Chapter 68

66 16 98
                                    

Dua Bulan Kemudian.
(Kota Wanjiang - Area Desa Weiji 500 Tahun Lalu Berada).

Rerimbunan pepohonan yang tak diketahui apa namanya mengelilingi, tapi tak ada apa pun yang menunjukkan bahwa area yang dipenuhi orang-orang ini adalah Desa Weiji. Pasalnya, selain hutan yang mengelilingi, tidak ada hal lainnya yang bisa dianggap sama seperti waktu itu. Tidak ada gerbang kecil yang bertuliskan 'Desa Weiji' menyambut, tidak ada rumah-rumah warga bahkan puing-puing atau jejak apa pun yang menunjukkan bahwa memang pernah ada suatu desa dulunya berdiri.

Yang ada kini hanyalah tanah galian sana-sini, mobil-mobil terparkir di sekitaran, baik mobil pribadi, ambulans ataupun mobil lainnya yang berukuran lebih besar. Selain itu, orang-orang sibuk dengan urusan masing-masing, berlalu-lalang layaknya tidak ada waktu bersantai terlebih tidak ingin membuang waktu sedikit pun. Tak tahu pasti secara spesifiknya apa yang menjadi kesibukan mereka, menjadikan Xue Jing yang terdiam menonjol di antara mereka semua.

Sedangkan He Ting, terlihat sibuk berkumpul dengan beberapa orang, mungkin sedang berkoordinasi ditemani lembaran kertas pada tangannya lengkap dengan portofon yang sesekali akan didekatkan pada mulutnya sembari pandangan mengedar. Akan tetapi, edaran yang dilakukan seketika terhenti, sepasang tungkai dibawanya menjauhi kumpulan orang-orang dengan portofon masih setia menemani.

"Kau baik-baik saja? Ingin istirahat di mobil?"

Yang ditanya menggeleng, lagian bagaimana bisa istirahat di saat genting begini, bukan? Tentu dengan cepat Xue Jing yang menyerahkan sebotol air mineral ini menolak, bahkan tak segan-segan ia menyeka pergi peluh yang menghiasi sedikit wajah dari penerus Museum Huanjing ini. "Apa semua kerangka di area ini sudah ditemukan? Benar tidak ada yang tersisa lagi?"

"Jangan khawatir, semua orang di sini adalah tim ahli. Selain itu pencarian secara menyeluruh pada sekitaran area ini sudah dilakukan. Aku jamin semua warga desa yang tewas malam itu sudah ditemukan."

Meskipun Xue Jing sendiri tak tahu bagaimana bisa pria ini begitu yakin, mengingat kejadian telah berlalu 500 tahun lamanya. Namun, melihat akan bagaimana yakinnya He Ting serta para tim yang dibawanya ini tak lain seperti yang dikatakan tadi, adalah tim ahli. Maka Xue Jing pun percaya saja. Sudah diizinkan ikut dan bergabung ke lokasi ini pun sudah menjadi suatu bentuk pengecualian terbesar baginya.

"Sekarang waktunya ke tempat itu ... area terlarang. Tim sudah selesai menyingkirkan tumpukan reruntuhan."

Seperti luka lama yang kembali berdarah, begitulah perasaan Xue Jing begitu mendengar ucapan barusan. Padahal dari sebelumnya ia telah mempersiapkan diri dengan baik, tapi setelah tiba pada waktunya ... tetap saja masih sulit untuk dilakukan. Oleh karenanya, tanpa banyak memberikan respons Xue Jing hanya bisa mengalihkan pandangan dari He Ting pada area di mana Hutan Malam Abadi, tempat di mana makhluk kegelapan bernama Mo Shan dan juga penjaga desa dahulu tinggal tersebut. Dan begitu dirasa siap, barulah mereka berdua bergerak.

"He Ting, penemuan besar seperti ini sekiranya akankah memengaruhi keluargamu?" Yang mana He Ting sendiri tampak tak begitu paham, maksud dan arah dari ucapan yang ditanyakan padanya ini sebenarnya apa. "Maksudku, akankah berdampak buruk? Kau tahu sendiri penemuan ini terbilang sangatlah besar, sejumlah orang pasti akan menekan dari mana dan bagaimana bisa menemukan penemuan sebesar ini hanya dalam waktu singkat."

"Kau mengkhawatirkanku?" tanyanya sedikit menyunggingkan senyuman, sama sekali tidak ada keseriusan. Namun, siapa yang tahu jikalau pria ini sedang berusaha mencairkan suasana agar setidaknya Xue Jing mampu merasa lebih rileks. "Jangan khawatir, kakekku bukanlah orang biasa. Hampir seluruh hidupnya dia selalu berkutat dengan yang namanya penemuan dan penelitian. Meskipun sekarang penemuannya sedikit berbeda dari biasanya, tetap saja ... penemuan adalah penemuan ....

The Village : Secrets Of Past Life (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang