40

3.2K 189 8
                                    

[ TIGA BULAN KEMUDIAN ]





"Anna, kamu harus makan sayur ini supaya nanti pas sidang nggak kelaparan. Habiskan juga susunya. Lalu makan buah yang ada."

"Nanti saat sidang jangan grogi. Kalau grogi nanti kamu jadi takut dan nggak bisa. Papa yakin anak papa hebat kok.."

"Jangan lupa bawa air putihnya. Biar tenggorokan kamu nggak kering saat ngomong nanti."

"Bersikap sopan terus, ya, Na.."

"Jangan lupa berdoa, Na.. Nanti pulang sidang papa jemput sekalian sama Jeffrey dan Jeno."

Anna menutup telinganya sejenak karena lelah dengan ocehan orang tuanya pagi ini tentang sidang yang akan diadakan. Sidang skripsi yang akhirnya datang setelah Anna menyelesaikan skripsi yang super menyebalkan.

"Ini bukan sidang pertama Anna, Ma, Pa.." Anna menatap kedua orangtuanya bergantian. "Semasa SMA aku udah pernah sidang. Jadi aku udah tau celahnya di mana. Kalian nggak perlu mengingatkan banyak hal. Cukup doakan aku saja dari rumah."

"Maklumlah, Anna.. Kamu kan anak satu-satunya kami. Jadi kami ingin memastikan bahwa kamu bisa berada di titik kesuksesan. Tapi sudah mau jadi sarjana saja papa udah bangga sama kamu, Na.. Apa lagi nilai prestasi kamu nggak pernah mengecewakan."

Anna hanya membalasnya dengan senyuman. Lalu ia menyuruh kedua orang tuanya untuk mendekat dan mereka berpelukan singkat.

"Terima kasih, ya, kalian udah jadi orang tua yang baik dan sayang banget sama aku. Selalu jadi support system dan mengerti keadaan aku selalu. Nanti kalau aku udah lulus, aku bakal kasih hadiah terindah yang belum pernah kalian dapatkan sebelumnya," ujar Anna di sela-sela pelukannya. Lalu setelah itu Joona melepas pelukan.

"Hadiah apa?"

"Nanti kalau sudah menikah dengan Jeffrey."

Joona dan mama sempat berpikir sejenak. Sebelum akhirnya mereka mengerti bahwa hadiah yang Anna maksud adalah cucu.

Pernikahan Anna dan Jeffrey memang sudah di depan mata. Semuanya sudah lengkap dan selesai. Tinggal tunggu tiga hari ke depan, Anna sudah menjadi nyonya Abichandra.

Omong-omong, Jeno juga sudah keluar dari rumah sakit beberapa bulan lalu. Jeno dinyatakan benar-benar sembuh dan bisa kembali beraktifitas seperti kuliah contohnya. Tapi karena Jeno sempat hiatus beberapa bulan karena sakit, alhasil Jeno harus mengulang satu semester. Sedangkan Anna sudah ingin kelulusan.

"Ma, Pa, Anna mau berangkat sekarang, ya. Takut telat soalnya," ucap Anna sambil mengambil barang keperluannya.

"Mau papa anter nggak?"

Anna menggeleng sambil menunjukkan deretan giginya. "Di depan ada Jeffrey mau anter aku ke kampus hehehe.. Papa sama mama tunggu di rumah aja."

"Kok nggak bilang kalau Jeffrey ada di depan? Kan bisa sarapan bareng sama kita."

"Dia juga baru sampe kok," jawab Anna. "Ya udah aku langsung berangkat, ya. Bye mama papa!" Anna melambaikan tangannya, lalu meninggalkan rumah.

"Pagi cantik," sapa Jeffrey saat Anna masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di sebelahnya.

"Gombal banget si abang ojek," ledek Anna membuat Jeffrey langsung merubah ekspresinya. Anna gemas tidak bisa menahan tawanya. "Pagi juga ganteng.."

"Aku emang ganteng dari dulu."

"Udahlah males di pujinya kepedean."

[✓] DOSPEMWhere stories live. Discover now