Chapter 12

17.5K 1.9K 19
                                    

Happy reading

_○_

Di sebuah kamar yang agak sempit hanya terdapat sebuah kasur kecil dan lemari pakaian. Disana Selena sedang melihat jadwal pelajaran hari ini dan memasukan beberapa buku yang memang tertulis di jadwal.

Setelah selesai Selena pun menghampiri ibunya Della dan menyalam tangannya karena ia akan segera berangkat. Untuk sarapan ia hanya membeli 2 biji gorengan yang setidaknya bisa mengganjal perutnya sampai nanti istirahat.

"Bu Selena berangkat ya,"

Selena menggayuh sepeda ontel tuanya itu dengan semangat, terkadang orang yang ia lewati menatapnya aneh dan jijik namun ada juga yang biasa saja. Selena sudah terbiasa dengan tatapan itu.

___

" Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Diana guru PPKn.

"Pagi bu," jawab serentak semua murid kelas.

"Oke sekarang kalian buka buku paket halaman 134 dan baca dengan teliti materinya lalu kalian isi jawaban dari soal soal di bawahnya itu, ibu mau ada rapat penting dulu, nanti kumpulkan dimeja ibu" ucap Bu Diana lalu pergi meninggalkan kelasnya.

Semua murid menghela nafas lega, akhirnya mereka tidak di suruh menghafal Pasal pasal.

"Yeay akhirnyaa otak gue bebas gak di suruh kerja keras buat ngapalin pasal pasal gak penting," teriak seorang siswi Sylla.

"Gausah teriak napa sih ntar Bu Diana balik lagi," ucap Rayn sang ketua kelas.

"Ck mana ada balik lagi orang katanya ada rapat penting," gerutu sylla kesal kepada Rayn yang selalu saja menyebalkan.

"Berisik," ucap Nesha yang tengah fokus mengerjakan soal.

Sedangkan Rayn ia langsung saja diam, tadi nya dia ingin membalas ucapan Sylla namun setelah mendengar suara pujaannya ia pun lebih memilih diam takut mengganggu konsentrasi Nesha.

Selena ia hanya diam saja di pojokan sambil mengerjakan tugas dari Bu Diana itu. Bahkan dikelas Selena tak pernah di anggap ada oleh teman temannya, tapi terkadang Nesha mengajaknya mengobrol jika ada materi yang belum ia pahami. Yap karena Selena pintar dan ia selalu mendapat peringkat pertama dan Nesha selalu mendapat peringkat kedua.

___

Bel istirahat telah berbunyi Selena bergegas menuju perpustakaan dia ingin membaca buku ensiklopedia.

Namun saat akan masuk ia bertabrakan dengan seseorang.

Brakkk

"Ma-maaf," ucap Selena yang masih menunduk.

"Selena? Ya ampun akhirnya gue ketemu sama lo," pekik seseorang yang tak lain adalah Nadin.

Selena mendongak untuk melihat siapa yang di tabraknya itu.

"Nadin?," ucap Selena lalu tersenyum karena ia bertemu dengan teman pertamanya itu.

"Lo mau baca buku?, yaudah yok," tanya Nadin yang langsung menggandeng tangan Selena untuk memasuki perpusatakaan itu.

Selena terus saja menunduk malu. Karena baru kali ini ia mempunyai teman, ia kira pertemanannya dengan Nadin hanya saat berada di camping saja.

___


"Jun anter yok," ucap Daniel menghampiri Juna yang tengah duduk dan memakai airpone nya.

Namun Juna tak mengindahkan ucapan Daniel.

"Jun anter," Daniel menepuk bahu Juna sehingga Juna pun membuka matanya dan melihat siapa yang menepuknya.

"Napa?"

"Anter ke perpus, ngambil buku paket buat pelajaran Akuntansi."jelas Daniel

oh iya btw mereka  ini jurusan IPS ya, Dan mereka duduk dikelas I2 IPS 5, lalu Selena ia berada di kelas 12 IPS 4.

Juna pun langsung terbangun dari duduknya dan melangkahkan kakinya mendahului Daniel yang terlihat masih menunggu jawabannya.

"Ayo, ngapain diem?," Juna menoleh kepalanya kearah Daniel yang telihat bingung.

Daniel yang tadinya terlihat bingung pun mengangguk dan mengikuti Juna.

Di perpustakaan mereka mencari rak yang berisikan buku paket Akuntansi, Juna tak sengaja melihat Selena yang sedang berusaha mengambil buku Ensiklopedia yang berada di jejeran paling atas.

Dengan langkah lebarnya ia menghampiri Selena dan berniat untuk membantunya, dengan jarak yang hanya 6 cm di belakang Selena, Juna pun mengambil buku yang menjadi incaran Selena.

Selena terpaku melihat tangan seseorang yang tengah mengambil buku yang ia butuhkan dan ia merasakan hembusan nafas di belakangnya.

"Anak IPS baca ensiklopedia? menarik," ucap Juna di belakang Selena.

Selena pun membalikan badannya.  Dan ia pun kembali terkejut melihat Juna yang terlihat sangat dekat dengannya.

"Mm te-terima kasih, pe-permisi," ucap Selena setelah ia mengambil bukunya dan berniat untuk menjauh dari Juna.

Kalo diliat-liat wajah Selena agak familiar  ya?, tapi siapa? - batin Juna

"Mm Pe-permisi Ju-juna," ucap Selena lagi, lalu Juna pun tersentak dari lamunannya dan memberi Selena jalan.

Selena tak menyangka kejadian yang sering ia baca di novel-novel terjadi padanya, namun Selena merasa bahwa ia bukanlah orang yang pantas untuk jadi pemeran utama. Jadi jangan terlalu banyak menghayal pikirnya.

___

Maaf agak telat updatenya ya soalnya lagi sibuk nih wkwk (so sibuk bgt nih author)

Oh iya btw kayaknya besok juga agak telat up, jadi sabar ya (aduh kaya ada yang nungguin aja nih, tapi maunya sih gitu hhee)

Semoga suka ya, Enjoy!

Tbc.

Beauty [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang