08

5.4K 539 24
                                    

Anna merebahkan dirinya di atas ranjang sambil memikirkan kejadian tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anna merebahkan dirinya di atas ranjang sambil memikirkan kejadian tadi. Antara senang dan bingung menjadi satu dalam dirinya saat ini.

Ada beberapa ketakutan jika Jeffrey benar-benar suka padanya. Tapi tidak bisa Anna jabarkan satu-persatu.

Sebenarnya Anna tertarik dengan ketampanan Jeffrey. Tapi untuk jatuh cinta tidak bisa di pandang lewat visual saja. Mungkin untuk beberapa saat ini Anna harus meneliti lebih jauh dulu. Seberapa seriusnya Jeffrey dengannya.

Tok tok tok !

Anna menolehkan kepala saat seseorang mengetuk pintu kamarnya. "Ada apa, Ma?"

"Ada Jeno nunggu kamu di taman belakang."

Anna membulatkan matanya kaget. Bukannya Jeno sedang marah padanya?

Anna melangkahkan kakinya menuju taman belakang dan menemukan Jeno sedang mengayunkan ayunan yang ditumpanginya.

Ayunan itu tempat favorit Jeno kalau kesini. Karena katanya kalau duduk di ayunan, seperti sedang mengulang masa kecil.

"Jen!"

Sang empunya menolehkan kepala. "Hai," ucap Jeno sambil melambaikan tangan ke arah Anna.

"Lo bukanya lagi sakit, ya? Kok kesini, sih?"

"Gue bosen di rumah nggak ada orang."

"Bokap lo kemana?"

Jeno menepuk ayunan kosong di sebelahnya untuk Anna tempati. Setelah Anna duduk di sampingnya, Jeno kembali membuka suara, "Papa jarang ada di rumah. Dia sibuk di kantornya. Belum lagi dia juga menjabat sebagai dosen. Gue nggak tau kenapa dia mau mengambil kerjaan sampingan itu. Padahal pencapaian dia di kantor udah banyak banget. Sampai gue berpikir, mungkin papa jadi dosen juga karena biar bisa menghabiskan waktunya di luar rumah. Lalu papa ninggalin gue sendirian."

"Papa lo sibuk banget, ya."

Jeno mengangguk. "Gue udah biasa begini. Setiap malem bingung mau pergi kemana. Kadang gue suka jalan-jalan ke taman komplek, atau pergi ke cafetaria 24 jam supaya gue nggak bosen lagi. Terkadang gue pengen banget pergi ke rumah lo. Tapi gue takut ganggu lo yang mau istirahat."

"Kalau lo kesepian, dateng aja ke sini. Gue pasti temenin lo, kok. Walaupun nanti ujung-ujungnya gue duluan yang tidur. Hehehe.."

Jeno tertawa kecil melihat tawa dari Anna. "Mungkin perkataan gue bakal aneh. Tapi gue mau jujur kalau gue butuh orang seperti lo. Jangan tinggalin gue, Na. Maafin gue kalau perkataan gue suka ada salah-salah."

"Nggak apa-apa, Jen. Gue ngerti kok."

"Gue pengen peluk lo, Na. Boleh?"

Anna menganggukkan kepala dan menyuruh Jeno untuk mendekat dengannya. Setelah itu, Jeno jatuh ke dalam pelukan Anna dalam waktu yang cukup lama.

Sampai-sampai, disela pelukan itu Anna merasa pundaknya telah basah karena Jeno menangis.

"Gimana cara bawa papa pulang, Na? Cara apa lagi yang harus gue lakuin untuk mendapatkan perhatian papa? Gue sakit pun papa nggak tau, Na."

Anna hanya diam membiarkan Jeno menumpahkan segala keluhannya selama ini.

"Gue tinggal di rumah yang besar, hidup berkecukupan, makan enak, punya fasilitas banyak, tapi hidup sendirian untuk apa? Gue mau punya rumah yang bisa berbagi keluh kesah. Bukan rumah yang bisa dijadikan tempat berteduh aja."

"Tenang, Jen. Suatu saat papa lo akan sadar seperlu apa kehadirannya di samping lo."

Jeno melepas pelukannya dan menggeleng. "Bertahun-tahun gue ngerasain ini, papa nggak pernah berubah. Mungkin emang ini udah jadi takdir hidup gue."

Anna menghela napasnya dan menghapus sisa air mata yang membasahi pipi Jeno. "Maafin gue jadi curhat sampe nangis begini. Soalnya gue nggak tau harus bilang ke siapa lagi kalau gue lelah dengan keadaan ini."

"Kapanpun lo boleh dateng kesini, Jen. Kita temenan bukan setahun dua tahun. Jadi sebisa mungkin gue bakal ngerti perasaan lo," ucap Anna. "Udah ya jangan nangis lagi. Nanti gantengnya ilang, lho.."

Jeno tertawa kecil mendapat pujian dari Anna. Walaupun sederhana, tapi Jeno suka. Jeno harap, mereka akan selalu bersama.





















- bersambung -

Aku baru bisa update. Karena beberapa hari lalu aku sekolah. Ditambah lagi mata ku kayak cape terus bawaannya. Natap ponsel juga kayak ga kuat. Jadi ga bisa update.

Tapi untuk sekarang udah yaa..
Aku akan kembali secepatnya.
See you!

[✓] DOSPEMWhere stories live. Discover now