Bab 8

3.4K 381 13
                                    

Mereka sudah sampai di mansion sekarang. Saat masuk kedalam, mereka melihat Alesya yang sedang menonton TV disana. Keiko menyuruh Hasabe dan yang lainnya untuk pergi.

"Kau sedang menonton apa babe?" Ucap Keiko sambil mencium puncuk kepala Alesya.

"Aku tidak tahu acara apa, tapi ini sangat seru Kei" ucap Alesya tanpa mengalihkan pandangannya dari tv.

Keiko terkekeh. Keiko memeluk Alesya dari samping dan menemani Alesya menonton TV. Alesya teringat dengan Frank dan yang lainnya, mereka sudah tiba di Afghanistan kah? Apakah mereka baik-baik saja? Kapan mereka pulang dan apakah mereka akan mengunjungi Alesya disini?

Keiko yang melihat Alesya sedih terkejut. Tadi tidak apa-apa sekarang, lihat wajahnya. Keiko menarik wajah Alesya lalu mencium bibir Alesya singkat.

"Kenapa heum?" Ucap Keiko lembut.

"Aku sedang memikirkan tentang teman-temanku Kei. Apakah mereka tiba di Afghanistan dengan selamat atau tidak" ucap Alesya sambil menahan tangisnya.

Keiko memeluk Alesya. "Mereka akan baik-baik saja sayang, kau tahu betul mereka seperti apa" ucap Keiko.

Alesya mengangguk. Saat mereka sedang menonton tiba-tiba terdengar suara tembakan beberapa kali, sontak semua orang yang ada di mansion terkejut.

"Menunduk!!" Teriak Keiko.

Mereka semua menunduk. Saat Alesya ingin berlindung di bawah meja, perutnya terbentur ke ujung meja di depannya. Alesya langsung jatuh kelantai sembari memegangi perutnya.

"Kei! Hiks sakit" ucap Alesya sambil meringis. Keiko panik saat Alesya menangis dan mengaduh kesakitan.

Setelah beberapa saat, tembakan itu berhenti. Mereka langsung berdiri lagi, Keiko mengangkat tubuh Alesya lalu mendudukkannya di sofa.

"Pelan-pelan, mana yang sakit?" Ucap Keiko khawatir. Alesya tidak menjawab tapi dia menunjuk kearah perutnya. Keiko tidak tahu harus berbuat apa, dia hanya mengelus-elus perut Alesya dengan pelan.. berharap agar sakitnya hilang.

Hasabe dan yang lainnya sedang mencari siapa pelakunya, saat mereka keluar ada beberapa orang yang langsung naik ke mobil dan pergi dari sana. Mereka masuk lagi dan melihat Keiko yang sedang marah besar sekarang.

"Tangkap para bajingan itu!! Bawa mereka ke hadapanku sekarang juga! Dasar bangsat!!!" Teriak Keiko sangat keras, suaranya menggelegar didalam mansion.

"Ha'i!" Teriak mereka serentak lalu pergi dari sana dan mulai mencari.

Keiko menatap Alesya khawatir. Dia membawa Alesya kearah kamarnya, dibelakangnya Hasabe hanya mengikutinya. Keiko membaringkan tubuh Alesya disana.

"Hasabe, panggilkan dokter" ucap Keiko. Hasabe mengangguk lalu menelpon dokter keluarga Yamaguchi.

Setelah beberapa saat, dokter itu datang. Keiko minggir mempersilahkan dokter untuk memeriksa Alesya.

"Periksa dengan baik, jika ada yang terlewat tamat riwayatmu" ucap Keiko datar.

"Sudahlah Kei, jangan menakuti dokter ini" ucap Alesya.

Keiko hanya diam dan memperhatikan dokter itu memeriksa Alesya. Dokter itu berusaha untuk membuka baju yang ada di perut Alesya, sebelum tangan dokter itu mengangkat baju Alesya..

Tuk.

Sebuah pistol mengarah pada kepala dokter itu. Ya siapa lagi kalau bukan Keiko. Berani sekali dia ingin menyentuh Alesya!

"Kau mau apa sialan?" Ucap Keiko dingin.

Dokter itu mulai berkeringat dingin sekarang. "S-saya hanya ingin memeriksa perutnya saja, Keiko-sama!" Ucap dokter itu dengan gugup.

Yakuza YuriWhere stories live. Discover now