PART 18

6 2 0
                                    

Alat pancing bertengger disisi kolam ikan dengan pemilik yang sedang asik makan ciloknya sambil menunggu hasil pancingannya.

"Pada kemana sih ikannya? Padahal udah pake pisang tapi kok gak dapet-dapet."

"Ya kali kurang banyak, aku udah ngabisin pisang yang ada didapur."

Dengusan napas sudah terdengar dari Kejora yang sudah berjam-jam menunggu ikan memakan kailnya tapi tak kunjung memakannya.

Ken yang baru saja pulang dari kampus melihat adiknya berada dikolam ikan milik papahnya segera menghampiri Kejora.

"Waras lo?"

"Eh-ah hah?"

Ken berdecak sebal sungguh Kejora ini lemot sekali dan tambah tidak habis pikirnya kolam ikan papahya sudah jadi korban anak kesayangannya, mana mancingnya pakai pisang. Orang bodoh mana lagi ini astaga.

Tolong beri tahukan kepada dunia Ken sudah tidak sanggup menghadapi Kejora.
Kejora melihat Abangnya. Ia bingung, ini sebenarnya yang tidak jelas dirinya apa abangnya. Melihat wajah prustasi abangnya Kejora berinisiatif bertanya.

"Kenapa sih bang?"

"Lo udah izin belum?"

Dengan entengnya kejora menggelengkan kepala.

"Huuufft gue tanya, ikan mana suka pisang?"

"Adanya didapur bang, ya gak papa kali,"

Ken mengusak rambutnya prustasi, ini kalo ikannya pada mati bisa digantung dipohon toge sama mamanya.

"Udah gak usah mancing lagi cepet beresin, bisa mabok pisang itu ikannya. Nanti pada mati gue yang dimarahi."

"Ck dari tadi gak ada yang makan bang man..."

"Gak usah bantah gue gantung juga lo dipohon toge."

Kejora pun segera membereskan alat pancingnya dan bergegas masuk ke dalam. Ken menghembuskan napasnya dan masuk kedalam.

***

Dikamar, Kejora mencak-mencak tidak jelas. Dia itu masih kesal hobinya diganggu abangnya, karena lelah Kejora pun memutuskan untuk tidur merehatkan sebentar bokongnya yang sudah kebas.

Disisi lain Ken sedang membereskan kulit pisang yang ditinggalkan Kejora. Ada lima kulit pisang yang tergeletak dilantai belum lagi ditempat sampah, jadi berapa banyak pisang yang digunakan Kejora untuk memancing ikan? Ken hanya menghela napas berat.

Terdengar langkah kaki mendekat kearah kolam. Ken memalingkan wajahnya dan tersenyum tipis melihat mamanya datang mendekat.

"Loh! ngapain kamu disini?"

"Nih kelakuan anak kesayangan mama!" kata Ken sambil menunjukan kulit pisang.

"Loh? Emang kamu habis ngapain?"

"Bukan aku tapi Kejora!"

Mama Lina hanya terkekeh mendengar nada ketus dari anak sulungnya.

"Emang Kejora habis ngapain?"

"Manusia satu itu mancing sama pisang."

Mama Lina yang mendengar ucapan anak sulungnya sedikit syok semoga saja firasatnya tidak benar.

"Yaudah gak papa, makan dulu yuk pasti cape habis pulang kampus."

Ken mendengar ucapan mamanya pun hanya mengangguk dan pergi keruang makan. Belum sempat Mama Lina pergi netranya tanpa sengaja melihat sesuatu yang mengapung dikolam.

"KEJORAAA KAMU APAAIN IKANNYA SAMPAI PADA MATII!!"

Sang empu yang sudah melakukan kekacauan itu hanya menggeliat dalam tidurnya.

Mama Lina memijat pelipisnya pusing bagaimana dia menjelaskan pada suaminya kalau ikan kesayangannya yang dijaga seperti malika mati oleh anak bungsu kesayangannya.

Diruang makan Ken yang sedang menyantap makannya dengan tenang sedikit terganggu ketika melihat Mamanya sedang menenteng kresek hitam dari arah kolam.

"Mati semua ma?"

"Gak semua masih ada 3 dari 10 ikan."

"Hampir."

"Kamu jangan gitu dong. Nanti kamu tolong belikan ikan yang sama ya!"

Ken yang mendengar perintah Mamanya mendengus kesal.

"Gak, suruh aja manusia itu."

"Kalau Kejora yang beli bisa paus yang dibeli nanti."

"Nanti aja nunggu papa,"

"Papamu kalau tau bisa pingsan dia, kamu tau sendiri tingkahnya 11 12 sama kaya anaknya."

Mama Lina pun melanjutkan langkahnya untuk membuang bangkai korban dari kelakuan anak bungsunya.

Ken menghela napas lelah sepertinya hanya dirinya dan sang Mama yang normal dirumah ini. Ken pun segera menghabiskan makanya dan pergi kekamar untuk membersihkan diri.

Mungkin jika nanti tidak lupa dia akan membeli ikan yang diperintahkan mamanya, kalau pun lupa ya sudah takdir.














Tbc

Jangan lupa Vote&Komen

Terimakasih banyak

Salam manis untuk kamuu♡













VEJARWhere stories live. Discover now