Chapter 25

16.1K 1.7K 22
                                    

Bunda - melly goeslaw🎶

Happy reading

_○_

"Ma-mas I-den," ucapnya berkaca kaca.

"Kalian saling kenal?," ucap Selena yang memandang kearah mereka secara bergantian.

"Berarti Se-selena itu?," ucap Zayden yang masih tak percaya.

"I-iya mas," ucap Della mengangguk mengerti akan maksud ucapan Zayden itu.

"Lena," Ucap Zayden yang langsung saja memeluk anaknya itu. Zayden tak henti hentinya mengecup ubun ubun Selena.

"Maksudnya i-ini apa,?" Tanya Selena seperti linglung tak mengerti apa yang sedang terjadi sekarang.

"Maafkan ayah nak yang tak bisa mengenali anaknya sendiri, walaupun kamu sudah didepan mata ayah," ucap Zayden sambil menangkup pipi Selena.

"A-ayah?," ucapnya bingung namun tak bisa dipungkiri ada secercah rasa bahagia dihatinya.

"Iya Lena d-di-dia a-ayah mu," ucap Della dengan berurai air mata haru karena akhirnya  ia bertemu dengan suaminya itu.

"Iya sayang ini ayah, tapi ayah rasa ada sesuatu yang ganjal" ucap Zayden sembari membolak balikan tubuh Selena namun ia tak menemukan kejanggalannya.

"L-lena ha-hapus i-itu," ucap Della yang menunjuk nya.

Selena mengerti maksud ibunya itu, "Tunggu dulu ya pak eh y-yah,"

Lalu Selena pun berjalan menuju toilet yang ada diruangan ibunya itu. Selena pun mulai menghapusi semua yang menempel dikulitnya itu hingga bersih. Setelah bersih ia pun berjalan dengan gugup keluar toilet.

Zayden terkejut melihat putrinya yang ternyata selama ini menyembunyikan wajah cantiknya itu. Kalo Selena berpenampilan seperti ini maka Zayden pasti dengan mudah mengenalinya.

"Lena ayah sangat mengenalmu jika kamu seperti ini," ucap Zayden lalu mengajak Selena  dan menghampiri Della dan mencium tangan dan kening nya berulang kali, meskipun sekarang ia berstatus suami Melisa tapi tidak bisa ia pungkiri jauh dilubuk hatinya ia masih mencintai Della.

Tiba tiba seorang dokter masuk ingin mengecek kembali kondisi Della. Namun ia terkejut saat melihat Zayden berada disini.

"Pak Zayden, bapak ada disini? Bukannya pasien yang bersama anda, nyonya Riyani sedang mengalami masa kritis karena belum cepat menemukan pendonor Hati," Ucap Dokter itu dan membuat Zayden terkejut hingga ia pun berpamitan kepada anak dan mantan Istrinya entahlah status Della saat ini membingungkan.

___

Della pun bertanya kepada dokter yang tengah menggantikan cairan infus ditangannya itu dan menyuntikan obat cair pada infusan itu.

"P-pak a-paa sa-ya bisa cepat se-sembuh?," tanya Della terbata.

"Ibu bisa sembuh tapi mungkin membutuhkan waktu yang lama melihat kondisi ibu yang tidak ada peningkatan, yang sabar ya bu kalo ibu kuat ibu bisa melewati ini semua." Ucap Dokter itu.

Setelah mendengar ucapan dokter Della mengangguk dengan lemah, namun tak lama kemudian tiba tiba tubuhnya kejang kejang dan sesak nafas, ya Della memiliki riwayat penyakit Asma. Dan sekarang ditambah beberapa luka dalam dibagian kepala dan kakinya.

Selena yang baru memasuki ruangan pun terkejut saat melihat ibu kritis dan para suster memintanya keluar dari ruangan.

"Ibu harus kuat, ibu harus cepat sehat, katanya ibu pengen ketemu sama ayah sekarang ibu sudah ketemu, jadi tolong tetaplah bertahan bu,"  ucap Selena sembari menunduk dengan tangan yang saling meremas kuat satu sama lain didepan mulutnya.

___

Sedangkan diruangan, Dokter berusaha mengerahkan seluruh tenaga nya untuk membantu Della yang terlihat sesak nafas itu, namun sepertinya Della berusaha mengatakan sesuatu.

"Do-d-do-nor Ha-t-ti," ucapnya susah payah.

Lalu selang beberapa menit Tubuh Della melemas dan menghembuskan nafas terakhirnya tepat pada jam 20.37.

Sekarang aku akan tenang, jika kamu telah bertemu dengan ayahmu nak, ibu yakin ayah mu sangat menyayangi mu lebih dari apapun -Della

___

Selena langsung saja menghampiri dokter dengan tergesa.

"Bagaimana dokter, ibu saya kuat kan, ibu saya pasti sudah sembuhkan dan sekarang pasti baik baik aja kan dok,?" Tanya Selena dengan penuh harap.

"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tuhan telah berkehendak lain, ibu Della tidak dapat tertolong," ucap Dokter itu.

Tubuh Selena meluruh seketika dan tatapan matanya kosong disertai air mata yang terus saja mengalir. Selena pun kembali bangkit dan berlari menuju ibunya dengan wajah yang pucat pasi.

"Ibu kenapa harus pergi hiks, ke-kenapa ibu tinggalin Lena. Lena gak bisa hidup tanpa ibu hiks, kalo ibu gak ada siapa yang nemenin Lena kalo sedih? Siapa yang marahin Lena kalo Lena salah? Terus siapa yang bangga liat Lena juara, Siapa bu? Hiks hiks" ucap Selena pedih.

___

Turut berduka cita atas meninggalnya Bu Della, hiks gak nyangka bakal secepet ini😢 yang sabar ya Selena maafin author juga hihi

See you guys😘

Beauty [TAMAT]Where stories live. Discover now