Prolog : Home

79.4K 5.4K 389
                                    

Malam itu Jaehyun bersender pada dinding rumah sakit dengan perasaan campur aduk. Tubuhnya yang masih terbalut pakaian kerja menunjukkan bahwa ia belum sempat beristirahat sejenak di rumah meski sudah lelah dan kepalanya terasa begitu berat. Saat kembali dari kantor Jaehyun mendapati istrinya terduduk di atas lantai dapur dengan kedua tangan mengepal menahan sakit. Alhasil Jaehyun pun segera membawa istrinya ke rumah sakit dan dokter berkata bahwa ia akan melahirkan hari ini.

Jaehyun hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu. Ia tidak bisa mendampingi proses operasi kelahiran anak ketiganya karena keadaan sedang genting. Butuh waktu nyaris tiga jam untuk menyelesaikan operasi, sebuah tangisan bayi laki-laki menggema di ruangan tersebut. Sontak Jaehyun mendongak, ia mendengarnya. Bayi laki-laki ketiganya telah lahir ke dunia.

Jung Jaehyun, 23 tahun, seorang arsitek yang menikah di usia muda. Mempunyai 3 anak laki-laki yang usianya hanya berselisih satu tahun, juga seorang istri yang lebih tua 2 tahun darinya. Jaehyun menikahi seorang laki-laki bernama Lee Taeyong.

Perjodohan.

Benar, perjodohan.
Hanya Jaehyun yang mencintai Taeyong. Sebenarnya Taeyong belum siap menikah tetapi berhubung karena ia merupakan anak tunggal di keluarganya ia pun memilih untuk meng-iyakan saran dari kedua orang tua.

Mereka menikah setelah Taeyong wisuda, pernikahan mereka dibuahi anak pertama yang diberi nama Jung Minhyung, tahun selanjutnya lahir lagi Jung Jeno, dan tahun ini lahirlah Jung Sungchan. Mereka semua laki-laki, berasal dari rahim Taeyong yang juga seorang laki-laki.

Semuanya berjalan seperti biasanya. Taeyong berhasil melahirkan bayi ketiganya malam itu, namun ia tidak ingin bertemu dengan Jaehyun maupun anak-anaknya setelahnya.

Aku pergi.
Jangan cari aku.

- Lee Taeyong

Secarik kertas yang terletak di atas kasur rawat dan sebuah cincin pernikahan menjadi saksi bisu hilangnya semangat hidup seorang Jung Jaehyun. Ia meremas kedua tangannya lalu mendesah kecewa, dipijatnya dahinya sendiri. Taeyong pergi entah kemana, meninggalkan Jaehyun dan juga anak-anaknya yang bahkan masih balita.

Jika Taeyong pergi karena ia tidak nyaman berada di dalam pernikahannya bersama Jaehyun, Jaehyun bersumpah akan menyalahkan dirinya sendiri karena begitu Taeyong juga meninggalkan anak-anaknya.

Hanya saja Taeyong tidak mengatakan alasan apapun. Ia pergi, dan berpesan bahwa Jaehyun tidak perlu lagi mencarinya.

Sejak saat itu Jaehyun terus berusaha mencari Taeyong kemanapun. Entah menghubungi kontak atau menghubungi seluruh akun sosial media Taeyong, menghampiri keluarga Taeyong, dan bahkan menemui satu persatu orang yang mengenal istrinya itu. Semuanya nihil. Lima bulan bukanlah waktu yang singkat untuk mencari keberadaan Taeyong.

"Aku menyerah."

Jaehyun menyerah.
Akhirnya ia menyerahkan seluruh tenaga dan hidupnya untuk bekerja dan merawat anak-anak menggunakan kedua tangannya sendiri. Tidak peduli jika jadwal istirahatnya akan berkurang.
Terkadang jika ia harus lembur di kantor, ia akan menitipkan anak-anaknya kepada orang tuanya di distrik Seocho.

"Aku titip anak-anak, bu." Ujar pria 23 tahun itu. Wajahnya menyiratkan sebuah kelelahan.

"Hyun-ah, ayo makan malam dulu." Sang ibu meraih bahu anak sulungnya, di tangan kirinya ada cucu ketiganya yang berusia lima bulan.

"Aku harus segera kembali ke kantor. Masih banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan." Jaehyun memasang senyuman, menunjukan dua lesung pipinya. Ayah tiga anak itupun berjalan ke pintu utama untuk memakai sepatunya kembali, "aku janji aku akan pulang besok siang."

"Hati-hati di jalan."

Jaehyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan yang cukup ramai di selasa malam ini. Saat berada di lampu merah, Jaehyun menghela nafas panjang kemudian menyender pada punggung kursi kemudi. Mengusap wajahnya gusar, merasakan rambut-rambut halus di rahang hingga dagunya. Bahkan ia lupa bercukur pagi ini.

Pria itu melirik keluar jendela mobil. Memandangi beberapa pasangan yang sedang menyebrangi jalan kemudian melihat cincin pernikahan yang masih melingkar indah di jari manisnya.

Taeyong benar-benar pergi.
Jaehyun kehilangan jejaknya.




.
.
.
.
.
.




'pulanglah..'

'Jika kau tidak ingin bertemu denganku, maka pulanglah untuk anak-anak.'



.
.
.
.
.
.





"Aku tidak akan pernah menganggapmu sebagai seorang ibu, kau adalah laki-laki!"

"Jaga ucapanmu, brengsek!"

"Hentikan!!"




.
.
.
.
.
.





"Apa.... aku pantas menjadi ibu untuk kalian bertiga?"

"Eomma..."





.
.
.
.
.
.

To be continue

.
.
.
.
.
.







Note :

Jaehyun menikah di usia 20 tahun, dan Taeyong menikah di usia 22 tahun setelah wisuda. Punya 3 anak laki-laki selisih satu tahun.

- navypearl -

Home | JungFamily✔️Where stories live. Discover now