Savage : 7. Her Secret Is Revealed

9.2K 1.5K 511
                                    

Hari ini, Lisa menepati janjinya pada Jennie untuk tidak pulang larut malam. Bahkan semenjak pulang sekolah, bungsu Jung itu tidak keluar dari kamarnya. Setelah menikmati beberapa batang rokok, dia tertidur karena merasa sangat lelah.

Pukul tujuh malam, gadis itu baru terbangun karena merasa tak nyaman. Kamar itu gelap gulita, karena Lisa belum menyalakan lampunya.

Bangun dari tidur, tangan kurus itu menyentuh tengkuknya yang terasa sakit. Baru saja menyalakan lampu, Lisa langsung berlari tergesa memasuki kamar mandi. Karena mendadak dia merasakan mual yang sungguh menyiksa.

"Huek-- Ah! Shit!"

Lisa mengumpat, ketika dia memuntahkan seluruh isi perutnya pada wastafel. Mencengram pinggiran wastafel, Lisa memejamkan mata. Berusaha menghilangkan rasa tak nyaman itu.

Setelah dirasa mualnya menghilang, Lisa membasuh wajahnya yang sudah dipenuhi oleh keringat dingin. Melangkah keluar dengan terseok, lalu mengambil tas ransel dan mengeluarkan satu bungkus rokok dari sana.

Tubuh Lisa terduduk di lantai dengan punggung bersandar pada kaki ranjang. Bibirnya terus menghisap asal rokok itu, sedangkan matanya sibuk memejam.

Gadis itu tenggelam dalam dunianya sendiri. Entah apa yang memenuhi kepalanya sekarang. Sampai akhirnya, dering ponsel Lisa terdengar. Membuat ia harus meraih benda pipih yang ada di atas meja nakas itu.

"Ada apa, Unnie?" Yang menghubunginya adalah Kim Sojung.

"Kau akan menyesal karena menolak ajakanku tadi, Lisa-ya." Suara Sojung terdengar menggebu.

Siang tadi, wanita yang lebih tua tiga tahun darinya itu menawarkan ajakan untuk menonton sebuah pertandingan balapan liar yang selalu diadakan sabtu malam.

Tapi karena Lisa tahu acara itu berakhir larut malam, ia menolak. Lisa sudah berjanji pada Jennie. Jika saja dia melanggar, kakaknya pasti akan narah besar.

Jennie adalah sosok kakak yang sangat menyayangi kedua adiknya. Dia akan melakukan apa pun untuk kebahagiaan Lisa dan Rosé. Tapi ada satu hal yang cukup Lisa dan Rosé hindari. Yaitu kemarahan Jennie.

Pernah sekali, Lisa membuat Jennie kecewa dengan melupakan janjinya pada sang kakak. Saat pulang, Jennie marah besar. Dia bahkan hampir memukul Lisa dengan tongkat baseball jika saja Jisoo tidak segera datang dan melerai.

Anak kedua Jung Jihoon itu sangat tempramental. Jika sudah marah, bahkan orang yang ia sayang pun akan terlihat tak berarti untuknya.

"Aku akan mengalihkan menjadi panggilan video. Kau akan terkejut setengah mati setelah ini."

Lisa mulai menjauhkan ponselnya dari telinga. Sebenarnya tak berminat melihat apa yang hendak Sojung tunjukkan. Tapi jika dia mengabaikan gadis itu, Lisa pasti akan dimusuhi tujuh hari tujuh malam.

Baru saja hendak menyesap rokoknya, Lisa tersedak tatkala melihat layar ponselnya yang kini menunjukkan suasana di sekitar Sojung.

Kedua mata hazel itu mengerjab. Merasa tak percaya bahwa yang sedang ada disana adalah saudari kembarnya.

"Aku tak tahu, jika kembaranmu adalah pembalap yang handal." Telinga Lisa berdengung setelah mendengar kalimat itu muncul.

"Mati kau, Chaeyoung-ah." Lisa bergumam dalam hati.

..........

Bibir itu terkekeh hambar, ketika melihat siapa sosok yang mengalahkannya di aspal itu. Padahal, Jungkook pergi kesana untuk menghilangkan bayang-bayangnya tentang Jung. Tapi dimana pun, dia justru harus berhadapan dengan Jung.

Savage ✔Where stories live. Discover now