Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Draco. Adikku tersayang. Meskipun aku perempuan, aku bisa menjaga diriku sendiri dan tidak butuh pelindung.."
═ ∘◦❦◦∘ ═
Langkah Dany semakin cepat melangkah setiap pijakan. Gadis silver itu bisa membunuh Umbridge. Harry bisa melihat amarah gadis itu meluap. Wajahnya sangat merah.
"Dany.."
Dany tak menghiraukan Harry. Sampai Harry menarik tubuh gadis itu dan menariknya ke sudut. Ia menggerang ingin melepaskan diri.
"Move. Or you will be moved."
Suara Daenerys sangat dingin, mengejutkan Harry sejenak. "Kau tidak boleh membunuhnya.."
"Aku bisa dan aku aka.."
"Dengar. Kita tidak boleh membuat masalah untuk professor Dumbledore. Fudge sudah ingin menyingkirkannya. Kau lihat sendiri.."
"Tapiii.."
"Kau ingin hidup? Survive till the end of the way?" Harry menekankan setiap kata yang ia keluarkan.
- - -
"Kalian berdua tau. Kalian sangat lancang di ruang kelas.." Ucap Umbridge sambil menyeruput teh.
Daenerys mencoba untuk meredam emosinya tetapi sangat terlihat dari wajahnya yang merah padam. Gadis itu sedari tadi hanya menggengam tangannya. Harry melirik gadis itu sejenak. Ia harap gadis iti tidak meledak.
"Tentu professor. Sorry. Our bad. Saya harap kedepannya saya akan lebih baik lagi.." Malah sebaliknya Daenerys berkata manis.
"Good good."
"Iya professor. Saya minta maaf. Saya juga kelewat batas." Ucap Harry.
Daenerys dan Harry pikir sudah selesai dan hendak meninggalkan ruangan tetapi Umbridge berkata "Kalian ingin kemana?"
Langkah Daenerys dan Potter terhenti. "Saya memaafkan perbuatan kalian tetapi tidak berarti kalian bisa pergi begitu saja tanpa dihukum."
Dany seperti ingin melabrak Umbridge tetapi Harry menarik tangan Dany mengisyaratkan tetap tenang.
"Kalian boleh mengambil pena pink di samping meja masuk."
Harry mengambil pena tersebut dan kemudian memberikannya ke pada umbride. "Kalian boleh bergantian untuk menulis."
Daenerys menghela nafas. Namun ia mengambil pena itu dan bersedia untuk menulis. "Saya mengakui saya salah dan lancang kepada professor. Dan pantas mendapatkan hukuman."
