PART 20

8 2 0
                                    

Fajar dan Rian sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah sekarang mereka sudah berada dimeja makan untuk memakan sarapan yang sudah disajikan oleh sang Bubu tercinta.

"Dihabisin sarapannya ya," kata sang Bubu sambil menyendokan lauk pauk kepada Rian dan Fajar.

"Oke Bu, Baba udah berangkat kah?" kata Fajar sambil menyendokan makanannya kedalam mulutnya.

"Iya, katanya ada sesuatu mendadak yang harus diselesaikan."

Fajar membulatkan mulutnya tanda dia mengerti Rian hanya menyimak dan melanjutkan makannya.

Selesai dengan sarapannya Fajar dan Rian pun berpamitan kepada sang Bubu. Mereka mengendarai sepeda motornya masing-masing menuju sekolah.

Bukan Fajar namanya kalo gak mampir-mampir. Saat menjalankan motornya dia melihat seorang anak kecil yang sedang menjual bunga dipinggir jalan.

Fajar pun menghampiri anak itu dan ketika mata mereka saling bertemu ada binar harapan yang terlihat dimata bulat anak itu.

"Abang mau beli bunga? bunga Kiki banyak, cantik-cantik juga." kata Kiki yang semangat menawarkan daganganya.

Fajar yang melihat betapa semangatnya bocah itu terkekeh gemas saking gemasnya Fajar mengusak rambut bocah kecil itu.

"Waah hebat banget kamu udah pinter cari uang sendiri."

"Heem karena Kiki itu Abang jadi harus bisa cari uang sama jaga-jaga adik."

Fajar terkejut mendengar ucapan dari Kiki ternyata dia memiliki saudara lain.

"Owh yaa, adik Kiki dimana sekarang?"

mata yang tadinya berbinar perlahan menyendu saat mendengar ucapan dari Fajar.

"Adik Kiki sedang sakit dirumah, jadi Kiki cari uang pagi buat beli obat sama makan adik supaya cepat sembuh dan sehat-sehat terus." kata Kiki sambil menundukan kepalanya.

Fajar yang mendengar perkataan anak sedikit sesak didadanya anak sekecil ini dipaksa berjuang oleh keadaan.

"Gini, Abang beli setengah dari bunga ini nanti Abang bawa setengahnya lagi buat Abang jual disekolah Abang." kata Fajar sambil mengambil dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang merah kepada Kiki.

"Abang ini banyak banget, ini udah lebih dari cukup buat beli semua bunga." kata Kiki ketika melihat berapa banyak uang yang diberikan Fajar kepadanya.

"Anggap aja itu hadiah kecil dari Abang buat Kiki yang udah semangat berjuang demi adiknya. Sini Abang antar beli makanan sama obat nanti Abang mampir lagi ke rumah kiki habis pulang sekolah."

Kiki yang mendengar itu mulai terisak, Kiki menangis ternyata masih ada orang yang peduli kepadanya dan adiknya. Fajar yang melihat itu gelagapan tidak jelas astaga perasaan sekarang dirinya tidak jahil kok.

"Eh-Eh jangan nangis, Kiki kenapa nangis?"

"M..makasih Abang makasih banyak banyak udah mau bantu Kiki sama adik, Kiki hanya terharu." kata Kiki sambil masih sesekali terisak.

Fajar bernapas lega, hah dia kira karena apa. Fajar pun menganggukan kepalanya lalu mengajak Kiki untuk mencari obat dan makanan.

***

Akhirnya Fajar tiba disekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. Fajar turun dari motornya sambil menjinjing keranjang bunganya.

Fajar mengedarkan pandangannya dimana banyak orang yang melihatnya dengan tatapan aneh.

"Apa lo pada liat-liat, gue tau gue ganteng."

Seketika semua mata menatap malas kearah Fajar mendengar kenarsisan dari Fajar.

Tiba-tiba tepukan dari arah belakang menghentikan Fajar yang akan berpose menyimbakan rambutnya.

"Eh monyong, ealah Duren ngagetin gue aja loh."

"Ck nama gue Daren, enak banget moncong kau ganti-ganti nama gue." sungut Daren tidak terima.

Hanya dibales cengiran tak berdosa dari sang empu. Fajar pun mempertambah senyumnya saat melihat peluang didepan mata.

"Duren,"

"Daren!"

"Iya Darenku yang tampan."

"Najis!"

"Dengerin gue dulu, lo beli dong bunga gue."
Daren yang mendengar itu menyerngit bingung sejak kapan seorang Fajar berjualan bunga. Daren menggelengkan kepalanya dan mulai meninggalkan Fajar.

"Eh woooii beli dulu lah katanya kaya." kata Fajar sedikit berteriak.

"Aamiin."

Setelah menjawab itu Daren pergi meninggalkan Fajar, Fajar yang melihat itu seketika cengo tidak menyangka atas jawaban dari Daren. Siswa yang mendengar itu terkikik geli apa lagi melihat wajah tidak menyangka dari Fajar.
















Jangan lupa Vote&Komen

Terimakasih
Owh iya kalo typo tolong ditandai yaaa♡





VEJARWo Geschichten leben. Entdecke jetzt