Bab 4

7.6K 795 12
                                    

Frank, Freya, Felix dan Alesya sudah kembali ke hotel. Alesya masih syok dengan kejadian tadi, dia hanya diam saja di sepanjang perjalanan, meskipun Alesya terlihat dewasa tapi sebenarnya dia masih polos. Frank bisa mengerti keadaan Alesya. Menurut Frank meskipun Alesya itu tertutup dan dingin sebenarnya dia adalah gadis yang hangat dan murah senyum hanya saja dia sangat was-was kepada orang baru.

Setelah sampai, mereka langsung duduk. Yohan dan Dale hanya mengerutkan keningnya bingung.

"Kalian kenapa?" Tanya Yohan.

"Hari ini benar-benar gila! Sungguh gila!" Ucap Freya menggebu. Dan itu membuat Yohan dan Dale semakin kebingungan.

"Cepat katakan apa yang terjadi Freya, kau membuatku semakin bingung" ucap Yohan.

"Baiklah aku akan katakan. Alesya dicium seseorang sewaktu di bar tadi" ucap Freya. Sedangkan sang empu yang dibicarakan hanya menundukkan kepalanya.

Hening.

"WHAT THE HELL?!!!" Ucap Yohan dan Dale bersamaan. Alesya langsung kabur ke kamar mandi setelah melihat ekspresi dan situasi sekarang yang akan menyudutkannya.

"Dan kau tahu apa yang membuatnya semakin lucu? Dia bilang itu adalah ciuman pertamanya" ucap Freya kembali tertawa dengan keras. Yohan dan Dale pun ikut tertawa.

Yohan tidak menyangka itu adalah ciuman Alesya. Dia sadar karena dia laki-laki, Alesya itu sangat cantik! Tapi dia belum pernah berciuman.

"Sudahlah jangan menggoda Alesya terus-menerus. Kalian mau dia marah huh?" Ucap Frank menakuti mereka. Sontak Yohan dan Freya langsung berhenti. Mereka tahu jika Alesya marah maka itulah akhir mereka.
Alesya sudah kembali dari kamar mandi.

"Kita kembali ke tugas kita, dugaan Frank benar. Wanita itu meminta perlindungan pada gangster, dan itu semakin menyulitkan kita. Kalau kita berurusan dengan gangster itu hanya akan membuatnya semakin rumit" ucap Felix. Mereka mengangguk setuju.

"Jika dilihat dari penampilan pria tadi kemungkinan dia hanya pemimpin geng kecil, maksudku biasanya kalau pemimpin geng besar mereka selalu memakai pakaian yang sesuai dengan derajat atau tingkat geng mereka" ucap Frank.

"Hanya ada satu cara untuk menyelesaikan ini" Ucap Freya. Mereka semua menoleh kearah Freya secara bersamaan.
"Apa maksudmu?" Tanya Frank.

"Kita harus membalas mereka dengan geng lagi" ucap Freya.

"Tunggu!! Maksudmu kita harus bergabung dengan gangster, Yakuza atau semacamnya?! Hell no!!" Ucap Alesya.

"Tapi Sya, saran Freya masuk akal. Bukannya aku membela Freya tapi itu adalah solusi yang baik, kalau kita langsung menghadapi mereka pasti kita akan kalah jumlah dan kekuatan. Meskipun kita adalah tim elit tapi tetap saja, jika kau ingin maju maka kau hanya akan menemukan kematian saja. Kita harus bergabung dengan klan yang lebih tinggi dan kuat" ucap Frank. Freya tersenyum penuh kemenangan setelah mendengar pendapat Frank.

Alesya melotot, lihat itu! Frank sama saja seperti Freya! Astaga dia ingin berteriak sekuat kuatnya sekarang. Alesya mengatur nafasnya lalu mulai berbicara lagi.

"Alright, jika kita harus bergabung dengan geng atau semacamnya, kau akan bergabung kemana?" Ucap Alesya.

"Red Dragon" ucap Frank. Mereka semua kebingungan karena tidak mengerti apapun tentang dunia underworld.

"Red Dragon adalah klan Yakuza terkuat dan sangat ditakuti di Jepang. Bisnis mereka dan anggota mereka sudah tidak bisa diragukan lagi, mereka adalah pilihan sempurna untuk masalah ini. Tapi masalahnya ketuanya..." Frank menghentikan ucapannya.

"Lanjutkan ucapanmu Frank" ucap Freya yang sudah penasaran.

"Dia adalah Keiko Yamaguchi" ucap Frank.

Yakuza YuriWhere stories live. Discover now