Bab 10

6.1K 556 5
                                    

Setelah bicara dengan Alesya bahwa dirinya akan pergi, sekarang Keiko sudah di depan Mansionnya untuk berangkat.

"Nanti malam pulang!" Kata Alesya. Keiko tersenyum.

"Iya sayang" ucap Keiko lalu mencium bibir Alesya singkat. Lalu pergi masuk kedalam mobil. Keiko pergi dengan 3 mobil, 2 mobil lainnya untuk para bodyguardnya. Keiko satu mobil dengan Hasabe, sedangkan Daichi ada di mobil kedua. Eiji tidak ikut karena harus menjaga Alesya dan yang lainnya di mansion.

"Anda harus hati-hati dengan si Ken itu, dia licik" ucap Hasabe. Keiko tahu betul tentang hal itu, dia sudah pernah beberapa kali berbisnis dengan Ken dan dia tidak suka bocah sialan itu.

"Yeah, kita harus waspada" ucap Keiko.

Setelah perjalanan yang cukup lama akhirnya mereka sampai dia Club milik Ken. Keiko turun dari mobilnya. Banyak orang yang memperhatikan Keiko. Ayolah bagaimana mungkin mereka tidak memperhatikannya, mereka tahu betul Keiko itu siapa.

Keiko masuk kedalam Club lalu menuju sebuah ruangan. Disana ada Ken dan anak buahnya. Keiko memasang wajah datar nan dinginnya.

"Selamat datang" sambut Ken. Keiko hanya berdehem tidak menjawab. Bisa dilihat dari raut wajah Ken bahwa dirinya sedang kesal.

"Jangan bertele-tele, jadi apa penawaranmu?" Tanya Keiko. Ken berdecak kesal mendengar itu.

"Bagaimana kalau kita bersatu untuk menghancurkan klan yang ada di barat? Kita juga bisa mengambil beberapa keuntungan dengan memotong persen barang yang akan dikirim" ucap Ken menggebu. Keiko sudah menduga ini, bocah ini benar-benar licik.

"Bisnis ini melibatkan banyak pihak, melibatkan banyak orang. Dan semua harus di untungkan" ucap Keiko.

"Ayolah, kenapa kau begini. Kita sudah berbisnis cukup lama, lebih baik kita lebih melebarkan sayap kita masing-masing" bujuk Ken.

"Tidak" ucap Keiko. Ken menghela nafasnya kesal. Keiko sangat sulit untuk di pengaruhi.

"Jika kau tidak mau ini, bagaimana dengan Wanita? Aku ada seorang budak yang lumayan, aku yakin kau pasti akan menyukainya" ucap Ken. Lalu dia memerintahkan anak buahnya untuk membawa wanita itu. Tak berselang lama, seorang wanita cantik yang diseret masuk dengan kasar oleh anak buah Ken.

"Bagaimana? Harganya bisa nego" ucap Ken.

"Tidak, aku sudah mempunyai kekasih. Aku tidak membutuhkan seorang wanita lagi" ucap Keiko santai.

"Siapa wanita tidak beruntung itu?" Ucap Ken bercanda lalu tertawa. Keiko mengeluarkan aura hitamnya.

"Hati-hatilah dalam berbicara, tidak semua orang dapat kau ajak bercanda" ucap Keiko datar. Ken langsung berhenti tertawa mendengar ucapan Keiko.

"Kenapa kau serius sekali astaga, santai saja. Kita sama-sama pendosa hahaha" ucap Ken.

"Saya memang pendosa, tapi saya punya etika" ucap Keiko. Ken sudah kesal sekarang.

"Astaga aku mulai kesal, Keiko" ucap frustasi Ken.

"Ku kira kau akan menawarkan bisnis yang menarik, tapi ternyata tidak. Kau membuang waktuku saja" ucap Keiko lalu hendak pergi dari sana tapi langkahnya berhenti ketika mendengar teriakan Ken.

"Beraninya kau!! Kau sedang ada di wilayahku!!!" Teriak Ken marah. Keiko hanya terkekeh.

"Jadi apa maumu?" Ucap Keiko santai. Wajah Ken sudah merah karena menahan marah. Anak buahnya pun sampai mundur karena tidak mau terkena amukan bos mereka.

"Kenapa kalian diam saja? Cepat serang orang itu!!" Teriak Ken pada anak buahnya. Tapi anak buahnya hanya diam, tapi dilihat anak buah Ken terlihat sangat terlatih jika dilihat dari postur tubuh mereka.

Yakuza YuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang