Chapter 38

66 20 113
                                    

Selain kata 'berhenti', sungguhkah tidak ada kata lain yang bisa diucapkan kedua penjaga desa ini? Sampai berapa lama pula mereka harus melemparkan pandangan menyelisik nan mengganggu seperti ini? Ingin berucap menanyakan, tapi lidah keluh pun debaran jantung ... berharap saja penjaga desa ini tak mendengar. Bahkan telapak tangan yang membawa keranjang berisi wortel ini telah sukses menghadirkan sejumlah keringat.

Belum lagi, sampai kapan pula sepasang pendengaran akan terus menangkap nyanyian aneh dari hutan terlarang sana? Kala di mana gagak-gagak telah berhenti berkoak mengejek, yang mana bertepatan dengan itu pula, entah karena kebetulan ataukah tidak, yang jelas dua penjaga desa penghadang pintu masuk gudang penyimpanan ini berakhir mengalihkan pandangan mengintimidasi kepada mereka yang merupakan penarik dan pendorong gerobak penuh umbi-umbian.

"Biarkan dua wanita ini saja yang membawa masuk isian gerobak itu." Menyingkir dari posisi menghadang, kembali menjaga sebagaimana posisi awalan tadi tepat saat penarik dan pendorong gerobak menarik diri menjauh. Namun, baik Hui Yan dan Xia Chia masih pula berdiam diri seakan belum mencerna baik ucapan yang baru didengar. "Apa yang kalian lakukan? Jika tidak ingin maka suruh orang lain, jangan menghalangi jalan seperti itu."

"Ingin, tentu saja ingin, karena kami jelas warga baik dan suka bekerja," balas Xia Chia, tersenyum lebar sembari menarik masuk Hui Yan yang akhirnya mampu bernapas lega. Setidaknya jauh lebih baik, dan waktunya pula untuk melanjutkan kembali rencana yang ada.

Hanya saja, bagaimana harus memulai? Bagaimana pula harus menggeledah ruangan yang tak terlalu besar ataupun kecil ini? Berlantaikan papan, mengeluarkan deritan pula tiap kali melangkah, yang mana sejumlah debuan tipis melapisi. Selain itu, tak pula terlihat ada sesuatu yang mencurigakan, pun lihatlah sejumlah warga yang mengisi ruangan penyimpanan ini berada, sibuk dengan pekerjaan masing-masing dalam menempatkan hasil panen pada tempat yang telah disediakan.

Lantas, di manakah letak keanehan dari ruangan ini? Dari mana pula harus memulai, tanpa harus menarik ataupun mengundang sejumlah perhatian atau kecurigaan. Dan Hui Yan yang sedang sibuk memindahkan wortel dari keranjangnya ke rak, berakhir mengedarkan pandangan untuk kemudian hanya menangkap beragam jenis sayuran menguasai sudut lantai, termasuk pula tiap jejeran rak kayu pada sisi kiri dan kanan ruangan. Sedangkan bagian tengah kosong, dijadikan area lalu-lalang sebebasnya.

Pun inilah yang terjadi, ataukah memang ini pula yang menjadi rencana Hui Yan dan Xia Chia. Entahlah, yang jelas mereka sibuk pada pekerjaan, beralih memindahkan sekeranjang demi sekeranjang hasil panen dari gerobak yang ditinggalkan oleh dua warga di depan pintu tadi, membawa masuk untuk kemudian ditempatkan pada rak yang telah disediakan, dan hal itu terus dilakukan selama beberapa menit waktu berlalu. Apalagi, dua penjaga desa yang berjaga sesekali akan menoleh ke dalam seolah memastikan tidak ada hal aneh sedang berlangsung.

Pasti ada sesuatu di sini, pasti ... tapi di mana ...? Mungkinkah tidak bisa dilihat oleh mata langsung? Lantas .... Mendesah, mata dipejamkan sementara kedua tangan memperkuat keranjang berisikan kentang, bertingkah pula seakan keranjang tersebut cukuplah berat sampai langkah sulit dilajukan. Namun, sepasang indra pendengaran dibiarkan terus menajam, menangkap berbagai jenis suara terutama deritan dari lantai berpapan ini. Apa mungkin dengan cara ini bisa menemukan? Penjaga desa harusnya tak begitulah curiga akan gerak-gerik ini, bukan? Kembali mendesah, tersenyum bodoh kemudian. Lagian bagaimana bisa menggunakan cara seperti ini, tidak mungkin pula terus menelusuri ruangan dengan mata terpejam. Kecuali ....

"Kecuali ada sesuatu yang tumpah dan berserakan pada hampir setiap lantai dalam ruangan ini."

Benar, hanya itu caranya agar aku bisa menelusuri tiap ruangan tanpa khawatir dicurigai. Lagian semua cara patut dicoba, jika gagal maka gagal saja. Yang terpenting kegagalan tersebut tidaklah dalam bentuk tertangkap penjaga desa, maka semua tentu aman-aman saja, bukan? Oleh karena itu, Hui Yan menjatuhkan pandangan pada Xia Chia, mengirim semacam sinyal berupa sekali anggukan, dan permainan pun ... dimulai.

The Village : Secrets Of Past Life (END)Where stories live. Discover now