SPIN OFF S2 : Rambut pink

5.1K 389 17
                                    

"Aku pulang telat hari ini. Mau main basket bareng Chenle di lapangan kota." Sungchan segera mengemasi barang-barangnya lalu bersiap keluar dari mobil. Ia menggendong tas yang berisi kebanyakan barang pribadi dibanding buku. Melangkah keluar lantas menutup pintu dengan kencang.

Jaehyun menghela nafas.
Kenapa anak itu selalu menggunakan tenaga yang berlebihan saat menutup pintu? Mobilnya jadi terguncang gini.

"Sungchan-ah, makan siangmu!" Istrinya keluar dari mobil kemudian menyodorkan tas karton berisi makan siang milik Sungchan.

Sungchan meraihnya, lantas berjalan menjauh sambil melambai, "byeee...!"

Taeyong memandangi Sungchan yang melangkah menjauh memasuki gedung fakultas. Pria berusia kepala 4 itu menggeleng kecil, kembali masuk ke dalam mobil yang suaminya kendarai.

"Dia selalu melupakan makan siangnya jika aku tidak mengingatkan." Ia memasang sabuk pengaman melintangi tubuh, "anakmu, Jung Jaehyun."

Jaehyun tersenyum, menginjak pedal gas meninggalkan area kampus. Ia mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, "anakmu juga, Jung Taeyong."

Pria berparas cantik itu terkekeh geli lantas menepuk lengan suaminya dengan gemas. Hari ini mereka akan pergi ke rumah orang tua Jaehyun di Seocho untuk berkunjung dan mengantar makanan. Berhubung Sungchan ada jadwal kuliah juga, jadi ia ikut di mobil orang tuanya.

Sungchan berjalan cepat menuju lapangan indoor. Di sana teman-teman sebayanya sudah menunggu, melakukan sedikit pemanasan untuk bertanding basket. Sungchan mendadak sumingrah saat melihat Chenle berada di tengah lapangan.

"Zhong Chenle!" Ujarnya sedikit berteriak. Meletakkan tas juga tas karton berisi makan siang di pinggir lapangan.

"Hey what's up, man. You good?"
Mereka bertos ria lantas Sungchan merebut bola tersebut. Entah kenapa pertandingan mendadak dimulai, deretan alpha dan beta itu sibuk merebut bola untuk mencetak poin dua belah tim.

Bolos satu mata kuliah adalah rutinitas mereka. Yah, karena mata kuliah cukup menjengkelkan. Sungchan tidak suka pelajaran seni, sangat membosankan. Mungkin jika orang tuanya tau, habislah dia.

Basket, basket, dan basket.
Sungchan sangat mencintai basket setelah ibunya; Lee Taeyong.

"Chenle, ke sayap kanan!"

"Aku di sini!"

"YAK!" Sungchan memekik lalu melemparkan bolanya ke arah Chenle yang berada di sayap kanan.

Namun, dewi keberuntungan sedang tidak berpihak padanya.
Bola itu seolah meleset, melayang kencang ke arah pintu masuk lapangan indoor.

Bugh!

"AKH!"

Sungchan meringis melihatnya.
Ia pun memicingkan mata, melihat siapa yang baru saja menjadi korban bola basketnya.
Detik berikutnya Sungchan mengerjap, tubuhnya bergerak mendekati dengan langkah cepat.

"Kau baik-baik saja? Maaf, aku tidak sengaja." Sungchan merangkul bahu sosok bersurai merah muda itu lalu membawanya berdiri dari posisi setengah jongkok.

Si muda Jung itu merunduk.
Matanya seolah berbinar cerah saat melihat paras laki-laki yang sedang ia rangkul.

Oh, shit. Batinnya.

"Gwenchana?" Nada suaranya melembut. Meraih pergelangan tangan si cantik untuk menyingkir dari sisi wajah yang terkena bola basket.

"Tidak apa-apa." Jawabnya mencoba melukis senyum.

"Astaga, ini memerah. Biar aku bantu mengobatinya. Ayo."

Dengan si surai merah muda di rangkulannya, Sungchan berjalan ke salah satu kursi di podium. Menolehkan kepala ke arah teman-temannya yang masih berada di tengah lapangan, lalu menjulurkan lidah seolah mengejek.

Home | JungFamily✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora