Chapter 26

16K 1.7K 29
                                    

Happy reading guys

_○_

"Ayah sangat senang bisa bertemu kamu dan Ibumu lalu tak lama dari itu Ayah juga senang karena ada orang yang mendonorkan hatinya suka rela kepada Oma kamu nak, tapi Ayah sangat terkejut saat mengetahui Della orang yang rela mendonorkan Hatinya." Zayden menghela nafasnya yang terasa berat.

" Entah Ayah harus bahagia atau sedih tapi Ayah sangat terpukul atas kehilangan Ibumu untuk yang kedua kalinya nak. Ayah sangat mencintai Ibumu dan kamu, ayah sudah berusaha mencari kalian tapi hasilnya nihil tak ada jejak sama sekali tentang keberadaan kalian, maafkan Ayah nak pada saat itu Ayah mengalami amnesia selama 1 tahun dan selama 1 tahun itu juga Oma kamu menikahkan ayah dengan bunda Melisa anak dari sahabat Oma. Saat itu Ayah tak tau bahwa Ayah sudah punya keluarga kecil. Tolong maafkan Oma dan Opa mu ya nak dan maafkan ayah juga," lanjut Zayden panjang lebar dengan mata berkacanya namun dengan segera ia mengusapnya, lalu memeluk putri yang selama iniia rindukan.

Selena ia terus saja terisak saat mendengar kenyataan itu. Ia juga bingung harus sedih atau bahagia disatu sisi ia kehilangan ibunya dan disisi lainnya ia bertemu dengan Ayah yang selama ini ia dambakan. Namun tetap saja ia ingin Ayah dan Ibunya selalu ada untuknya bukan seperti ini.

"Lena udah maafin ayah oma ataupun opa karena ibu selalu bilang Ayah akan menjemput Lena dan Lena juga selalu ibu ajarkan untuk jangan membenci siapapun.ta-tapi Hiks Lena masih gak nyangka Ibu pergi secepat ini yah, selama ini Ibu selalu bersama Lena dalam susah maupun duka, kami selalu bersama yah, ibu janji gak bakal ninggalin Lena tapi sekarang lihat, ibu berbohong pada Lena yah hiks hiks," ucap Selena sedih dan Zayden langsung saja memeluk putrinya itu berusaha menenangkannya.

Mereka sedang berada ditaman rumah sakit, Zayden berusaha menenangkan Selena walaupun ia juga sedang kalut sama seperti Selena, namun ia adalah seorang Ayah pantang baginya untuk membuat anaknya semakin bersedih, ia harus kuat untuk anaknya itu.

"Yasudah kita tunggu di depan ruang operasi ya?,  Oma mu sedang di operasi saat ini dan ibumu juga ada disana nak, sebelum ibumu dimakamkan kamu harus selalu bersamanya nak. Dukung kemauan terakhir ibu mu nak," ucap Zayden lalu menuntun Selena menuju ruang operasi.

Saat ini Selena memang sedang tidak memakai riasan yang membuatnya tidak dikenali ayahnya itu. Ia berpenampilan apa adanya.

___

Terlihat seorang kakek kakek sedang duduk di kursi tunggu dengan cemas, menunggu operasi istrinya ia harap berhasil. Ia harus berterima kasih pada keluarga orang yang suka rela mendonorkan hatinya untuk Riyani.

Ia belum bertemu dengan pasien itu, ia baru saja datang setelah istirahat tadi pagi dan bagian Zayden yang menunggu istrinya itu.

Frans memincingkan matanya melihat Zayden merangkul seorang gadis yang agak familiar baginya.

"Diaa??," tanya Frans bingung dan mencoba mengingat ngingat.

"Kenapa kau bawa dia kemari Iden?," ucapnya datar.

"Dia putri ku pah," ucap Zayden mencoba menguatkan Selena yang masih terlihat menangis dan mata yang mulai membengkak.

"Sudah ku bilang jangan kau menunjukan dirimu di hadapan ku lagi!!," teriak Frans pada Selena dan melupakan kondisi istrinya yang tengah di operasi saat ini, mungkin Frans belum rela jika Zayden menemukan Selena terlebih dahulu.

"Apa yang Papah ucapkan? Sudahlah Oma sedang di operasi Papah jangan begitu, nanti Papah menyesal jika mengetahui semuanya" Ucap Zayden lalu mendudukan Selena di kursi yang tersedia.

Selena tak henti hentinya terisak mengingat perjuangan ibunya. Walaupun ibunya sangat baik kenapa ia harus di benci Oma dan Opa nya.

Selang beberapa jam akhirnya operasi selesai dan Syukurnya operasi berjalan sangat lancar. Saat itu Della akan di alihkan ke kamar jenazah dengan tubuh yang tertutupi kain putih.

Selena langsung saja memeluk ibunya untuk yang terakhir kalinya. Dengan tangis yang pecah dan sangat nyaring di telinga.

Frans bingung melihat Selena menangisi pasien itu, apa hubungannya pikir ia.

Zayden pun membuka sedikit kain putih itu di bagian wajahnya dan mengecup kening Della untuk terakhir kalinya tak terasa air matanya jatuh di wajah wanita yang ia cintainya itu.

"Della?," Frans tiba tiba terduduk kaget melihat siapa yang mendonorkan hatinya itu. Ia merasa menyesal, telah memaki cucunya yang selama ini akan ia celakai dan jauhi. Dan Della? Ia masih tak mengerti sebaik itu kah sang menantu yang ia anggap sebagai kotoran di keluarganya karena terlahir miskin.

___

Sekarang lagi fokus dulu masalah keluarga Selena ya biar jelas..

Kalian kangen siapa nih ?

Juna

Sarah

Nadin

Daniel

Xavier

Satria

Tenang kok nanti mereka muncul lagi ya pas Selena masuk sekolah...

See you guys😘

Beauty [TAMAT]Where stories live. Discover now