Bab 6

7.5K 780 16
                                    

Keesokan harinya, Alesya bangun dari tidurnya. Tunggu, kenapa badannya tidak bisa digerakkan? Dan kenapa hembusan nafas seseorang terasa di wajahnya? Ah, mungkin itu Freya, bocah itu biasa memeluknya saat tidur untuk dijadikan guling.

Tapi saat pikiran Alesya sudah jernih, dia baru teringat bahwa dirinya beserta teman-temannya berada di mansion Keiko. Lantas dia langsung membuka matanya dengan cepat, benar saja... Yang memeluknya adalah Keiko!

"Shit!" Ucap Alesya lalu melepaskan pelukan Keiko dari tubuhnya, karena terlalu keras Alesya sampai jatuh dari tempat tidur.

Bruk!

"It hurts" ringis Alesya saat pantatnya menghantam lantai lumayan keras. Keiko yang mendengar ringisan Alesya langsung membuka matanya. Dia terkejut melihat Alesya yang sudah terduduk di lantai sambil memegangi pantatnya.

"Astaga, kau tidak apa-apa baby?" Ucap Keiko menghampiri Alesya. Keiko membantu Alesya bangun dan mendudukkan Alesya di tempat tidur.

"Kau tidak apa-apa?" Ucap Keiko khawatir. Alesya yang melihat wajah khawatir Keiko tertegun. Dirinya hanya jatuh, kenapa dia membuat wajah seperti itu?

"Ya, aku baik-baik saja. Dan kenapa kau ada disini?" Tanya Alesya bingung. Keiko tertawa.

"Memangnya kenapa? Inikan rumahku" ucap Keiko. Alesya terdiam, memang benar ini rumahnya tapi ini...

Keiko terkekeh melihat wajah kesal Alesya. Dia menggelengkan kepalanya lalu bangkit dari tempat tidur. Keiko memegang kedua pipi Alesya lalu mengecup bibir Alesya singkat.

Cup.

"Ini morning kiss, sekarang kau cepat mandi dan turunlah ke bawah untuk sarapan" ucap Keiko lalu pergi dari kamar Alesya. Meninggalkan Alesya yang terdiam di tempatnya.

Wajahnya memerah sekarang. Dia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia langsung turun kebawah dan menuju meja makan untuk sarapannya. Disana sudah ada teman-temannya.

"Morning, Sya" ucap Frank. Alesya tersenyum.

"Kau tau? Tempat tidurnya sangat empuk! Aku bahkan tidur dengan sangat nyenak" ucap Freya.

"Benar itu! Tempat tidur di kamarku juga sama, kan Dale?" Ucap Yohan. Dale pun mengangguk. Mereka terus berbicara dengan asyik tanpa menghiraukan Frank yang sudah menatap mereka dengan tajam.

"Sudahlah, brother. Mereka masih anak-anak" ucap Alesya. Frank memalingkan wajahnya kearah Alesya.

"Tetap saja, mereka tidak sopan Sya. Kau tahu kan, aku adalah orang yang menjunjung tinggi tata Krama" ucap Frank. Alesya hanya menghembuskan nafasnya.

Beberapa saat kemudian, Keiko datang dan duduk di samping Alesya. Alesya memalingkan wajahnya saat Keiko menatapnya. Keiko hanya terkekeh melihat itu.

Frank dan Freya hanya tersenyum melihat tingkah Alesya. Lihat itu! Alesya tidak pernah bertingkah seperti itu.

Para pelayan sudah menyajikan sarapan mereka. Mereka sarapan dengan tenang dan tak ada yang bicara sama sekali. Setelah sarapan selesai mulailah Freya menceloteh dengan bersemangat.

"Kau tidur bersama Keiko ya?" Goda Freya. Alesya menyemburkan air yang sedang di minumnya. Freya tertawa melihat itu, perkataannya benar. Alesya tidur dengan Keiko.

"Wah, sister Alesya..." Ucap Yohan tidak percaya. Wajah Alesya sudah memerah sekarang.

"Diamlah! Atau aku akan menyiram kalian!!" Bentak Alesya sambil mengarahkan tempat air kearah mereka. Mereka terdiam setelah mendengar ancaman Alesya. Keiko hanya terkekeh melihat wanitanya itu.

Yakuza Yuriजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें