15

1.1K 130 3
                                    

"Tugasku hanya terlihat bahagia meskipun duniaku telah hancur"

_Raka Derana Kanagara_










Happy Reading





***



5 tahun kemudian.

Remaja berkulit putih, alis tebal dipadukan mata tajam namun sayu berdiri di tengah-tengah arena, sabuk hitam melilit di luar pakaian berwarna putih, sungguh gagah.

Memasang kuda-kuda di hadapakan dengan lawan yang melakukan hal serupa, bukan takut atau pesimis tapi dia seakan menantang.

Waktu berjalan pertarungan tingkat nasional di mulai memperebutkan posisi tertinggi, menunjukkan kemampuan selama menjadi seorang karate, harga diri turut dipertaruhkan.

Remaja itu berdecak saat lawan mulai menyerang secara bertubi-tubi.

Lalu laki-laki itu dengan mudahnya mengunci pergerakan musuh dan dengan santainya ia membanting lawan, remaja yang menjadi lawannya tidak dapat berkutik sama sekali menandakan ia telah gugur.

Sorak-sorai penonton menggelegar menyebut nama si pemenang yang menjadi jagoan mereka.

Dengan begitu remaja 17 tahun tersebut dinyatakan memenangkan final di perlombaan tingkat nasional itu, ia dengan genit mengedipkan sebelah matanya, membuat pekikan para gadis yang rela berdesakan menonton ia bertanding.

Pesona cowok itu begitu kuat hingga para kaum betina akan jejeritan sendiri saat dihadapan remaja pemilik senyum manis itu.

Cowok humoris yang menjadi idaman para wanita, ditambah ilmu bela diri yang membuatnya tampak semakin berkarisma.

"Ini baru Raka si suhu karate" ucap salah seorang laki-laki dengan pakaian serupa yang membedakan hanya warna sabuk laki-laki itu yang berwarna coklat.

Dan tentu saja cowok yang menjadi sanjungan para penonton adalah Raka, lengkapnya Raka Derana Kanagara.

Laki-laki jangkung yang menjadi idaman kaum hawa, kata mereka keringat Raka saja bagaikan mutiara saking menggemari remaja tersebut.

"Aduh jangan gitu deh gue kan jadi tersunggang" ucap Raka menyahuti ucapan laki-laki tadi.

"Tersunggang?" ulang cowok bersabuk coklat membeo.

"Ituloh yang merasa ditinggikan karena dapat pujian, masak lo gak tau  nyet" balas Raka kembali.

"Itu tersanjung brokoli" koreksi laki-laki tadi gregetan.

"Oh" jawab Raka singkat padat dan bangsat.

"Sat!" umpat cowok yang diajak berbicara tadi.

"Salah saya dimana wahay Patrick" Raka bergumam menatap kepergian temannya itu.

Daripada memikirkan manusia tidak waras itu lebih baik ia tebar pesona saja. Mempertontonkan wajah yang bagaimana titisan Dewa Yunani di hadapan para wanita, bukanlah hal berdosa bukan.

Hitung-hitung cowok itu membantu niat para gadis itu menyegarkan mata. Raka tersenyum manis serta memberikan kedipan maut hingga membuat para gadis itu terpekik kegirangan, dalam hati Raka berdoa.

"Semoga gak ada yang videoin terus tersebar." gumamnya, bisa berabe sampai video itu sampai ke tangan 'dia'.

"Raka gantengnya minta di lempar ke samudra"

I'm Just Hurt Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang