Chapter 34 : Bekal makan siang Sungchan

29.7K 3.6K 268
                                    

Sungchan baru saja menyelesaikan jadwal kuliah ketiganya hari ini. Ia berjalan keluar dari kelas sambil menggendong tasnya di sebelah bahu. Sebenarnya ia harus pergi ke rumah sakit untuk kontrol rutin, tetapi karena ada pre-test Sungchan terpaksa melewati jadwal periksanya.

Pemuda itu berjalan menuju kantin untuk makan siang. Membeli sebuah minuman isotonik lantas berjalan menuju kursi kosong. Ia membuka tasnya, mengeluarkan kotak bekal yang sang ibu siapkan lengkap dengan alat makan serta sticky note berwarna merah muda di tutup kotak bekal.

Habiskan bekalnya dan minum vitamin. Saranghae.

- Yongie Eomma

Pemuda itu tersenyum kecil lalu segera membuka kotak bekalnya. Ah, menggemaskan sekali.

Di kotak yang bawah terdapat lauk pauk lezat yang masih hangat. Sungchan pun meraih sendok dan sumpitnya kemudian segera menghabiskan makan siangnya. Baru saja ia ingin menyendok nasi berbentuk menggemaskan itu, suara kekehan terdengar di sampingnya.

"Hihihi."

Sontak Sungchan menoleh, ia membulatkan mata melihat tiga gadis sedang berbisik-bisik sambil memandangi isi kotak makan Sungchan. Mereka langsung berjalan pergi. Kekehan tidak berhenti keluar dari mulut mereka.

Mereka tidak percaya karena seorang Jung Sungchan yang serampangan itu membawa makan siang yang terlalu kekanakan. Hal itu mampu membuat Sungchan segera menutup kotak bekalnya, mengemasi barangnya dan segera pergi ke lapangan indoor untuk makan di sana. Ish memalukan!

Di sudut kursi bertingkat, Sungchan akhirnya bisa makan dengan tenang. Sambil menonton para mahasiswa yang sibuk main basket serta beberapa mahasiswi yang ikut dalam kegiatan pemandu sorak. Seragam yang mereka kenakan terlihat seksi, Sungchan terus mencuri-curi pandang kepada mereka.

"Hey."

Seseorang berjalan menghampirinya. Menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman membuat Sungchan mengerutkan kening. Siapa lelaki berkulit seputih salju ini?

"Zhong Chenle, aku baru di sini." Bahasa dan logatnya terdengar sedikit aneh, mungkin karena ia merupakan orang asing yang baru pindah ke sini.

"Sungchan." Sungchan menjabat tangan Chenle lalu memandangi sosok itu, "darimana?"

"Shanghai."

Sungchan ber-oh ria lantas melanjutkan makan siangnya yang tertunda walau sejenak. Ia masih sibuk memandangi para anggota pemandu sorak di lapangan. Ketika ada salah satu anggota yang tidak sengaja melihat Sungchan dengan senyuman malu, Sungchan mengedipkan sebelah matanya lalu menyeringai saat melihat mahasiswi itu langsung mengalihkan wajahnya. Ia tampak berbisik-bisik dengan temannya yang lain lantas menutup wajah malu.

"Sepertinya kau populer di sini ya?" Tanya Chenle santai sambil memandangi anggota pemandu sorak dan Sungchan bergantian.

"Tentu saja, aku tampan." Jawab Sungchan dengan percaya diri tidak menyadari bahwa Chenle memandangi kotak bekalnya. Di sana masih ada nasi putih yang tercetak sebuah karakter menggemaskan. Hmm.... sangat bertimpal balik.

"Aku ada kelas setelah ini. Sampai jumpa, mungkin kita bisa main basket bersama nanti."

"Tentu."

Keduanya ber-tos ria lalu Chenle berjalan pergi meninggalkan Sungchan. Sejak saat itu mereka berteman baik, pergi ke kantin bersama atau main basket sepulang kuliah. Sungchan juga mulau menjauhi teman-teman yang membawa pengaruh buruk kepadanya.

Home | JungFamily✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن