PART 4

2 3 5
                                    

Fajar pun memarkirkan motornya setelah perjalanan jauh membelikan pesenan bundanya. Kayanya dia harus meminta ongkos lebih ini.

"Assalamualaikum bunda anakmu yang paling tampan sedunia pulang mana sesajennya." kata Fajar dengan songongnya.

Bunda Fajar yang memang sedang duduk diruang tamu seketika jiwa julidnya meronta-ronta.

"Waalaikumsalam,Kau ini ape? Kau tinggal sini kee?" kata Bunda Fajar dengan julid.

"Astaghfirullah bunda berdosa banghet pasti bunda tau itu dari tiktik ngakuu."

"Berisik banget sih kamu, mana sini pesenan bunda?"

"Nah, ongkosnya jan lupa bun."

"Astaghfirullah anak siapa sih kamu, nah uang buat seminggu itu." kata bunda sambil berlalu pergi meninggalkan Fajar dengan wajah cengonya.

"Bun yang bener aja 20 ribu buat seminggu, buat beli makan cepling abis ini bun."

Fajar pun segera menuju kedapur untuk meminta pertanggung jawaban dari sang bunda.
"Bun tambah lah."

"Gak ada, itu dah banyak itu." kata bunda yang sudah sibuk untuk memasak.

"AARRRGGHHH BUN TAMBAH LAH." kata Fajar sambil tantrum.

Bunda yang melihat itu pun beristifar didalam hati. Gini nih pas pembagian akhlak ga datang.

"Udah diem nanti minta sama ayah dan adik mu juga mau pulang ngelanjutin sekolah disini."

Mendengar kata-kata bunda sontak Fajar pun diam. Wah gak bisa dibiarin jangan sampai curut itu hidup nyaman, aman, tentram, dan damai.

"Pulang kapan bun?"

"Nanti malem sampai makanya bunda suruh kamu beli ayam soalnya bunda kelupaan."

"Ehemm ya udah bun Fajar ke kamar dulu." kata Fajar sambil menyibakan rambutnya dengan sok cool dan meninggalkan bunda yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi melihat kelakuan anaknya diluar nalar.

Tiba-tiba Fajar teringat sesuatu dan langsung balik lagi ke bundanya. Bunda yang melihat Fajar yang balik lagi pun bertanya.

"kenapa lagi? Mau tantrum lagi iya?"

" Bunda maah gitu suuzon mulu ma anak sendiri, nah rujak kubelikan untukmu wahai ibunda tercinta." kata Fajar sambil mengeluarkan rujak dari dalam tasnya.

"Iya Allah bunda terhura dengan epport kamu."

"Pakai F bun bukan P, gak heran sih dah tua."

"HEH KAMU MAU BUNDA PENGGAL, SINI KAMU TAK CINCANG."

"Ampun suhu hamba tak akan mengulangi lagi." kata Fajar dengan tengilnya sambil berlari kekamarnya bisa kena amuk beneran jika tetap disitu.

Sekarang  Fajar sedang rebahan dikamar setelah bersih-bersih. Paling enak tuh gini berpeluk mesra dengan kasur tercinta melebihi orang pacaran.

Kalo dipikir-pikir Hmmm kayanya enak kasih sambutan kek adik tercinta. Yang jelas yang waah luar biasa dan sulit untuk dilupakan.

"HAHAHAHAAHHAHAH."























Nungguin yaaa xixixxi
Dikit dulu biar azeeek

Jan lupa komen and vote kawan lup

VEJARWhere stories live. Discover now