- - -
Hello, auntie. Did you miss me?
More than you know, niece..
- - -
London, somewhere.
"Ready to die again Dan?" Andrew mencoba untuk mencairkan suasana. Daenerys hanya memutar bola matanya saat mendengar bad joke itu.
"Mantranya akan bekerja saat, kakak sudah membunuh Bellatrix atau siapapun." Ucap Drany saat memberikan sebuah black scarf.
"Oh Blimey. This is gonna be intese.." Ucap Ron, bulu roma anak itu merinding.
"Dany. Love. Listen to me. Aku dan Narcissa akan mengurus para deatheaters perempuan. Papamu dan para bibimu akan mengurus sisanya. Berharap saja Snape akan mengirimkan bala bantuan." Caroline menguncir rambut panjangnya tinggi.
Narcissa terlihat sangat fit. Daenerys bisa melihat semangat membakar di mata ibunya. "Mom, are you ready?"
"Yes. This had to be done." Jawab Narcissa sambil memakai mantel hitam. Ia mengeluarkan tongkat sihirnya.
"Mom, Kakak, Anny dan aku sebenarnya berdiskusi kemarin." Ucap Draco kemudian berdeham, kemudian ia menarik Daenerys dan Drany yang sudah ingin melarikan diri terlebih dahulu.
"Tentang?" Narcissa menaikkan alisnya sebelah.
"Karena ibu sedang..mengandung? Is that that the right word Anny? Kak? Bantu AKUU." Ucap Draco mendesis di akhir. Narcissa menghela nafas.
"Ya.. jadi maksud kami adalah.." Ucap Daenerys.
"Mom tidak perlu melawan Bellatrix dan para deatheaters.." Drany membantu untuk membicarakan hal ini.
YOU ARE READING
𝐓𝐡𝐞 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲 : 𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐨𝐟 𝐔𝐬
Fanfiction❝ 𝐀𝐯𝐚𝐝𝐚 𝐊𝐞𝐝𝐚𝐯𝐫𝐚 ❞ 𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐝𝐨𝐞𝐬𝐧'𝐭 𝐦𝐞𝐚𝐧 𝐠𝐨𝐨𝐝 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐰𝐢𝐥𝐥 𝐡𝐚𝐩𝐩𝐞𝐧 ‚ 𝐃𝐚𝐞𝐧𝐞𝐫𝐲𝐬. 𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬 : 𝐏𝐨𝐬𝐭𝐩𝐨𝐧𝐞𝐝 𝐮𝐧𝐭𝐢𝐥 𝐟𝐮𝐫𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐧𝐨𝐭𝐢𝐜𝐞