Bab 11

5.6K 517 5
                                    

Suasana menjadi hening di mansion. Alesya masih terdiam di tempatnya. Frank dan yang lainnya pun ikut terdiam. Frank mencoba memanggil Alesya.

"Sya, Alesya!!" Ucap Frank sembari memegang bahu Alesya. Alesya pun langsung sadar ketika Frank memanggilnya.

Alesya melepaskan tangan Frank dari bahunya lalu mengambil hp Eiji. Alesya segera menekan nomor Keiko, tapi nomornya tidak aktif. Alesya pun menekan nomor Daichi.

"Kalian semua diam" ucap Alesya. Mereka pun diam.

Setelah beberapa saat, akhirnya dijawab. "Halo? Ada apa Eiji?" Ucap Daichi di telpon.

"Ini aku, Alesya" ucap Alesya.

Daichi yang sedang mengobrol dengan Hasabe dan Keiko pun terkejut. Davichi menoleh kearah Hasabe dan Keiko. Dia memberi isyarat bahwa yang menelpon adalah Alesya. Keiko menghembuskan nafasnya pasrah. Lalu Keiko memberi isyarat pada Daichi untuk mengaktifkan pengeras suara. Lalu Daichi melakukannya.

"Ya, ada apa?"jawab Daichi.

"Dimana Keiko?" Ucap Alesya datar. Keiko sudah menebak itu.

"Keiko-sama sedang meeting dengan rekan kerjanya" ucap Daichi.

"Jangan berbohong kepadaku sialan!!! Katakan yang sebenarnya, dimana Keiko!!!!!!" Teriak Alesya. Mereka terkejut mendengar itu. Orang-orang di mansion pun sama terkejutnya.

Keiko memejamkan matanya. Lalu dia mendengar suara tangis Alesya. Tidak!! Alesya tidak boleh menangis!!

"Berikan padaku" ucap Keiko. Daichi pun memberikan ponselnya. Keiko menekan simbol mikrofon disana. Jadi hanya Keiko yang bisa mendengar.

"Hey babe, ini aku. Jangan menangis oke?" Ucap Keiko lembut.

"Hiks kau! Yakk!!! K-kei hiks" ucap Alesya sambil sesenggukan.

"Don't cry babe heum? Aku akan pulang sekarang" ucap Keiko. Hasabe melotot mendengar itu, tidak boleh! Keiko tidak boleh meninggalkan rumah sakit sekarang, kondisinya sedang tidak baik.

"Hiks tidak! Hiks hiks aku yang akan hiks kesana!!" Ucap Alesya. Keiko terkejut mendengar itu.

"Tidak boleh, aku saja yang pulang" bujuk Keiko.

"Tidak!! Diamlah disana! Aku akan kesana bersama Eiji" ucap Alesya lalu mematikan teleponnya.

Keiko pasrah. Wanitanya ini benar-benar keras kepala. Keiko menyandarkan tubuhnya. Meskipun dirinya sudah terbiasa dengan tembakan tapi tetap saja sakit, dirinya tidak bisa bergerak dengan leluasa sekarang.

"Kalian tunggu Alesya di luar" ucap Keiko. Hasabe dan Daichi mengangguk lalu pergi dari ruang inap Keiko

...

Alesya dengan cepat ke kamarnya untuk mengambil jaket lalu turun kembali kebawah. Eiji sudah di lepaskan dari ikatan itu.

"Eiji ayo" ucap Alesya tidak sabar. Saat Alesya ingin pergi, Frank menghentikan langkahnya.

"Aku ikut saja Sya" ucap Frank. Alesya tersenyum.

"Tidak brother, kau istirahat saja. Kalian semua juga istirahatlah. Ini sudah larut malam" ucap Alesya lalu pergi dari sana.

Alesya dan Eiji sudah di perjalanan sekarang. Hening. Mereka berdua tidak berbicara sama sekali.

"Maafkan aku, aku tidak memberi tahumu karena itu adalah perintah langsung dari Keiko-sama" ucap Eiji meminta maaf. Alesya menoleh, lalu tersenyum.

"Tidak apa, aku mengerti. Aku juga minta maaf karena tadi sempat meneriaki mu" ucap Alesya. Suasana agak mencair sekarang.

"Tapi ngomong-ngomong, kau benar suka dengan pria? Sama seperti Daichi?" Ucap Alesya penasaran.

Yakuza YuriWhere stories live. Discover now