Savage : 1. Those Who are Invincible

20.5K 2.2K 679
                                    

Matahari masih bersinar terang diiringin rasa panas yang sangat menyengat karena ini masih musim panas untuk wilayah Korea.

Sepasang kaki dengan balutan sepatu hitam bermerek mahal itu menapaki lantai mansion yang mengkilap. Membuat beberapa maid yang sedang bekerja harus rela menghentikan kegiatan mereka untuk berbaris rapih dan membungkuk memberi penghormatan untuk manusia itu.

Masih jam satu siang. Aneh rasanya ketika melihat bos besar mereka ada di rumah. Jung Jihoon adalah seseorang yang gila kerja. Tapi jika mendengar istri atau anak-anak tercintanya sedang menginginkan keberadaannya, maka Jung Jihoon akan meninggalkan seluruh kesibukannya.

Seperti saat ini. Langkah kaki itu membawanya sampai pada area kolam renang yang luas. Dimana ada beberapa sun lounget yang berjajar rapih. Dan salah satu di antara sun lounger itu terdapat seseorang yang berbaring disana. Menikmati sengatan matahari yang sangat jarang bisa dirasakan di Korea.

"Changmin bilang kau tidak pergi ke kantor. Ada apa?" Jihoon bertanya dengan suara lembut sembari memberikan belaian untuk rambut istrinya.

Helaan napas berat terlebih dahulu wanita itu keluarkan sebelum menjawab pertanyaan suaminya. Mendongakkan kepala dan menatap sendu wajah suami tersayangnya.

"Sepertinya kita sudah salah dalam mendidik anak-anak," keluh Kim Taehee yang tampak begitu gusar.

Jihoon yang tak mengerti, segera duduk di pinggir sun lounger. Menatap bingung pada istrinya.
"Ada apa dengan mereka? Bukankah anak-anak tampak bahagia?"

"Itu masalahnya." Taehee bangkit untuk duduk sejajar dengan suaminya.

"Mereka terlalu bahagia. Aku takut, jika suatu saat mereka tak bisa menghadapi masalah---"

"Sstt~"

Jihoon membungkam mulut istrinya dengan jari telunjuk. Mendekatkan dirinya untuk memeluk tubuh wanita yang sudah menemani hari-harinya sampai detik ini.

"Keluarga kita tak akan mendapatkan masalah yang bisa menghilangkan kebahagiaan mereka. Kau hanya terlalu takut, Sayang. Jadi tenanglah. Aku akan selalu membuat anak-anak merasa bahagia."

Taehee meremas jas bagian punggung suaminya. Dia berusaha untuk tak takut. Dia berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa anak-anak mereka akan selalu bahagia. Walau itu harus berada di atas penderitaan orang lain.

..........

Bibirnya mengeluarkan desisan kesal setelah seseorang tak sengaja mengenai sepatu mahalnya dengan es krim. Matanya memicing tajam, membuat si pelaku ketakutan dan segera berlutut. Membersihkan noda es krim di sepatu itu dengan tangannya.

"Bersihkan dengan rambutmu." Ucapan tajam itu membuat gadis itu mendongak kaget. Dia tak percaya apa yang baru saja keluar dari mulut seorang Jennie Jung.

"M-Mwo?" suaranya begitu terbata. Mana mungkin dia mengorbankan rambutnya hanya untuk menghapus noda di sepatu milik Jennie?

"Bersihkan kotoran di sepatuku dengan rambutmu."

Gadis itu, Song Sejeong menelan salivanya dengan susah payah. Harga dirinya akan semakin jatuh jika dia menuruti Jennie. Tapi menolak bukanlah hal baik. Karena dapat dipastikan hidup Sejeong akan menderita setelahnya.

"A-Arraseo." Tak ada pilihan lain. Sejeong mulai menghapus noda di sepatu Jennie dengan rambut panjang hitamnya.

Diam-diam dia menitihkan air mata. Hari ini begitu buruk karena dia harus bertemu dengan sang penguasa Jung. Padahal selama hampir dua tahun bersekolah disana, dia selalu menghindari keempat Jung yang terkenal sadis itu.

Savage ✔Where stories live. Discover now