Chapter 18

16K 1.7K 1
                                    

Happy reading guys

_○_

Selena melongokan kepalanya ke kanan dan ke kiri dan ternyata sekolahnya telah sepi. Ia pun mengendap-ngendap keluar dari toilet dengan keadaan baju basah dan jangan lupakan tangan dan kakinya yang terlihat mengkerut karena kedinginan.

Tap

Tap

Tap

Walaupun sudah mengendap-ngendap suara sepatu pentofel nya terdengar di penjuru koridor karena saking sepinya.

Dirasa tak ada orang Selena pun berjalan dengan biasa dan saat hendak berbelok menuju kelasnya.

BRAKK

Selena merasa menabrak tembok tapi anehnya temboknya terasa hangat. Ia pun mendongak.

Deg

betapa terkejutnya ia melihat Juna berada didepannya dengan pandangan bingungnya.

"Lo? Kenapa ada disini," ucap Juna sembari menunjuk Selena.

Selena gelagapan ia takut Juna mengenalinya. Pasalnya Selena sekarang sedang tidak dalam mode penyamaran.

Selena terus menunduk dan memejamkan matanya seolah akan mendengar terbongkarnya jati dirinya.

"Lo bukannya yang di air terjun itu kan?," tanya Juna lagi dan tangannya memegang dagu Selena dan mendongakan wajah cantik itu. Sedangkan Selena perlahan membuka matanya dan balik menatap Juna ia tak menyangka Juna tak mengenalinya sama sekali.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Juna terpaku beberapa saat dan seketika terpesona melihat wajah cantik itu hatinya berdesir kala menatap mata biru itu. Entah apa perasaan aneh itu.

"Ju-juna?," ucap Selena berusaha melepaskan tangan Juna dari dagunya.

Juna yang tadi terpaku pun tersentak kaget namun ia merasa tak asing dengan suara gagap itu.

"Tadi suara lo?," tanya Juna lagi, lalu melihat sekeliling mencari si gadis yang di juluki buruk rupa itu. Ia sangat mengenali suara itu.

Deg

Selena kembali terdiam dan ia tau Juna mengenali suaranya. Maka dari itu Selena menghembuskan nafasnya dan berusaha untuk menghilangkan nada gugupnya yang sering kali Selena si buruk rupa itu bicara.

"Baju lo basah, di loker gue ada baju kaos putih ovesize dan celana olahraga gue. lo bisa pake itu dulu.," ucap Juna sembari menarik tangannya. Selena yang tadi hendak bicara pun mengurungkan niatnya dan mengangguk menyetujui ucapan Juna.

___

Di toilet Selena melihat Cermin disana terdapat bayangan dirinya yang memakai Baju kaos putih oversize dan Celana pendek olahraga berwarna Hitam milik Juna. Sebenarnya ini semua terlalu besar untuknya. Yang patut di syukuri adalah Celana pendek Juna memiliki karet yang agak kecil sehingga pas di pinggangnya dan tidak memungkinkan merosot tiba tiba.

Selena pun keluar dengan menunduk. Ia mengurungkan niat untuk mengambil tasnya. Pasalnya ia takut Juna mengenalinya

"Lucu" ucap Juna saat pertama kali melihat tubuh mungil itu memakai kaos putih besarnya bahkan ujung kaosnya hampir menyentuh lututnya.

Selena tersenyum sebentar lalu berusaha menghentikan senyumnya dengan menggigit bibir bawahnya. Dia orang pertama yang memujinya.

"Jangan digigit bibirnya," ucap Juna lalu mengalihkan pandangannya dan menghindari wajah Selena yang tampak bersemu ditambah lagi ia menggigit bibir bawahnya.

Dia terlihat sangat cantik dan menggoda tentunya pikir Juna. Namun segera ia tepis pikirannya itu dan berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdetak tak karuan melihat gadis yang entah siapa namanya itu.

"Oh iya nama lo siapa?," tanya Juna yang seakan teringat ia belum mengenal gadis didepannya ini.

Selena bingung harus menjawab apa namun pikirannya tertuju saat ia berada dirumah ia selalu menggunakan nama Lena.

"Eum aku Lena, yaudah aku pulang dulu ya makasih bantuannya" ucap Selena dan hendak pergi meninggalkan Juna.

"Biar gue yang anter," ucap Juna lalu menarik tangan Selena pelan dan menuntunnya menuju motornya itu.

Selena pun hanya pasrah saat akan di antar pulang oleh Juna.

____

"Rumah lo dimana?," tanya Juna

"Hah?," ucap Selena yang memang suara Juna tak terlalu jelas apalagi sekarang ia memakai helm full facenya.

"RUMAH LO DIMANA?," kali ini Juna berteriak namun bukan berarti marah ia berteriak agar Selena mendengar perkataannya.

"Turunin aja di pertigaan dekat kompleks Permata Indah," ucap Selena. ya rumahnya memang tidak jauh dari kompleks perumahan Permata Indah namun ia harus menyebrang karena menuju rumahnya ia lewat jalan yang berada disebrang jalan perkomplekan itu. Dan disana ada pemukiman warga. Jika ia berhenti di depan jalan menuju rumahnya pasti Juna curiga pasalnya Juna pernah mengantarnya pulang sehabis mengajari Juna.

____

Aduhhh Wajah Selena cantik sudah mulai terekspos ya guys.

Gimana pendapat kalian tentang part ini?

Tbc

Beauty [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang