Bonus #1 : Perhatian dari Taeyong eomma

28K 3.1K 121
                                    

"habiskan makanannya jangan sampai ada yang tersisa. Jangan lupa bawa bekal, tidak ada lagi alasan yang berlarut-larut. Jika tidak membawanya maka kalian tidak menghargai masakan eomma."

Sambil mengunyah, Taeyong memandangi anak-anak dengan tatapan mengintimidasi

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Sambil mengunyah, Taeyong memandangi anak-anak dengan tatapan mengintimidasi. Tadi malam anak-anaknya itu komplain tidak ingin bawa bekal karena menurut mereka hal itu sama saja seperti anak kecil. Baiklah mulai sekarang Taeyong akan mengurangi jadwal membawa bekal, yang awalnya tujuh bekal dalam seminggu kini hanya empat bekal dalam seminggu. Berkurang tiga hari.

Sepasang mata bulat itu juga melirik ke arah suaminya yang sibuk menghabiskan sarapan. Ia hanya bisa mendengarkan sesekali mengangguk setuju. Toh, untuk kebaikan anak-anak juga. Uang makan siang mereka bisa ditabung, hehe.

Setelah menghabiskan sarapan hingga perut penuh, akhirnya anak-anak pun beranjak dari kursinya. Mereka mencuci peralatan makan bergantian termasuk Jaehyun yang juga mencuci peralatan makan sendiri. Tentu saja Taeyong yang mengarahkan mereka.

Jeno dan Sungchan berangkat lebih dulu karena jadwal magang dan kuliah mereka sama hari ini. Minhyung pun menjinjing tas karton berisi bekal makan siangnya kemudian menggendong satu tali tas di bahu sebelah kanan.

"Aku berangkat, eomma. Sampai jumpa nanti malam." Ujarnya.

"Hati-hati di jalan."

Kemudian tersisa Jaehyun yang sedang mematut diri di dekat pintu utama. Membenarkan posisi jasnya tak lama kemudian Taeyong datang menghampiri. Ia memberikan kunci mobil Jaehyun lantas merapikan simpul dasi. Menepuk kedua bahu tegap itu seolah membersihkan debu yang tersisa walau tidak ada. Ayolah, Taeyong selalu menjaga barang apapun agar tetap bersih.

"Aku akan pergi ke toko bunga karena Jeno ada jadwal magang hari ini." Ucap Taeyong. Menatap sepasang mata Jaehyun, suaminya.

"Jangan sampai kelelahan, hyung."

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu ke kamu. Sudah, pergilah. Hati-hati di jalan."

"Kiss?"

Taeyong mendongak kemudian menempelkan bibir mereka berdua. Menyesap bibir Jaehyun yang tebal seolah memberikan cinta dan kasih sayang lewat ciuman tersebut. Setelah itu keduanya memberikan pelukan singkat sebelum Jaehyun pergi ke kantornya. Bersiap untuk bekerja hingga malam hari nanti.


.
.
.
.
.
.



Pukul dua siang saatnya beristirahat. Sungchan dan temannya yaitu Chenle berjalan menuju kantin. Chenle membawa bola basketnya sedangkan Sungchan membawa tas karton berisi bekal makan siang seperti biasa. Ah rasanya ia ingin membeli susu pisang dulu.

Setelah membeli susu pisang sebanyak dua botol, Sungchan menghampiri Chenle. Baru saja ia meletakkan tasnya di kursi tiba-tiba ponselnya berdering kencang pertanda ada panggilan masuk.

Home | JungFamily✔️Where stories live. Discover now