PART 8

2 2 0
                                    

Sekarang Kejora sedang menikmati film favoritnya dan ditemani dengan cemilan kesukaannya. Beh nikmat mana lagi yang kau dustakan wahai manusia.

Tadinya Kejora ingin pergi kerumah Fajar untuk menumpang makan cuman jiwa malesnya meronta-ronta. Padahal dia ingin pamer sendal jepit keluaran terbaru ke Fajar.

Mamanya yang biasanya ribut supaya dirinya pergi dari rumah atau mencari masalah gitu ke rumah tetangga, katanya sih supaya hidupnya gak lempeng. Sekarang malah anteng, atau jangan-jangan mamanya gak sayang lagi ke Kejora.

"Ra anterin ini ke rumah Fajar." kata mamanya Kejora atau bisa di bilang mama Lina. Sambil menyerahkan tote bag yang berisi kotak makanan.

"Apaan ini mah?"

"Bolu coklat, mama sengaja buat katanya Alba kemarin pulang. Jadi kamu tolong anterin ke sana ya."

Kejora mendengar ucapan mamanya terkejut. Kenapa dia baru tahu dan kenapa si Maghrib tidak memberitahukannya.

"Loh, kok si Maghrib gak kasih tau aku si mah?"

"Ya gak tau kok tanya mama."

Kejora pun hanya tersenyum, sungguh jika itu bukan mamanya sudah ia..... ah sudah lah.

"Tunggu apa lagi cepet sana. Itu TV nya jangan lupa dimatiin, toplesnya juga ditutup lagi Ra."

Mendengar itu Kejora pun segera melaksanakan intruksi dari sang mama. Mama Lina hanya geleng-geleng melihat anaknya melakukan intruksinya dengan bruntal.Sebenarnya Kejora itu anak siapa sih? suka heran mama Lina tuh.

"MAAAA BOLUNYA JANGAN DIHABISIN!! AKU JUGA MAUU."

"Habisin, mama kasih ke ikan lele dibelakang rumah aja." kata mama Lina yang sudah duduk di sofa sambil membaca majalah.

"Sebenarnya anak mama itu aku apa ikan lele?"

"Sejak kapan mama ngakuin kamu anak?" kata mama Lina dengan tampang tidak berdosa.

Mendengar itu, lagu legend seketika bergema kumenangis membayangkan betapa kejamnya dirimu atas diriku. Jangan ditanya bagaimana dengan Kejora.

Dia sudah mendlosor di keramik rumahnya dengan memegang dadanya dengan raut muka tidak menyangka yang dibuat-buat. Mama Lina yang melihat itu semakin menjadi.

"Pergi kau."

"Tidak Roma, aku akan tetap disini setia kepadamu."

Kejora sudah terisak palsu sambil mendekati sang mama sambil menarik-narik rok mamanya.

"Aku...aku...."

"Ma Ken laper, dramanya besok lagi aja." Kata Ken dengan muka datarnya.

Ini nih ini yang Kejora gak suka Belum sempat Kejora melanjutkan ucapannya sudah dipotong terlebih dahulu oleh abangnya Ken. Abangnya ini emang gak asik mungkin pas mamanya hamil abang Ken mamanya ngidam nyolong batu bata punya tetangga.

"Ngapain lo dibawah mau ngemis?"

"Hahahaha dikit lagi lucu itu."

Ken hanya memandang datar Kejora sungguh Ken ingin mengembalikan Kejora ke habitat aslinya. Kenapa adiknya ini beda dari yang lain gak ada manis-manisnya.

Mama Lina melihat itu terkekeh geli. Melihat wajah tertekan dimuka kedua anaknya yang satu tertekan dengan wajah datar khasnya dan yang satunya dengan senyumannya. Sungguh perpaduan yang pas.

"Sudah sana, cepat anterin makanannya."

"Hm iya ma, aku pergi dulu Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, jangan mampir-mampir liatin kecebong."

"Itu mah gak janji maah."

"Awas aja kamu berani bawa pulang tak buang kecebongnya sekalian kamunya."

Kejora pun berlari sambil tertawan
Ngikngok. Kejora akhirnya pergi kerumah Fajar, tentu dengan sendal jepit keluaran terbarunya.

Kejora pun melangkah dengan perlahan seperti putri solo kerumah Fajar. Sayang sekali jika sandal jepitnya terkontaminasi oleh tanah karena dirinya berlarian. Kalo kata neneknya "alon-alon asal kelakon" nah mari kita terapkan slogan ini untuk menjaga sendal jepitnya.





















































Jangan lupa Vote & komen
Lupp( ̄3 ̄)





VEJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang