Bab 15

4.5K 419 4
                                    

Keiko sudah tiba di restoran itu, tempat dimana dia membunuh King Bradley. Sekarang hujan, cuaca yang sangat tidak cocok dengan Keiko. Dia dan anak buahnya masuk kedalam restoran itu.

Disana ada seorang pria tua yang sedang meminum wine dengan santainya. Keiko masuk dengan wajah andalannya, dingin dan datar. Pria tua itu memandang Keiko sekilas lalu bangkit dari duduknya.

"Senang bertemu denganmu, nona Keiko" ucap Sakazuki Kaneki. Pria tua itu tersenyum, tapi menurut Keiko itu adalah senyuman paling menjijikkan yang pernah dia lihat, senyuman palsu.

"Ya, senang bertemu denganmu juga tuan" ucap Keiko. Mereka duduk.

"Keponakanku berkata kau menyerangnya, apakah benar?" Ucap Sakazuki. Keiko menyeringai, pria tua itu langsung ke intinya. Keiko suka ini, tidak membuang-buang waktu.

"Yeah, tapi itu bukan salahku" ucap Keiko santai. Sakazuki tertawa, benar kata orang-orang Keiko berbeda dari ketua Yakuza lainnya.

"Saat aku melihat, wajah keponakanku sungguh tidak bagus. Kau yang memukulnya?" Ucap Sakazuki. Si Ken itu sungguh! Keiko ingin mengajar bocah itu lagi.

"Yeah, itu ulahku karena anak buahnya menembak ku" ucap Keiko. Sakazuki terkejut, Ken tidak menceritakan ini.

"Benarkah?" Ucap Sakazuki tidak percaya. Keiko tidak menjawab tapi dia menunjukan langsung luka tembak nya pada Sakazuki.

"Kau tahu apa yang membuatku kesal pada bocah sialan itu? Dia mengajakku untuk menghancurkan klan yang ada di barat, dan mengambil keuntungan dari pengiriman" ucap Keiko datar. Sakazuki lebih terkejut lagi, itu adalah tindakan yang sangat merendahkan klan mereka.

"Kau harusnya tahu jika aku adalah orang yang tidak suka mengambil keuntungan orang lain, tapi keponakan mu itu memaksaku. Saat aku menolaknya dia marah lalu menyuruh anak buahnya untuk menyerang ku dan hasilnya aku tertembak. Karena aku kesal, aku menghajar keponakan kesayangan mu itu" ucap Keiko dingin.

"Astaga, maafkan dia. Dia masih labil, pemuda yang penuh ambisi" ucap Sakazuki tertawa kikuk. Keiko tidak menjawab. Keiko berdiri lalu pergi dari sana. Sebelum pergi dia menoleh kearah Sakazuki.

"Jika dia tidak bisa menjalankan bisnis ini dengan benar, lebih baik dia mundur. Aku tidak yakin apa yang akan terjadi selanjutnya jika dia terus menjalankan bisnis dengan sikap ambisius nya. Kita mempunyai aturan tersendiri dalam berbisnis, dan klan mu adalah klan yang terhormat tuan. Pastikan keponakanmu menjaga nama baik klan kalian" ucap Keiko lalu pergi dari sana. Sakazuki terdiam.

Keiko masuk kedalam mobil. Bajunya jadi basah karena hujan sekarang. Itulah kenapa Keiko membenci hujan. Mereka pergi dari sana lalu kembali ke rumah sakit tempat Yohan di rawat.

...

Sedangkan di rumah sakit. Frank sedang menerima telfon dari seseorang. Alesya sedang mengobrol dengan Yohan dan Freya. Sedangkan Dale dan Felix sedang berbicara dengan teman mereka.

Frank menghampiri timnya.

"Temanku sudah menemukannya, mungkin besok kita bisa bergerak. Dan kau Yohan, kau tidak akan ikut bersama kami" ucap Frank. Yohan langsung protes pada Frank.

"Brother! Kenapa begitu?!" Ucap Yohan kesal.

"Lihatlah kondisimu bocah. Jika kau ikut, nanti hanya akan jadi ribet. Bagaimana jika lukamu terbuka? Kami juga yang repot" ucap Frank. Yohan hanya mengangguk tidak terima.

"Apakah Keiko harus tahu?" Ucap Alesya. Mereka menoleh pada Alesya.

"Tidak, jangan beri tahu dia. Keiko hanya akan tahu tentang penangkapan Isabella saja, tidak dengan masalah organisasi kita" ucap Frank tegas. Alesya mengangguk.

Yakuza YuriWhere stories live. Discover now