Chapter 19

16.1K 1.6K 10
                                    

Happy Reading

_○_

Setelah Juna meninggalkannya di  pertigaan dekat kompleks Permata indah. Selena menyebrang jalan dan berjalan menuju rumahnya yang sedikit jauh dari jalan raya ini.

Tiba tiba ia mendengar sebuah percakapan yang tak dimengertinya. Namun ia merasa mereka membicarakannya.

"Dia persis sama. Ayo kejar dan bawa dia ke rumah tuan." Ucap lelaki berbadan besar dengan pakaian serba hitamnya itu. Lelaki dan 2 temannya itu segera melangkahkan kakinya menuju Selena.

Selena mempercepat langkahnya dirasa ada seseorang yang mengikutinya. Ia sengaja berjalan memasuki gang dan berbelok belok. Tujuannya agar orang itu bingung dan tak menemukannya. Jika ia terus berjalan menuju rumahnya maka itu sangat bahaya mereka bisa saja datang kapanpun kerumahnya.

Selena melihat sebuah gerobak yang berisi kardus-kardus ia pun memilih bersembunyi disana.

"Sial kemana gadis itu pergi,"

"Kita harus cepat membawanya menemui tuan. Sebelum ia ditemukan ayahnya apalagi ayahnya sudah mulai ingat,"

" Tuan pasti akan sangat marah,"

Selena mengernyit, dan bingung mendengar percakapan mereka tapi ia tau mereka sedang  mengincarnya.

Tuan? Ayah? Apa maksud mereka-batin Selena.

Selena memang pernah bersama ayahnya sampai berusia 5 tahun namun semakin kesini ingatan tentang ayahnya blur begitu saja  karena mungkin itu masih kecil jadi ia hanya mengingat samar samar. Bahkan wajah ayahnya pun terasa semu jika ia ingat ingat lagi. Ibunya pun tak pernah menunjukan foto ayahnya.

"Ayo kita harus cari sebelum dia jalan terlalu jauh. Sekarang gaboleh lolos karena sudah bertahun tahun akhirnya kita menemukan gadis yang mirip dengan Della itu." Ucap pria yang agak kurus itu.

Mereka bertiga pun berlari dan menjauhi gerobak yang dijadikan tempat persembunyiannya.

Selena pun bangun dan langsung berbalik arah dan pergi menuju rumahnya dengan berlari.

"Della? Bukannya itu nama ibu ya? Sebenarnya ada apa? Kenapa mereka mengejarku?," Gumam Selena di saat berlari.

___

Tok tok tok

Ya Selena mengetuk pintunya yang terbuka sambil memanggil ibunya.

"Ibu?," Selena memasuki Rumahnya dan ternyata ibunya sedang di dapur

"Lena kamu baru pu- ASTAGFIRULLAH SELENA," Saat membalikan badannya Della sangat terkejut melihat penampilan Selena.

Della pun memegang bahu Selena sedikit keras.

"KENAPA KAMU GAK PAKAI ITU SEMUA? IBU SUDAH BILANG KAMU HARUS PAKAI ITU SELALU. KAMU GAK PAPA KAN? GA ADA YANG JAHATIN KAMU KAN?," Teriak Della karena saking khawatir juga takut.

"Ibu Selena gak papa. Tadi baju seragam Lena basah jadi Lena pinjem baju temen, emang kenapa ibu sekhawatir itu jika Lena gak pakai semua penutup kulit asli Lena?,"ucap  Selena lembut dan berusaha menenangkan ibunya  dengan mengelus tangan ibunya yang sekarang masih berada dipundaknya.

"Nak, i-ibu takut kamu kenapa napa," ucap Della dengan suara bergetar sedih.

"Kenapa ibu nangis? Lalu kenapa beberapa orang mengincar Lena?," ucap  Selena yang membuat tubuh Della membeku seketika mendengarnya.

Deg

"Kamu bertemu dengan orang yang mengincarmu? JAWAB," Ucap Della yang masih menatap Lena dengan pandangan berkaca kacanya.

"Sebenarnya tadi ada tiga orang yang ngikutin Lena. Namun Lena akhirnya bisa lolos. Tapi Lena masih bingung.mereka bilang Tuannya menginginkan Selena, terus jangan sampai Ayah tau. Lalu nama ibupun mereka sebut. Sebenarnya ada  apa bu,?"

Della yang mendengar cerita anaknya pun langsun memeluknya dengan erat dan mengecup kepalanya berkali kali disertai air matanya yang jatuh begitu saja.

"Nanti kamu tau nak. Sekarang kamu harus hati hati dan jangan sampai kejadian Ini terulang. Ibu gamau kamu kenapa napa hiks" jelas Della yang membuat Selena semakin bingung. Apa yang sebenarnya ibu sembunyikan.

___

" Jun ambilin minum dong gue haus," ucap Daniel pada Juna yang  tengah rebahan dan memainkan handphonenya.

"Ambil sendiri," ucap Juna singkat.

"Cihh ada tamu juga bukannya dilayanin kek," cibir Daniel kesal.

"Lagian mana ada tuan rumah jadi babu maen nyuruh nyuruh aje lo," balas Xavier yang sekarang  sedang memegang stick ditangannya karena ia  sedang bermain game bersama Satria yang tengah fokus.

"Apa temen seangkatan kita ada siswi yang namanya Lena?," ucap Juna yang tiba tiba menanyakan Lena kepada temannya pasalnya ia tak pernah bertemu dengan gadis itu mereka hanya pernah 2 kali bertemu saja.

"Ini beneran lo Jun?," tanya Daniel heran tak biasanya Juna membahas wanita.

"Ternyata lo masih normal ya gue kira lo itu Homo ups..." ceplos Satria namun matanya tetap fokus pada layar tv itu.

Sedangkan Juna hanya mendengus setelah mendengar ucapan Satria yang absurd itu.

"Kalo gak salah si ada 4 orang yang punya nama Lena diangkatan kita." ucap Xavier sembari menatap kearah Juna.

"Lena Anatasia, Lenaya Dwi putri, Helena Agustin dan terakhir Selena Maharani," lanjut Daniel yang memang sering menghafal nama teman teman seangkatannya.

____

Ada salam dari Selena nih guys👋

Ada salam dari Selena nih guys👋

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Stay Enjoy!

Tbc.

Beauty [TAMAT]Where stories live. Discover now