Chapter 14

17K 1.8K 11
                                    

Happy Reading guys

_○_


Selena berjalan menuju ruang guru dengan menunduk tentunya, ia tak berani untuk menatap para murid yang saat ini tengah menatap nya jijik dan meremehkan.

"Aduh bikin sakit mata aja," sindir seorang siswi saat Selena melintas di depannya.

"Ck ngapain sih harus nunjukin diri. idih ilfeel banget liatnya," sahut siswi lain.

" Vino cewek lo tuh hahaha," garau siswa laki laki yang tengah berkumpul duduk di depan kelasnya

"Najis anjing, mana mau gue sama cewek burik kek gitu,"

"Hahaha yang ada bikin tensi ya gak,? Ga ada nafsu nafsunya. mo makan juga tambah enek,"

"Nah lo tau, tipe gue si yang bening bening,"

Dan banyak lagi ucapan tak mengenakan hatinya. Selena berusaha menetralkan nafasnya agar tidak terlalu memikirkan ucapan mereka yang tentu membuatnya berpikir ' senajis itukah?'.

Tak terasa Dirinya telah sampai di depan pintu ruang guru, Selena langsung saja menemui  Bu Puspa guru Akuntansinya.

"Siang bu," sapa Selena pelan saat melihat Bu Puspa sedang sibuk mencatat sesuatu.

"Oh Siang, Selena silakan duduk," Bu Puspa menyilahkan Selena duduk di depan mejanya.

"Ada perlu apa ya, ibu memanggil saya,?" Tanya Selena sopan.

"Jadi ibu memanggil kamu kesini karena ada suatu hal yang harus ibu bicarakan dengan kamu, ibu ingin kamu jadi guru les sementara, tenang saja nanti kamu juga dapat bayaran sebagai guru les Juna. Ibu mohon kamu tidak keberatan atas permintaan ibu ini, karena hanya kamu yang memahami semua materi akuntansi bahkan nilai mu sempurna di pelajaran ibu. Jadi kamu setuju dengan permintaan ibu?," tanya Bu Puspa.

Selena terdiam sebentar, lalu ia ingat akan ibunya di rumah yang memang harus minum obat rutin setiap harinya dan ibunya sudah tidak  bekerja selama 2 minggu ini, maka tidak ada alasan lain untuk menolak permintaan bu Puspa ini.

"Selena siap bu," ucap Selena dengan penuh keyakinan.

"Yasudah nanti sepulang sekolah kamu ke rumah Juna ya, ini alamatnya," ucap Bu Puspa sembari menyerahkan secarik kertas.

"Oh iya  nanti ibu  juga akan bilang sama Juna, kalo bisa nanti kamu bareng Juna saja." Lanjutnya lagi berharap Juna mau mengajaknya pulang bersama agar Selena tak perlu susah payah mencari rumah Juna.

"Gausah bu, biar nanti saya naik angkot saja," ucap Selena.

"Yasudah terserah kamu saja," Bu Puspa pun kembali mencatat di buku besarnya yang tadi sempat tertunda.

"Saya pamit bu," ujar Selena dan berlalu pergi.

___

Selena melangkahkan kakinya menuju halaman belakang,lalu ia membuka bekalnya yang berisikan nasi putih beserta telur dadar sebagai lauknya.Ia memakannya menggunakan sendok.

Selena duduk di bangku taman yang di sediakan dibawah sebuah pohon mangga yang lumayan besar.

Semilir angin berhembus dan menerbangkan beberapa anak rambutnya. Selena memang sangat suka jika ia berada disini, karena menurutnya disini sangat sepi dan ia tidak perlu merasa takut  dengan orang orang yang akan membullynya.

"Gak ke kantin?"

Suara itu  mengejutkan Selena, ia mencari sumber suara itu dengan menatap sekelilingnya. Namun  nihil tak ada siapa pun di taman itu. Tiba tiba buluk kuduk nya berdiri.

"Suara si-siapa ta-tadi?," gagap Selena karena tiba tiba ia takut bila yang menanyainya itu  hantu.

"Gue disini," ucap seseorang di atasnya.

Selena mendongak dan lihat betapa kagetnya ia melihat Juna sedang duduk di atas pohon dengan santainya dan terpasang satu earphone ditelinganya.

"Ju-juna kamu ngapain di situ," ucap Selena bingung.

"Nyari angin," jawabnya singkat lalu kembali memasangkan earphone satunya. Juna mulai memejamkan matanya kembali dan bersandar pada batang pohon yang besar.

Dia gak takut jatuh ya,?- batin Selena saat mendongak melihat Juna yang tengah terpejam.

Selena pun bergegas pergi dari taman dan berjalan menuju kelasnya yang memang tak jauh dari taman.

Ia duduk di kursinya yang berada di paling belakang. Ada beberapa murid di kelasnya namun mereka acuh saat melihat Selena.

Jika di luar kelas banyak orang yang menghinanya beda dengan di kelas mereka memang tak menghinanya namun mereka mengabaikan Selena bahkan menganggapnya seolah tak ada.

Dan Selena sudah terbiasa akan itu.

___

Haii readers👋 apa kabar?
Semoga ceritanya ga ngbosenin ya. Stay Enjoy!

See you the next chapter guys.

Beauty [TAMAT]Where stories live. Discover now