PART 3

2 2 3
                                    

Woooiiii yooo kembali lagi bersama saayaaa
Semoga sukaa part ini kiw kiw jangan lupa vote & komen yooo♥

Sekolah pun berakhir Kejora dan Fajar keluar kelas bersama. Dan ternyata didepan gerbang sekolah sudah ada abang Kejora yang sedang menunggu.










"Sana lo udah dijemput tuh." kata Fajar kepada Kejora.
"Owh iya bener, lo mau ikut gak?" tanya Kejora kepada Fajar.

Fajar mendengar itu pun menghela napas panjang.
"Kalo gue ikut elo, terus my cepling mau dikemanain? Ya kali dijual." ucap Fajar agak ngegas.
Kejora mendengar ucapan Fajar terkikik geli. Asal kalian tahu cepling adalah nama  motor kesayangan Fajar.

"Iya udah gue duluan jangan rindu." sambil melambaikan tangan ke Fajar dan berlalu pergi bersama abangnya.

Fajar yang melihat tingkah Kejora bergidik ngeri.
"Huek.. Najis amit-amit jangan sampai gue rindu Kejora."
Fajar pun melanjutkan langkahnya ke warung mang Ali di pertengahan jalan tiba-tiba Fajar mengingat sesuatu dan cepat-cepat Fajar merogoh kantung celananya. Dan alhasil yang dia cari nihil tidak berada di kantongnya.

Fajar sangat menyayangkan hal itu. Dan berakhirlah Fajar berjongkok didepan warung mang Ali.

"Mas Fajar teh kenapa?" tanya mang Ali yang terheran-heran dengan tingkah Fajar yang satu ini.

"Gak papa mang, lagi galau aja soalnya uang saya hilang." ucap Fajar dengan tampang sedih.
Mang Ali mendengar itu pun terkejut
"Perlu di bantu gak nyari uangnya mas?" tanya mang Ali dengan serius.

"Gak usah mang saya sudah ikhlas, kalo masih rezeki saya pasti balik lagi." kata Fajar dengan yakin.

Mang Ali mendengar itupun merasa terharu dan bangga karena jarang sekali anak muda jaman sekarang berfikir dewasa.
"Mas Fajar hebat sudah berfikir dewasa, kalo boleh tahu uangnya hilang berapa?"

Fajar pun melihat mang Ali dengan serius.Mang Ali yang melihat Fajar memandangnya dengan serius bertambah yakin kalo jumlah uang yang hilang sudah pasti banyak.

"Seribu mang."

Mang Ali pun reflek terdiam mendengar jawaban tanpa dosa dari Fajar. Boleh gak sih bunuh orang, rasanya mang Ali dah gak sanggup menghadapi tingkah Fajar yang masyaallah.
"Mas Fajar udah pernah ngerasain disantet belum?" tanya mang Ali dengan muka seperti psikopat.

"Hehe maaf maaang becanda doang itu. Sebagai gantinya tolong buatin rujak 2 ya  mang."

"Dah jantungan saya mas,kalo gitu duduk dulu."

Fajar cengar-cengir mendengar jawaban mang Ali. Rasanya seneng aja jail kek orang lain. Ketika sedang menunggu pesenan tiba-tiba ponsel Fajar berdering ternyata ada telpon masuk dari bundanya.

"Hallo bun, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalamsalam Fajar  kamu sekarang lagi dimana?"  tanya bunda Fajar disebrang sana.

"Ini mau pulang lagi mampir ke warung mang Ali bentar beli rujak, kenapa ya bun?"

"Ooh gitu nanti bisa tolong mampir ke minimarket sebentar bisa gak? Beliin bunda ayam."

"Bisa aja sih asal ada ongkosnya."

"Kamu itu bantu orang tua perhitungan banget. Iya nanti bunda kasih jangan lupa beliin tapi."

"Siap laksanakan komando." sahut Fajar dengan semangat.

Gini nih kalo disuruh ada cuannya. Fajar pun segera mematikan telfonnya dan bertepatan dengan pesanan yang sudah jadi.

"Ini mas Fajar pesenenannya."

"Ooh ya maang makasih,ini uangnya." kata Fajar sambil berlari ke motor

"Mas Fajar ini teh uangnya lebih." kata mang Ali sambil berteriak karena Fajar sudah mulai melajukan motornya.

"Buat mang Ali aja, rezeki itu mang." kata Fajar sambil berteriak.

"Alhamdulillah makasih maas" kata mang Ali terharu. Fajar pun mengancungkan jempolnya.












Gimana seru gak???????

Semoga suka♡
Jan lupa vote dan komennya kawan xixixixi.

VEJARWo Geschichten leben. Entdecke jetzt