Bab 9

3.3K 371 11
                                    

Sudah 1 Minggu sejak kejadian itu. Setelah kejadian itu Keiko memperketat penjagaan di mansion dan menambah lebih banyak CCTV disana. Keiko juga melarang Alesya pergi keluar mansion jika tidak terlalu penting. Tobio, orang itu benar-benar ingin perang dengan klan Yamaguchi.

Sekarang, Keiko sudah ada di dalam ruang kerjanya. Dia berbicara dengan Hasabe tentang Tobio Yagami, dia masih penasaran dengan Tobio itu. Seperti apa orangnya?

"Informasi yang didapat Akira sangat sedikit sekali, mungkin orang itu tidak terdaftar disini Keiko-sama" ucap Hasabe.

Keiko menompang dagunya. Ini akan memakan waktu, dia harus segera menemukan siapa dan dimana Tobio itu. Dia khawatir jika orang itu menargetkan Alesya.

"Suruh Akira untuk tetap menggali informasi tentang orang itu, aku ingin tahu siapa dia sebenarnya" ucap Keiko. Hasabe mengangguk.

Setelah selesai berbicara, Keiko pergi kembali ke kamarnya. Disana Alesya masih tertidur diatas ranjang, Keiko diam memperhatikan Alesya. Lalu dia duduk di samping Alesya yang sedang tertidur itu. Keiko menyentuh perut Alesya.

"Kenapa kau masih belum ada?" Gumam Keiko.

Karena terusik dengan gerakan Keiko, Alesya pun terbangun. Dia bingung kenapa Keiko ada disana?

"Kei?" Ucap Alesya sambil mengucek matanya.

"Kau bangun? Aku akan membawakan sarapanmu kemari, tunggu sebentar" ucap Keiko lalu pergi ke bawah.

Alesya menatap Keiko bingung. Ada apa dengan Keiko? Saat sedang berpikir, Alesya merasa perutnya sangat mual sekali. Dengan cepat dia berlari ke kamar mandi dan memuntahkannya.

"Apakah aku masuk angin? Atau..." Ucapan Alesya terhenti ketika dia mengingat Minggu berapa sekarang.

Seketika Alesya langsung ternganga, dia lupa! Sekarang sudah 1 Minggu, Alesya tersenyum seperti orang gila sekarang.

"Kenapa aku lupa!" Ucap Alesya lalu menepuk dahinya. Saat sedang tersenyum tiba-tiba terdengar suara Keiko yang memanggilnya.

"Babe? Kau sedang apa?" Ucap Keiko.

"Aku sedang cuci muka Kei!" Jawab Alesya.

Alesya pun keluar dari kamar mandi. Disana Keiko sudah menunggunya sambil membawa sarapannya. Alesya duduk di samping Keiko.

"Kenapa kau membawanya kemari? Aku kan bisa makan di bawah bersamamu" ucap Alesya lalu memakan sarapannya.

Keiko terkekeh. "Tidak masalah, lagipula aku sudah sarapan lebih awal tadi" ucap Keiko.

Alesya menatap Keiko. "Tumben, kenapa kau sarapan lebih awal?" Ucap Alesya.

"Aku akan pergi untuk mengontrol barang yang akan masuk" ucap Keiko.

Barang masuk? Maksudnya narkoba atau apalah itu?

"Kenapa harus dipantau olehmu Kei? Kan ada anak buahmu dan dimana tempatnya?" Ucap Alesya.

"Aku harus melihatnya, jika ternyata barang tidak sesuai atau kurang aku bisa langsung menanyakannya. Tidak jauh, di pelabuhan" ucap Keiko.

Alesya tertawa dan bersorak gembira di dalam hatinya. Dia bisa mencek apakah dia benar hamil atau tidak, ini pas sekali!

Dengan cepat Alesya memakan sarapannya. Keiko tersenyum ketika melihat Saparan Alesya habis, dia membawa nampan itu lalu pergi ke bawah. Alesya mengikutinya kebawah.

"Kenapa kau ikut?" Ucap Keiko.

"Tidak boleh? Aku hanya ingin duduk di ruang tv" ucap Alesya.

Keiko hanya tertawa lalu pergi ke dapur dan menaruh piring tadi. Alesya langsung duduk di ruang tv, dia menunggu Keiko pergi sambil menonton tv.

Yakuza YuriWhere stories live. Discover now