PART 6

1 2 0
                                    

Hari libur yang harusnya aman, tentram dan sejahtera mungkin itu hanya khayalan belaka buktinya dua anak monyet sedang berlari merebutkan pisang.

"Heh Baba anak monyet."

"Gue aduin bunda tau rasa lo."

Sambil terus menutupi pisang yang tinggal satu biji dibalik bajunya. Matanya yang terus mengawasi abangnya yang seperti kucing garong siap menerkam mangsanya.

"Ck cepu lo jamet lampu merah. Sini gak pisangnya, itu tuh dapatnya penuh perjuangan."

Wajah yang sudah memelas ingin ditampol, Fajar berusaha membujuk adiknya untuk segera menyerahkan pisangnya. Asal kalian tau pisang itu didapat dari merebut milik anak tetangganya yang sedang makan pisang dijalan.

Salahkan saja anak itu pamer pisang kepada dirinya, karena Fajar ingin ya dia rebut pisangnya sampai anak itu nyungsruk kek comberan yang kebetulan berada disamping anak itu.

Fajar yang lari tanpa memikirkan nasib anak itu malah berujung petaka baginya karena tiba-tiba anjing milik pejalan kaki itu lepas dan berujung mengejar Fajar. Karena kecerobohannya sendal jepit yang berharga pisang 1 KG dibagi dua putus.

Dan berujung dua pisang yang digenggamnya salah satunya terjatuh dan terlindas motor yang sedang lewat. Pada saat menengok kebelakang ternyata anjingnya sudah pada pemiliknya.

Ngenes bangetkan, eh pas pulang pisangnya langsung direbut oleh adiknya jadilah kejar-kejaran antara anak monyet dengan anak gorila.

"Alah perjuangan darimana? abis nyolong mana lagi lo bang."

"Heh tu mulut asal moncong mana ada, gue itu gak men...."

Belum selesai Fajar berbicara tiba-tiba suara bundanya terdengar menggelegar mencari Fajar.

"FAJAR, TONY KAMU APAIN HAH. SINI KAMU KENAPA BUAT ANAK ORANG NANGIS HAH."

Fajar yang membelalakan matanya.

"Mampus mati gue."

Bunda Shana yang melihat Fajar pun segera menjewer telinga Fajar. Nah kan, jangankan makan pisang mong dari tadi kena azab mulu.

"Arrgghh bun sakit bun ampun, maafin Fajar bun."

"Itu kenapa Tony bisa kek gembel?"

"Iya gak tau, mau ngerasain hidup susah kali."

"Hah terus aja terus." sambil mengencangkan jeweran kepada Fajar.

"Sssttt iya bun maaf. Tadi Fajar ambil pisangnya salahnya sendiri songong ke Fajar."

"Sopan kah begitu?"

"Sopan sekali sangat dianjurkan dan ditiru."

"Mau bunda kutuk kamu jadi mermaid."

Fajar yang mendengar ucapan bundanya syok berat tidak tertolong sedangkan Alba anteng dengan memakan pisang sambil melihat abangnya yang sedang dimarahin bundanya sesekali terkekeh mendengar percakapan ibu dan anak tersebut.

"Bun kok tega sih, emang bunda ikhlas kalo anak bunda yang tampan ini jadi mermaid yang klemer-klemer."

"Gak papa kan masih ada Alba, ya kan sayang." kata bunda sambil melihat Alba

"Kok bunda pilih kasih sih, bunda udah gak sayang lagi ke Fajar."

"Iya kenapa gak terima. Udah sana minta maaf ke Tony kasian udah kecil masuk comberan pula."

Akhirnya Fajar pun menurut dan segera menarik Alba yang sedang duduk santai di sofa.

"Ngapain lo narik gue?"

"Lo yang habisin pisang jadi lo juga harus minta maaf."

"Tapikan gue...."

"Sssstt diem gak usah tapi-tapian." sambil memberikan telunjuknya kek muka Alba

"Tangan lo bau telur busuk."

Tanpa mendengarkan grutuan Alba, Fajar pun segera pergi menuju rumah si Tony dengan menyeret Alba. Bunda Shana yang melihat itu pun terkekeh geli akhirnya anaknya akur kembali.




Apakah ini yang disebut akur? Hmmm...








































Jan lupa vote and komen yooo
Lupp buat kamu ( ̄3 ̄)

VEJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang