Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Harry and Aunt Caroline can be our mentor. If the pink baloon doesn't want to teach us how to defense our self."
-------- ≪ °✾° ≫ --------
- Gryffindor Room -
Hermione menggebrak meja. Tetapi yang lain tetap santai, hanya Kevan yang sedikit kaget.
"Ckckck.." Ron menertawakan Hermione. Dan Mione langsung memukul bahu temannya itu.
"WHAT?!" Teriak Ron.
"APA KALIAN TIDAK KHAWATIR.." Ucap Hermione frustasi.
"Seharusnya kita harus khawatir, mengingat si bontet pink itu tidak mengajar apa apa." Ucap Daenerys.
"Body shaming is not good you know.." Ucap Reeve.
"Whatever.. i don't fucking care.." Jawab Daenerys.
"Setuju.." Ucap Hermione.
"Jadi apa rencana kita? Agar kita bisa lulus ujian?" Tanya Harry.
"Well Harry, bukankah kau dan Daenerys melawan The You Know Who? Aku rasa kalian bisa mengajari kami secara rahasia.." Usul Kevan sambil memanjangkan kaki diatas meja, Daenerys hanya memutar bola mata.
"Well. Aku bukan professor for Merlin's sake. Harry mungkin, but me? Hell no. Aku tidak memiliki kesabaran yang cukup.." Ucap Daenerys.
"Well, itu terlihat. Sangat jelas." Jawab Ron.
"How abour your maman, Dany.." Usul Reeve.
"Maman? Oh.. yeaah sebenarnya itu ide yang sangat bagus." Ucap Daenerys.
"Ayo tunggu apa lagi." Ucap Kevan sambil merangkul Daenerys. Harry bertukar pandang dengan Mione.
