Bab 12

3.1K 339 5
                                    

Keiko sudah ada di dalam mobil sekarang, dia sedang mengisi pistol miliknya dengan peluru. Agar penuh, jadi dia tidak perlu repot-repot mengisi lagi disana.

"Kau akan menghabisi dia langsung?" Ucap Hasabe saat melihat Keiko yang sedang mengisi penuh peluru pada pistol miliknya.

"Mungkin? Kita lihat nanti saja" ucap Keiko.

Hening. Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara. Dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.

Keiko turun dengan memasang wajah datar bin dinginnya. Dia berjalan kedalam bar bersama anak buahnya, suara musik terdengar sangat keras disana. Banyak orang mabuk bertebaran dimana-mana. Anak buah Keiko membukakan jalan untuk Keiko agar mudah dilalui.

"Selamat datang tamu kehormatan" ucap Tobio saat Keiko masuk kedalam ruangan pertemuan mereka yang ada di dalam bar itu.

Keiko tidak menjawab itu dan langsung duduk di sana. Tobio terkekeh melihat itu, lalu dia menyuruh pelayan untuk membawa segelas wine lagi.

"Jadi kenapa kau ingin bertemu denganku?" Ucap Keiko datar.

"Tidak ada, aku hanya ingin bertemu denganmu" ucap Tobio santai.

'Bocah bangsat!' batin Keiko.

Keiko mencoba mengatur nafasnya yang memburuh karena kesal pada orang yang ada di hadapannya ini.

"Apakah kau rugi besar karena permainan ku?" Ucap Tobio watados.

Keiko menyeringai. "Tidak banyak, dan itu tidak akan membuatku bangkrut dalam sekejap" ucap Keiko.

Tobio terkekeh. Keiko orang yang menyenangkan, dia tidak salah mengajak Keiko untuk bermain. Sangat pas!

"Ngomong-ngomong, kekasihmu cantik juga. Dan yang aku dengar, dia juga sedang hamil sekarang" ucap Tobio lalu tertawa.

Keiko dark mode is on. Wajahnya datar sekali, aura hitamnya keluar. Amarahnya tidak bisa ditahan lagi jika ini bersangkutan dengan Alesya, kekasihnya itu.

"Jangan macam-macam denganku sialan, dan jika kau menyentuh kekasihku walaupun hanya sedikit saja aku pastikan kau akan menyesal" ucap Keiko dengan nada rendahnya.

"Apa salahnya? Kita di 'dunia' ini bebas melakukan apapun untuk mencapai tujuan kita, benar kan? Kau pasti tahu itu karena kau sudah sangat berpengalaman dalam hal ini" ucap Tobio.

"Ya, aku sangat tahu itu. Tapi jika kau menyakiti keluargaku atau orang yang aku sayangi aku tidak akan diam saja bangsat. Dan camkan ini baik-baik dalam otakmu, sekeras apapun kau berusaha kau tidak akan pernah mendapatkan apa yang kau inginkan" ucap Keiko lalu pergi dari sana.

Tobio hanya terkekeh. Saat Keiko akan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu, Tobio berkata.

"Ya, berusahalah untuk menjaga orang yang kau cintai Yamaguchi. Dan jangan salahkan aku jika mereka menghilang satu-persatu" ucap Tobio.

Keiko mengeluarkan pistol miliknya lalu menembak bahu Tobio. Tidak fatal, tapi sakit.

"Ini adalah hadiah pertemuan pertama kita bangsat. Setelah ini jagalah dirimu sendiri,  jangan mempedulikan orang lain. Mungkin saja kau yang akan hilang sebelum menghilangkan orangku dan semoga kita bertemu lagi saat kau sudah menjadi mayat sialan" ucap Keiko lalu pergi dari sana bersama anak buahnya.

Tobio tertawa keras saat mendengar ucapan Keiko. Dirinya menjadi semakin semangat untuk menjatuhkan Keiko.

"Ya, kita lihat saja siapa yang akan hilang setelah ini" ucap Tobio.

...

Saat di mobil, Keiko membanting pistolnya kebawah mobil dengan keras. Untung pelatuknya tidak lepas dan menembakkan peluru. Lalu Keiko duduk dengan berusaha untuk mengontrol emosinya.

Yakuza YuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang