Chapter 28

67 21 117
                                    

"Terlalu kejam menjadikan nyawa sebagai bayaran tinggal di sini." Xia Chia menyudahi sesi tertunduknya, memerhatikan setiap orang dalam rumah ini termasuk pula Yue Ming, kekasihnya. "Terus saja aku menyangkal selama ini, membohongi diri sendiri. Pada akhirnya ... tak lagi bisa disangkali."

Benar, bukti telah ada di depan mata. Kwan Mei dan Tang Yuan sendiri adalah korban yang telah melalui semua hal itu. Lantas bagaimana bisa lagi menyangkali, bukan? Pun tak mengherankan jikalau Xia Chia dan Yue Ming selama ini taklah menikah, taklah pula memiliki anak. Hanya karena semata mereka khawatir dan telah tahu, tapi belum memiliki bukti pastinya. Oleh karena itu, menahan lebih baik ketimbang mengalami pahitnya kehilangan buah hati.

Tiap bulan, satu nyawa. Topik anak-anak pun tabu diperbincangkan. Bagi warga baru yang bergabung, tak tahu-menahu akan segelap apa desa ini pada akhirnya akan menganggap desa ini tempat kedua untuk memulai kembali hidup, membina keluarga dan menjalani hari-hari dengan penuh senyuman. Pun akhirnya apa, kehadiran anak hanya dipergunakan sebagai santapan makhluk penghuni Hutan Malam Abadi. Membayangkannya saja sudahlah cukup menyesakkan, apa jadinya jikalau dialami sendiri? Kala Yue Ming mulai melampiaskan kekesalan, memukul keras meja kayu yang hampir saja memadamkan api lilin. "Ini ... sungguh tidak lagi bisa diteruskan. Apa yang akan kalian lakukan sekarang?"

"Purnama adalah saat di mana kekuatan dari perisai pelindung area hutan terlarang melemah, karena itu ... aku menyimpulkan bahwa makhluk dalam gua itu mungkin saja juga melemah, butuh jiwa murni untuk memulihkan kekuataannya." Namun, Ji Yu tak paham. Jikalau memang seperti yang dikatakan Tang Yuan, lantas kenapa perisai yang mengelilingi seluruh area desa tidak ikut melemah? "Mungkin, ada hubungannya dengan penjaga desa, tentu ini hanya tebakanku saja," timpal Kwan Mei.

"Kenapa berpikir seperti itu?" sela Hui Yan, tidak mungkin tebakan itu ada jikalau tidak ada hal yang dicurigai atau diketahui sebelumnya, bukan? Dan Hui Yan terus mendesak untuk diberitahukan, lagian semua sudah seperti ini. Lantas, buat apa menutup-nutupi apalagi enggan mengatakan, bukan? Kala Xia Chia sendiri mendukung.

Akan tetapi, Kwan Mei malah melemparkan pandangan pada suaminya, Tang Yuan. Semacam meminta pria ini saja yang menerangkan, ataukah barangkali tebakan yang Kwan Mei utarakan tadi memanglah datang dari Tang Yuan?

"Penjaga desa memiliki tanda berupa kuncup bunga merah pada masing-masing tengkuk leher mereka. Tiap kali purnama, kuncup tersebut akan mekar, membentuk bunga dengan lima mahkota. Yang mana efek dari mekaran tersebut akan sangat menyakitkan, semacam api sedang menggerogoti tubuh bahkan hingga ke tulang-tulang. Setelahnya, sejumlah besar energi tubuh terkuras. Sementara perisai yang mengurung desa akan kian menguat."

Selain Kwan Mei, seluruh pasang mata berfokus pada Tang Yuan. Bertanya-tanya, bagaimana bisa pria ini tahu begitu jelas seakan ia sendiri yang merasakan pengalaman tersebut? Apa mungkin Tang Yuan pernah menyaksikan langsung? Karena tidak mungkin penjaga desa yang memberitahukan. Kecuali ... kecuali ... tidak mungkin, bukan?

"Benar ... aku salah satu dari penjaga desa," ucapnya kemudian, seraya menjatuhkan pandangan pada sepasang kekasih pemilik rumah ini, Ji Yu dan Hui Yan. "Itu aku, yang menghadang dua penjaga desa di malam kalian membuntuti dengan cerobohnya," lanjutnya, tak mengherankan kenapa ada ada satu penjaga desa yang begitulah bermurah hati melindungi, rupanya karena alasan ini. Pun Hui Yan dan Ji Yu tak bisa berucap apa-apa lagi, malu juga tak menyangka. Namun, setidaknya sekarang menjadi jelas. "Posisi ini, aku pun tak tahu bagaimana dan kenapa aku orangnya. Hanya, aku menebak kalau penjaga desa haruslah terdiri dari lima orang, mungkin saja aku pengganti dari yang sebelumnya."

"Kau tidak ingat, bagaimana kejadiannya?" tanya Ji Yu, karena tidak mungkin tidak ada semacam peresmian atau apalah itu yang setara dengan hal tersebut. Atau setidaknya barangkali, alasan yang mendasari kenapa harus Tang Yuan bukannya orang lain. Sungguhkah tidak ada hal-hal demikian?

The Village : Secrets Of Past Life (END)Where stories live. Discover now