Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Dany. Chéri. Listen. That plan of yours to killing Bellatrix is insane but I will allow it.
- - -
Hill Mansion, Paris.
"Hello, may I come in." Panggil Si gadis berambut silver kepada Narcissa yang sedang menyisir ramburnya yang silver sedikit kehitaman.
"Tentu, Dany." Narcissa tersenyum.
Daenerys mendekati tempat tidur. Ia duduk di tempat tidur itu menghadap Narcissa yang sedang duduk di depan meja rias. Ia juga menghadap ke arah Daenerys.
"I still trying to understand, Mrs. Malfoy but I think I.."
"Dany." Hati Narcissa tergores karena anak kandungnya sendiri masih memanggilnya dengan sebutan Mrs. Malfoy.
"Aku mencoba mengerti jika berada di posisimu. And mama mention about hormon.. so.." Suaranya menurun. Gadis itu tidak berani menatap mata Narcissa. Narcissa tersenyum.
"When I shout at you it wasn't me. It was the hormone.." Helaan nafas Narcissa terdengar jelas oleh Daenerys.
"Aku harus meminta maaf padamu. Karena bersikap kurang sopan. Mama dan Papa selalu mengajariku untuk bersikap sopan kesemua orang." Daenerys masih menunduk. Narcissa menyentuh wajah Daenerys, ia mengangkat dagu gadis itu.
"It's not your fault. I understand. Aku pernah berada di dalam posisimu."
"Mom. Iam sorry. Really." Ucap Daenerys bersungguh - sungguh. Matanya sudah berair. Air mata siap keluar kapan saja.
"Tapi. Lebih baik aku tidak berada dalam keluarga Malfoy." Sekarang giliran kedua mata Narcissa yang berair.
"Why?" Kata itu yang hanya berhasil keluar.
"It's for the best. For all of us. For the last of us." Ucap Daenerys. Ia menaruh tangannya di perut Narcissa yang bundar.
"Aku hanya membuat rumit semuanya, mum. Akan lebih baik jika aku tidak berhubungan dengan kalian atau tinggal di Malfoy Manor. Voldemort juga tidak perlu mengejar kalian."
"Sejujurnya Dany. Ibu sudah tidak peduli." Ucap Narcissa sambil berdiri dan menatap ke jendela. Eiffel Tower bisa terlihat dari jendela kamar tersebut.
