abi yang lain juga Mas Arbi.

"Evi, bantu Mama yuk, bawa ini ke depan sana." Aku menoleh pada Mama kak Abi yang berada tak jauh dari tempat aku berdiri sekarang, Mama kak Abi sangat baik padaku dia menganggap aku anaknya juga, jadi aku tak sungkan untuk berbicara padanya, aku juga disuruh memanggilnya Mama agar sama seperti kak Abi dan Mbak Eva.

"Kamu gak papa 'kan?" tanya Mama saat kita sudah hampir sampai di ruang tamu di mana di sana ada kak Abi dan teman-temannya juga ada Mas Arbi.

Mama Kak Abi tau kalau aku dan Gangga sempat berpacaran, dia juga tau kejadian di mana aku putus dengan Gangga karena kesalahan cowok itu, aku mengangguk sebagai jawaban, memang kenapa kalau aku bertemu dengan Gangga lagipula aku sudah bersuami dan di sana ada suamiku juga.

"Malam tante," sapa mereka semua pada Mama kak Abi, mata ku sempat beradu pandang dengan Gangga namun aku lekas putuskan, aku masih ingat kalau aku sudah menjadi istri orang jadi buat apa aku masih memikirkannya, mataku juga melihat pada Mas Arbi yang juga sedang melihatku.

"Malem juga." Dengan telaten aku dan Mama menaruh minuman juga cemilan di atas meja, Mama membalas sapaan mereka dengan senyum khasnya.

"Eh ini Evi ya? Wah apa kabar Ev? Makin cantik aja lu?"

"Eh iya bro, kok gue baru ngeh ya, tambah cantik sih lo Ev!"

"Cantik 'kan Ga?"

Aku hanya tersenyum kikuk mendengar ucapan mereka, jadi mereka tidak sadar kalau aku adalah Evi, memangnya apa yang berubah?

"Iya cantik." Tatapan Gangga padaku membuatku risih, apa lagi teman-teman kak Abi yang  semakin gencar menggoda ku.

"Gila Ev, lu berubah banget perasaan dulu enggak, eh enggak deng 'kan lu udah cantik dari sononya." Aku hanya tersenyum mendengar ucapan Adhi teman Kak Abi yang juga dekat denganku.

"Jangan salah .... Setiap detik itu Evi berubah jadi lebih cantik, ya enggak Ev?" ucap teman kak Abi yang satunya, aku tak menjawab ucapan-ucapan mereka aku lebih memilih mempercepat menaruh minuman itu, agar cepat kembali ke belakang.

"Nyesel ngak, Ga putus sama Evi?"

"Ho'oh nyesel ngak tu?" Aku jelas mengumpat dalam hati saat kak Abi bertanya pada Gangga seperti itu, apa kak Abi lupa kalau di sini juga ada Mas Arbi, bisa-bisa aku dengannya bertengkar hanya karena ini.

"Nyesel lah, kalau bisa gue mau balikan." Memasang wajah datar itulah aku  sekarang, mendengar kalimat yang keluar dari mulut Gangga semudah itukah? Ku lihat Mas Arbi berdiri dan lansung pergi dari sini dengan raut datarnya, huft pasti dia kesal karena ini.

"Tank's untuk pujiannya, gue berubah gini juga karena suami gue, tadi yang duduk di sini suami gue loh, udah kenalan 'kan?" Ku lihat mereka semua terdiam dengan raut keterkejutanya, jadi mereka tidak tau kalau pria yang tadi duduk sini adalah suamiku, ku lirik kak Abi yang menggaruk tengkuknya yang pasti tidak gatal, kak Abi tersenyum lebar dan mengangkat tangannya membentuk huruf V.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang