part 01

27 5 3
                                    

Hallo guys....
Ini cerita pertamaku semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan komen ya😍

Maaf jika banyak kesalahan saya juga masih belajar

Happy reading...

























Dreeet...dreeet...dreeet
Bunyi ponsel yang ada di meja bergetar mengusik tidur seseorang.

"Apa sih berisik banget dah." ucap seorang pria sambil mengangkat telfonnya tanpa melihat siapa yang meneleponya.

"Hmm iya siapa yah?" sambil mengucek matanya.

"Woii maghrib bangun lo udah jam 7 lo masih belum berangkat." ucap seorang gadis disana.

"HAH!!!"

Fajar langsung membuka matanya. Iya dia adalah Fajar Jovian dan yang menelpon adalah Kejora Zellyn Adiba.

Buru-buru Fajar melihat jam diponselnya dan benar jam sudah menunjukan pukul 7.

"Hallo lo masih di sana kan maghrib."

"Iya-iya gue mau mandi dulu bye kecoa."

Fajar memutuskan sambungannya dan langsung lari ke kamar mandi. Tak butuh waktu lama Fajar sudah selesai dengan acara mandinya.

15 menit dia bersiap langsung turun kebawah. Melihat bi Sum Fajar menghentikan langkahnya.

"Bi kok tadi gak bangunin Fajar sih." sambil menggunakan dasinya gini-gini Fajar bukan anak berandalan cuman agak sedikit geser aja kok.

"Loh tadi bibi kira sebelum bibi ke pasar udah dibanguni sama ibu." kata bi Sum.

"Ih bunda gimana sih kalo kecoa aja cepet ini anaknya sendiri sering di luapin. Yaudah bi Fajar pergi dulu." sambil menyalami bi Sum.

"Den ini gak sarapan dulu."

"Engga di sekolah aja bi. Kalo gitu Fajar berangkat, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati den di jalan."

Fajar pun segera menaiki sepeda motornya dan melajukan sepeda motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Sampailah di sekolah SMA Garuda. Dan benar saja pintu gerbang sudah ditutup.

Melihat jam tangannya menunjukan pukul 07.35. Fajar menghela napas tiba- tiba dia menemukan ide yang menurutnya tidak ada salahnya kalo dicoba.

"Mang titip motornya ya."sambil memarkirkan motornya di depan warung mang Ali.

"Tumben nak Fajar terlambat biasanya rajin."kata mang Ali yang sibuk membuat kopi pesanan pelanggannya.

"Iya mang gak tau tuh kecoa main tinggal aja biasanya selalu bareng." mang Ali pun hanya terkekeh mendengar grutuan Fajar.

Sudah tidak heran lagi hubungan antara Fajar dan Kejora bisa dikatakan akur bisa juga tidak. Tapi lebih sering tidak akurnya sampai-sampai mereka mempunyai panggilan sayangnya masing-masing.

Fajar pun segera menuju pintu belakang sekolah biasanya pintu belakang tidak ada yang menjaga. Sambil mengendap-ngendap membuka pintu dan menutup secara perlahan dan betapa terkejutnya saat membalikan badan didepanya ada ketua OSIS yang tak lain sahabatnya sendiri yaitu Arian Putra Adelio.

"Ngapain?"tanya Rian sambil bersedekap dada. Fajar hanya cengar-cengir melihat temannya yang sedang menanyainya.

"Hehehe ini anu itu." sambil mengalihkan perhatianya. Rian terlihat menyeramkan jika sedang bertugas Fajar agak sedikit takut dengan tatapan sahabatnya itu.

"Apa? Ngomong yang jelas jangan ngang ngong ngang ngong gak jelas."

"Hehe itu lagi cari temennya kecoa sapa tau nyelesep di tong sampah." sambil menunjukan tong sampah di dekatnya.

" Bilang aja telat, gitu aja susah."

Fajar mengerucutkan bibirnya kan dia pengin basa-basi gitu.

"Lo mah ga asik"

Rian tak menghiraukan ucapan sahabatnya.

"Sekarang lo bediri hormat bendera sampai jam istirahat pertama selesai." Fajar mendengar itu melototkan matanya.

" Kamu tega sama aku mas, kamu gak sayang lagi sama aku, sakit mas sakit."

Dengan menunjukan ekspersi tersakiti yang dibuat-buat. Rian pun pergi tak menghiraukan sahabatnya yang setengah gila atau malah sudah gila.

"Wooii Rian mau kemana lo." Rian tetap melangkahkan kakinya tanpa menoleh ke belakang. Fajar yang tak mendapat respon dari Rian pun melangkah gontai menjalani hukumannya.

Nasib-nasib sudah bangun kesiangan gak sarapan sekarang ditambah dapat hukuman dan ini semua gara-gara kecoa kalo aja Fajar berangakat bareng dengan Kejora seperti biasa pasti sekarang dia tidak telambat.

"Masih gue pantau kecoa belum gue jadiin rempeyek mampus kau." sungut Fajar.

"Berisik Fajar bisa diem gak lo, apa mau gue tambah hukuman lo." ucap Rian dengan jengah sudah jelas itu kesalahan Fajar tapi tetap saja anak itu menyalahkan Kejora.





















Oke guys sampai disini dulu....

Ket:
Panggilan Fajar ke Kejora (kecoa)
Panggilan Kejora ke Fajar (maghrib)

VEJARWhere stories live. Discover now