Chapter 26 : Kecelakaan

33.6K 3.7K 290
                                    

Semua tatapan nyaris mengarah kepada Jaehyun dan Taeyong. Tatapan tidak percaya mereka lontarkan begitu melihat sepasang suami istri itu berjalan melintasi mereka di gedung kampus. Wajah yang rupawan, dan bentuk tubuh yang diidam-idamkan hampir semua orang ada di dalam diri mereka. Taeyong yang menjadi sasaran utama mereka saat ini.

Merasa kurang nyaman dengan tatapan mereka, Taeyong hanya bisa berjalan mengikuti suaminya sambil menunduk. Terkadang ia akan memberikan senyuman canggung. Akhirnya mereka pun sampai di kantor pelayanan konseling.

Jung Sungchan duduk dengan wajah babak belur di atas sofa. Ia melirik tajam ke arah lawannya yang duduk di seberang. Mereka tampak beradu tatap, saling mengeraskan rahang karena dendam yang belum selesai mereka atasi.

"Selamat pagi, Tuan Jung dan...?" Jang Su-Ryeon menggantung kalimatnya saat memandang ke arah Taeyong. Pasalnya ia tidak kenal dengan pria berwajah mirip karakter fiksi tersebut.

"Lee Taeyong." Taeyong memberikan senyuman kecilnya.

"Tuan Lee Taeyong. Baiklah silahkan duduk."

Sungchan menukikkan alisnya sengit melihat Taeyong yang memandanginya dengan tatapan khawatir. Kedua orang tuanya itu pun duduk di kedua sisinya. Pemuda berusia genap 18 tahun itu berdecak kesal, ia tidak menyukai keberadaan Taeyong di sini. Lagipula untuk apa ia datang kemari?

"Jung Sungchan dan Shim Mingyu terlibat dalam sebuah perkelahian. Sejauh ini mereka belum bisa membuka mulut untuk membicarakan apa penyebab dari perkelahian ini."

Jaehyun mengangguk mengerti. Ia menoleh ke arah si bungsu, "jelaskan pada kami apa yang terjadi, Jung Sungchan."

"Untuk apa? Kalian tidak mengerti apapun tentang urusanku dan bajingan bodoh ini."

Sungchan menatap tajam ke arah Mingyu yang menyeringai ke arahnya. Mingyu mengerti sekarang, ia bisa membalas dendamnya kepada Sungchan dengan cara menyebarkan informasi mengenai orang tua rivalnya itu. Kini Mingyu hanya bisa bersantai saja, toh ia sudah tahu siapa orang tua Sungchan yang sebenarnya.

Mereka adalah laki-laki.

"Tuan, apakah kau tidak mendidik anakmu dengan baik? Dengar, dia baru saja menyupahi anak kami." Ibu dari Shim Mingyu angkat bicara. Merasa tidak terima karena Sungchan baru saja menyebut anak tunggalnya seorang bajingan.

"Hei nyonya, anakmu lebih brengsek dariku! Tanyakan semua padanya!" Sungchan meninggikan suaranya, menunjuk tepat ke arah Mingyu yang kini bersender sambil melipat tangan di depan dada. Sesekali mengusap lebam di tulang pipinya.

"Sungchan-ah... tenang." Bisik Taeyong sambil mengusap lengan Sungchan.

"Oh, Sungchan. Dia ibumu?" Tiba-tiba Mingyu berucap, membuat Taeyong langsung menoleh ke arahnya. "Hahaha aku baru tahu jika ibumu adalah seorang laki-laki."

"DIA BUKAN IBUKU!"

Bugh!

Tubuh bongsor itu melompati meja begitu saja, meninju tepat di wajah Mingyu hingga semua orang terkejut. Pukulan Sungchan membabi buta, hingga akhirnya Jaehyun pun menarik tubuh si bungsu menjauh hingga tersungkur ke lantai. Taeyong langsung menghampirinya hendak membantunya berdiri tetapi Sungchan langsung mendorongnya menjauh.

"Brengsek!"

.
.
.
.
.
.


"Aku bahkan tidak pernah tahu siapa kau sebenarnya! Kau datang dan mengaku jika kau adalah ibu kandungku! Kau adalah seorang laki-laki, kau tidak bisa melahirkan!" Sungchan terus membabi buta Taeyong dengan kalimat-kalimat yang menyakitkan hati. Namun Taeyong hanya bisa memandang si bungsu dengan tatapan berkaca-kaca, semua rasa sakit itu pantas ia dapatkan sebagai balasan karena meninggalkan anak-anak.

Home | JungFamily✔️Onde histórias criam vida. Descubra agora