Chapter 23

15.8K 1.6K 9
                                    


Happy reading

_○_

Selena sekolah seperti biasanya, ia ingat kata kata ibunya untuk tidak menyianyiakan sekolahnya. Yap karena ibunya telah banting tulang untuk ia bisa sekolah disini dan untungnya lagi Selena dapat bantuan beasiswa sehingga membantu meringankan beban ibunya.

"Cihhh masih aja punya muka tuh si buruk rupa," ucap Dessy saat melihat Selena berjalan menuju perpustakaan.

"Udahlah biarin kan dia yang malu sendiri punya fisik burik hahah," balas Dania, saat ini mereka Sarah and the geng sedang berdiri di depan kelasnya apalagi kalo buat ngerumpi.

"Jahat banget mulut kalian huhu, tapi gue suka hahahah," timpal Sarah yang membuat teman temannya tertawa ringan.

Di lain tempat Juna tampak memikirkan sesuatu. Ia masih bingung dimana Lena sebenarnya? Apakah ia benar benar ada atau hanya hayalan saja tapi mengapa hayalannya terasa nyata.

"Lo kenapa dah Jun akhir akhir ini kusut banget tuh muka," tanya Daniel heran menatap Sahabatnya itu.

"Biasa kayaknya cewe yang dia cari gak ketemu," ucap Xavier yang terlihat paham, karena semenjak Juna menanyakan siswi yang bernama Lena disaat itu pula Juna tampak menghilang tiba tiba lalu datang dengan muka kusutnya.

"Oh jadi gitu ya, masa pangeran sekolah gak bisa dapet cewe yang selama ini di incarnya sih, wkwkwk," Ledek Satria yang merasa ia paling jago jika mendapatkan hati wanita walaupun parasnya dibawah Juna.

___

Nadin tampaknya sedang melongokan kepalanya kedalam perpustakaan mencoba mencari seseorang yang ia cari selama ini tak pernah ia temui di perpustakaan siapa lagi kalau bukan Selena.

"Psssttt," bisik Nadin saat melihat Selena tengah membaca buku novel, ya karena di perpustakaan mereka dilarang untuk berisik.

Selena pun menolehkan kepalanya berniat mencari sumber suara dan akhirnya ia menemukan Nadin yang tengah berada di ambang pintu.

"Ada apa?" Tanya Selena menghampiri temannya itu.

"Gue denger kemarin ibu kamu kecelakaan ya?," tanya Nadin hati hati.

Selena tampak murung mengingat fakta ibunya masih belum sadarkan diri itu. Dan mengangguk mengiyakan pertanyaan Nadin itu.

"Kenapa bisa kamu tau? Bukannya berita ibuku kecelakaan tidak ada yang tau ya?," tanya Selena

"Gue tau dari pak kepsek dia kan paman gue," jelas Nadin yang membuat Selena mengangguk paham.

"Yaudah sepulang sekolah gue ikut ya ke rumah sakit sekalian jenguk ibu kamu," ucap Nadin.

"Boleh, dengan senang hati," Selena bahagia melihat Nadin peduli padanya dan ibunya itu.

___

Nadin dan Selena pun berjalan menuju ruangan tempat ibunya dirawat itu. Nadin ia membelikan sekeranjang buah buahan untuk ibunya.

Selena tadi mendapat info dari suster jika ibunya telah sadar. Langsung saja mereka menghampiri Della yang sudah terpasang selang oksigen karena saat sadar tiba tiba Della sesak nafas.

"Ibu akhirnya ibu sadar hiks," Selena langsung saja memeluk tubuh ringkih ibunya itu. Dan Della dengan perlahan mengelus rambut anaknya itu.

"Ibu harus janji ya jangan tinggalin Selena sendiri hiks," ucap Selena sedih dan berurai air mata.

Sedangkan Della mengangguk karena ia masih terasa lemas dan suaranya pun terasa serak.

"I-itu si-si-siappha?," tanya Della susah payah dengan suara seraknya.

"Oh iya Selena hampir lupa ngenalin temen Selena hhe," ucap Selena sembari berusaha mengusap air matanya.

Nadin memandang mereka dengan perasaan terharu, matanya pun ikut berkaca kaca melihat interaksi anak dan ibunya itu.

"Dia Nadin bu, dia satu satu nya orang yang mau temenan sama Lena disekolah."Jelasnya

"Haii tante, semoga cepet sembuh ya, Nadin bawa sedikit buah buahan buat tante," Ucap Nadin sopan dan menyalam tangan lemah Della itu.

"M-makas-sih ya nak su-sudah mau ber-teman de-dengan Lena,"ucap Della dengan suara terbata bata tentunya, tak terasa setetes air mata Della jatuh tanpa disadari mereka.

Akhirnya ada yang mau berteman dengan mu tulus sayang, maafin ibu nak. Gara gara kecemasan ibu kamu susah bersosialisasi dengan teman teman seusia mu.-batin Della

____

Selena berjalan menuju kantin di rumah sakit untuk membeli roti sebagai pengganjal rasa laparnya.

Brakk

Tak sengaja Selena menabrak seorang pria yang diperkirakan berusia 40 tahunan.

Selena menunduk dan meminta maaf pada pria didepannya ini.

"Ma-maaf pak, saya gak sengaja," ucapnya yang tadinya hanya memandang sepatunya lalu melihat siapa yang ia tabrak itu.

"Kamu??,"

"Bapak??,"

_____

Siapa kira kira pria itu guys?

Stay Enjoy!

Tbc.

Beauty [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang