PART 10

6 2 0
                                    

Akhirnya selesai juga membersihkan pelataran rumah. Fajar dan Alba pun segera memasuki rumah bertepatan Kejora yang keluar rumah untuk mengambil sendal jepitnya untuk dibawa masuk.

Fajar yang melihat itu pun segera menarik kerah baju Kejora. Sedangkan Alba segera masuk kedalam karena perutnya ini sudah meronta-ronta ingin diberi asupan.

"Heh ngapain lo bawa sendal segala."

"Iiis takut dicuri, ini tuuh sendal jepit langka tau." kata Kejora sinis.

"Ya Allah anak dugong satu ini. Tolong ya gobloknya dikondisikan. Mana ada yang napsu sama sendal jepit setengah-setengah gitu warnanya." ucap Fajar dengan pedas.

"Lo gak tau aja kalo nih sendal jepit dijual bakal laku berjeti-jeti." kata Kejora dengan songongnya.

Sudahlah Fajar tidak sanggup menghadapi ketidakwarasan Kejora yang tinggal setengah itu. Tolong berikan cermin kepada Fajar.

"Taruh disini gak! atau gak usah masuk sekalian."

"Ck. Iya-iya, my honey tunggu disini ya nanti mommy kesini lagi." kata Kejora sambil menepuk-nepuk sendalnya.

Kejora pun meletakan sendalnya dan segera masuk. Fajar yang melihat itu bergidik ngeri astaga haruskah dia meruqiah temanya yang satu ini. Kayanya kena sawan dijalan tadi.

Suasana ruang makan aman tentram eeh tumben. Iya-iya lah gimana gak tentram soalnya dari tadi Kejora melototin Alba dah kaya pedopil sampai Alba sulit sekali menelan makanan.

Tentram dilihat tertekan di Alba. Tak berselang lama suara deru mobil memasuki pelataran rumah. Sudah dipastikan itu adalah bapak Enver. Bunda Shana yang mendengar itu pun segera menuju ke depan untuk menyambut sang suami.

"Lo jangan liatin adek gue gitu sawan nanti." kata Fajar dengan sinis.

Kejora yang mendengar itu hanya mencebikan bibirnya. Biasalah orang iri dengki jangan dilihat udah jelek soalnya.

"Tumben sepi. Eh ada Kejora lagi ngapain nak?" kata ayah Enver sambil mengambil tempat duduknya.

"Numpang makan Yah." jawab Kejora dengan polosnya.

Alba yang mendengar itu sontak tersedak. Kejora yang melihat itu segera memberikan minumnya Fajar yang tadinya ingin diminum oleh Fajar ke Alba. Sontak saja Fajar melototkan matanya.

"Duh mas ganteng pelan-pelan. Ini minum dulu." sambil memberikan air minum curian ke Alba.

"Wah emang ini anak minta ditumbalin."

Fajar sudah menggulungkan lengan bajunya dan bersiap ingin menerjang Kejora. Bunda Shana yang dari dapur untuk membuatkan kopi suaminya segera menghampiri Fajar ketika melihat anaknya kumat.

"AYAAAH ITUU ANAKNYA TOLONG PEGANGIN, ALBA JUGA TOLONG ITU ABANGNYA."

Ayah Enver dan Alba yang mendengar teriakan sang bunda segera memegang tangan Fajar, cukup kewalahan karena Fajar terus memberontak.

"Istipar nak istipar." kata ayah Enver sambil memegang tangan Fajar.

Belum sempat Fajar menjawab mulutnya sudah dijejali bolu oleh Alba. Bertambahlah memberontak si Fajar. Kejora berinisiatif untuk menyadarkan Fajar yang sepertinya kesurupan hantu dirumah ini.

Segera Kejora mengambil air minum dan miminumnya lalu menyeburkan ke muka Fajar. Seketika ruang itu hening bunda yang disamping Alba ikut terdiam sambil membawa bolu. Begitu pula dengan Alba dan Ayah Enver.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"MAATII KAU KECOAAA. MAJUUU SINI LOO."

Kejora yang melihat itu pun segera melarikan diri pulang kerumah padahal dirinya tidak tahu apa salahnya.

Suasana meja makan terasa canggung.

"Emmm kayanya bunda belum nyiram tanaman dibelakang." kata bunda sambil mengalihkan padangan.

"Alba juga udah kenyang jadi ngantuk." kata Alba meninggalkan meja makan.

Ayah Enver hanya bisa melanjutkan makanya tanpa berani melihat sang putra sulungnya yang sudah mengibarkan bendera perang.

Fajar pun segera membersihkan wajahnya padahal dirinya sudah mandi dengan beraninya titisan kuyang menyemburnya ditambah keluarganya yang mengira dirinya kesurupan. Padahal tadi dia hanya ingin menggetak kepala Kejora saja.














































Jangan lupa vote & komen

Terimakasih.










VEJARWhere stories live. Discover now