PART 29

4 2 0
                                    

Fajar sedang berkutat dengan rantai sepedanya yang terlepas sambil menggerutu. Tadi pagi sekali Ayahnya dan Alba mengajaknya pergi jalan-jalan naik sepeda. Awalnya semua berjalan lancar hingga saat dirinya yang sedang asik melihat orang berlalu-lalang tiba-tiba sepedanya menabrak pohon dekat taman.

Rantai sepedanya terlepas dan dirinya terhempas ke pinggir jalan. Bukannya ditolong dirinya ditinggal oleh Ayahnya dan Alba. Sungguh, keluarga tidak berperi kekeluargaan.

"Gak lagi-lagi gue ikut mereka." Gerutu Fajar sambil membenarkan rantai sepedanya.
Setelah beberapa lama akhirnya rantai sepeda yang Fajar gunakan sudah terpasang dengan baik.

"Akhirnya satu masalahmu selesai juga ya Allah. Oke mari kita cari makan!"

Fajar menaiki sepedanya sambil menyusuri jalan untuk mencari makan.

Dari arah berlawanan seseorang berlari dengan cepat dan tergesa-gesa. Orang itu berlari kearah Fajar yang sedang berhenti untuk memesan makanan.

Braak

Fajar yang sedang berada diatas sepeda seketika oleng dan terjatuh. Orang yang menabrak Fajar pun ikut terjauh menimpa Fajar.

"Adooh..."

"MASS TOLONG TANGKEP DIA, DIA COPET MAAS!" teriak warga yang sedang berlari menuju Fajar.

Fajar yang tadinya mengaduh kesakitan seketika menahan kaki orang didepannya dengan memeluk kaki maling itu.

"Mau kemana Lo hah? enak aja main pergi-pergi setelah nabrak orang ganteng kek gue!" kata Fajar sambil terus memeluk kaki si maling yang sudah menendang kakinya supaya terbebas dari Fajar.

Warga yang sudah sampai didekat Fajar dengan sigap menahan tangan si maling. Fajar pun berdiri sambil membersikan celananya.

"Makasih ya mas sudah mau nahan copet nya." Ucap ibu yang dicopet

"Oowh iya bu sama-sama," jawab Fajar menanggapi sang ibu.

Copet itu masih berusaha memberontak namun sayangnya tenaganya tidak sebanding. Tanpa babibu warga menarik penutup kepala sang maling terpampang lah wajah sang pelaku.

Fajar yang masih berada disitu tercekak ketika melihat siapa pelaku copet itu.

"B-bang Yuan? bang ini lo bang?"

Yuan yang mendengar itu terkejut dan melihat ke arah Fajar sambil menyelidik. Yuan terkejut kala dirinya sadar kalau itu Fajar, seseorang yang berharga di masa lalunya dulu.

"Mas nya kenal sama copet ini?" tanya bapak-bapak yang memegang Yuan.

"Saya kenal pak, dia abang saya." jawab Fajar.

Yuan sedikit terkejut mendengar pengakuan dari Fajar.

"Gak pak, kita gak kenal." sela Yuan

"Kenal pak! dia bohong, dia abang saya. Abang yang saya tunggu, sudah lama dia gak balik kerumahnya."

"Tapi mas, saya mau bawa dia kekantor polisi buat mempertanggung jawabkan atas tindakannya."

"Saya mohon pak jangan bawa abang saya ke kantor polisi pak, saya mohon." Ucap Fajar sambil memohon dibawah kaki bapak-bapak itu.

Warga pun merasa kasian melihat Fajar yang sudah memohon sambil memegang kaki warga pun pada akhirnya melepaskan Yuan.

"Baiklah bapak lepaskan, lain kali jangan diulang yaa."

Fajar yang mendengar itu berbinar.

"Iyaa pak terimakasih banyak, saya janji abang saya gak akan ulangi perbuatanya. Sekali lagi terimakasih. "Ucap Fajar sambil membungkukkan badannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VEJARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang