35

2.4K 194 7
                                    

🔞🔞🔞
.
.
.
.
.
.
.




Setelah Jeno di pindahkan ke ruang inap, Jeno masih mengistirahatkan tubuhnya. Sedangkan Joona, mama dan Sona berpamitan pulang karena ada urusan mendadak. Kini menyisakan Jeffrey dan Anna yang sama-sama sibuk dengan ponselnya.

Beberapa menit saling diam, akhirnya Jeffrey mulai gelisah bosan. Ia bergerak mendekat ke arah Anna yang duduk di sampingnya. Kebetulan mereka sedang ada di sofa ruang inap Jeno.

Kemudian Jeffrey menaruh kepalanya di bahu Anna sambil bergerak berusaha mengusik Anna yang masih sibuk dengan ponselnya. Tapi usaha Jeffrey tidak menghasilkan apa-apa. Anna masih cuek dan tak peduli dengan apa yang Jeffrey lakukan.

Alhasil Jeffrey mencari cara lain dengan merebahkan tubuhnya di sofa. Sedangkan kepalanya bertumpu di atas paha Anna.

Tangan Jeffrey mencolek-colek wajah Anna, berharap Anna akan menggubrisnya. Tapi cara Jeffrey kali ini masih tidak mempan.

"Kamu sibuk banget sama ponsel, sih.." Akhirnya Jeffrey membuka suara sambil menatap Anna dari bawah. Karena kepala Jeffrey masih berada di pangkuan Anna. "Kamu chating sama siapa?"

"Dospem aku," jawab Anna tanpa mengalihkan perhatian dari benda pipih yang ada di tangannya. "Kamu bisa diem dulu nggak, sih, Jef? Aku ni lagi kirim pesan sama dospem aku. Dia lagi tanya skripsi aku udah sampai mana.."

Jeffrey tidak percaya. Karena Anna sesekali menyungging senyuman saat mengetik. Membuat Jeffrey jadi ketar-ketir, takut dospem baru Anna genit.

Jeffrey merubah posisinya kembali duduk di samping Anna. Kepalanya melongok ke ponsel Anna dan membaca pesan mereka berdua. Sambil memicingkan mata, Jeffrey mulai kesal karena ternyata mereka juga saling lempar tawa.

Alhasil Jeffrey merebut ponsel Anna dan membiarkan ia yang membalas pesan dari dosen pembimbing Anna yang baru.

Dospem2
online

Pak, Mohon maaf. Nanti skripsinya akan saya lanjut dan revisi kembali. Tapi untuk saat ini saya sedang berada di rumah sakit menemani anak saya |

Anna membulatkan mata saat Jeffrey mengetik yang tidak-tidak. Dengan gerakan cepat Anna merebut ponselnya kembali dan menjauhi Jeffrey supaya tidak terus penasaran.

"Kamu kalo ngetik yang bener dong. Dia kan taunya aku masih single," ucap Anna sambil menatap ponselnya, berharap bisa menarik pesan yang Jeffrey kirim. Tapi sialnya dosen pembimbing Anna sudah membalas.

| Saya pikir kamu belum menikah
| Maaf ya

"TUH KAN JEFFREY!" pekik Anna sambil melempar ponselnya ke arah Jeffrey.

"Lagian kamu kan emang udah bukan single. Aku tunangan kamu, Na.. Sebentar lagi kita menikah. Jeno juga bakal jadi anak kamu. Harusnya kamu sadar dan tau batas buat nggak chatan sampai segitunya sama lawan jenis."

"Tapi, kan—"

"Kamu masih anggap aku sebagai tunangan kamu, kan?" tanya Jeffrey dengan tatapan datar membuat Anna seketika menciut takut. "Kalau iya, sekarang kamu dengerin aku bahwa kamu nggak boleh sedekat itu sama laki-laki lain. Na, walaupun dia dospem kamu sekarang, bukan berarti kamu harus meluangkan waktu buat chating sama dia terus. Kamu boleh chating tapi seperlunya aja. Kamu paham kan maksud aku?"

Anna menunduk dan mengangguk.

"Sini duduk samping aku lagi," ucap Jeffrey sambil menepuk-nepuk ruang kosong di sebelahnya. Setelah Anna duduk, Anna masih menundukkan kepala. Kemudian tangan Jeffrey bergerak dan memaksa Anna untuk menatap matanya. "Aku minta maaf kalau banyak larang kamu. Tapi aku cuma nggak mau kamu main belakang sama laki-laki lain."

[✓] DOSPEMWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu