38

2.4K 179 6
                                    

Seharian ini Anna menghabiskan waktunya bersama Jeffrey di dalam kamar. Mereka mengerjakan skripsi, juga sesekali bercanda ria supaya tidak penat. Tapi yang namanya lawan jenis berada di dalam satu kamar, mustahil jika tidak ada setan sebagai yang ketiga. Buktinya baru beberapa menit mereka menyelesaikan ciumannya yang beruntung tidak menuntut seperti di rumah sakit.

Anna mengatur napasnya dan menunduk. Sedangkan Jeffrey menggenggam tangan Anna erat. "Kamu nggak apa-apa, kan?" tanya Jeffrey yang dibalas anggukkan. 

Kemudian Jeffrey mendongakkan kepala Anna untuk menatap ke arahnya. Tangan Jeffrey terulur dan mengelap sisa liur mereka di bibir Anna, membuat Anna terpaku.

"Ngapain?"

"Jangan ada jejak, nanti ketauan sama papa," ucap Jeffrey sambil terus mengelap bibir Anna. Setelah selesai, Jeffrey menyuruh Anna untuk minum supaya napasnya kembali normal.

"Kamu nggak minum juga?"

"Nanti habis kamu," jawab Jeffery dengan senyuman tipis. Lalu Anna menegak sedikit air putih di botol. Setelah selesai, ia memberikannya pada Jeffrey supaya Jeffrey juga minum. Dan Anna terpaku saat tahu Jeffrey minum di tempat yang sama dengannya tadi. Berarti secara tidak langsung, mereka telah berciuman lagi, kan?

"Kamu pulang sana. Atau jenguk Jeno," usir Anna karena sudah tak kuat dengan adanya Jeffrey di sini. Untuk sekarang memang baru ciuman. Tapi tidak tahu nanti akan jadi seperti apa jika Jeffrey lebih lama lagi berada di sini.

"Ngusir?"

"Iya."

"Kenapa?"

"Kamu suka banget nyosor. Nanti aku di jadiin korban lagi," ucap Anna sambil memutarkan bola matanya.

"Di rumah sakit, siapa duluan yang mulai?" tanya Jeffrey berniat meledek. Sedangkan yang di ledek malah memicingkan mata. Lalu memutarbalikkan kursi roda Jeffrey dan memunggunginya. "Ih.. ngambek. Males ah, aku pulang aja deh."

Anna hanya bisa diam mengamati pergerakan Jeffrey saat membereskan barang-barangnya. Sebenarnya Anna tidak ingin Jeffrey pulang secepat ini. Mau menahannya untuk tidak pergi pun Anna gengsi karena sebelumnya ini adalah keinginannya.

Jeffrey memutarbalikkan kursi rodanya lagi menghadap ke arah Anna. Lalu tersenyum sambil melambaikan tangan. "Aku pulang, ya.."

Anna hanya bisa menatapnya dengan tatapan tidak ikhlas. Kemudian memajukan bibirnya dan mengumpulkan niat untuk menghalangi Jeffrey untuk pergi.

Anna menekuk kakinya di depan kursi roda Jeffery, lalu menaruh kepalanya di atas paha pria tersebut.

"Eh? Kamu ngapain?"

Anna mengangkat kepalanya dan menatap Jeffrey. "Kamu beneran mau pergi?"

"Tadi kamu yang nyuruh pergi."

"Bercandaaaaaa.." Anna merengek sambil terus memajukan bibirnya membuat Jeffrey kembali gemas dan ingin sekali memakannya.

"Terus aku kapan pulangnya? Kita udah hampir empat jam di dalam kamar. Nanti di sangkanya aku ngapa-ngapain kamu."

"Kan emang iya.."

Jeffrey tertawa melihat kepolosan Anna.

"Kamu bener mau pulang? Skripsi aku belum selesai kamu kerjain lho.."

"Selesain sendirilah. Kan kerjaan kamu."

"Ih katanya mau bantu?"

"Iya nanti aku vidio call kamu aja, ya. Nggak enak, sayang, kalau terus di dalam kamar gini.."

[✓] DOSPEMWhere stories live. Discover now