Savage : 49. Letting Go Of Her Who's Tired

3.6K 585 74
                                    

Awalnya, dia merasa begitu tenang dengan kesunyian itu. Sejenak, dia mendapatkan rasa nyaman karena pikirannya benar-benar kosong.

Tapi itu tidak bertahan lama, karena perlahan semua kejadian belakangan berputar begitu cepat di kepalanya. Hal-hal yang membuat perasaannya hancur, dan hidupnya benar-benar tak terarah sekarang.

Lisa mulai menampakkan kedua mata hazelnya. Hal yang pertama dia lihat adalah sebuah atap putih. Ia ingat jika baru saja jatuh pingsan setelah melihat bagaimana kondisi Jennie yang membuatnya serangan jantung.

"Kau masih menyentuh alkohol, Jung Lisa?" Suara itu terdengar samar, Lisa menoleh dan mendapati raut wajah Jihye tidak bersahabat.

"Orang tuamu, kakak-kakaknu, bahkan Imo mengusahakan yang terbaik untuk kesehatanmu. Tapi kenapa kau sendiri tidak melakukan itu?" Kali ini, suara bibinya terdengar jelas.

Lisa menghela napas. Ia lupa mencuci wajah dan menghilangkan aroma alkohol di tubuhnya ketika hendak mengunjungi rumah sakit di antat Jungkook tadi.

Bibinya pasti marah karena aroma itu masih melekat padanya. Lisa meurtuki dirinya. Dia benar-benar teledor kali ini.

"Hasil pemeriksaan terakhirmu menyatakan jika livermu sudah terkena dampak dari kecanduan alkohol. Sedangkan kondisi paru-parumu juga tidak baik karena asap rokok."

Apa Bibinya itu sedang bercanda? Lisa bahkan hanya merokok ketika bertemu dengan Yoongi beberapa waktu lalu. Itu pun hanya satu batang. Juga, dia tak meminum banyak alkohol seperti biasanya.

"Lalu, apa keputusanmu kali ini?" Taehee yang ada di sebelah Lisa angkat bicara.

Dia tahu tak ada gunanya memarahi Lisa saat ini. Hal-hal yang terjadi itu adalah dampak dari kebiasaan anaknya beberapa tahun terakhir. Dia tidak bisa menghindari itu, karena disini Taehee pun merasa bersalah. Dia tidak memperhatikan anaknya dengan baik.

"Untuk saat ini aku akan berdiskusi dengan dokter lain mengenai kondisi tubuh Lisa. Aku mohon, jaga dia lebih baik lagi. Walaupun tidak mengosumsinya dalam jumlah banyak, tapi alkohol bisa membuat keadaannya memburuk." Jihye pergi dari ruang perawatan itu. Lisa tahu jika bibinya sedang marah.

Lisa memang mengaku jika apa yang dia lakukan salah besar. Saat ini, Lisa hanya tidak memiliki sandaran untuk jiwanya yang lemah. Temannya pergi, sedangkan kakaknya sendiri pun sama rapuhnya dengan Lisa.

"Lisa-ya, Eomma memohon padamu. Jangan melakukan sesuatu yang membuat Eomma bisa kehilanganmu." Ibunya sampai memohon seperti itu, membuat Lisa harus merasa menyesal dengan perilakunya sendiri.

Kenapa dia harus menjadi lemah seperti ini? Kenapa harus dia yang dihinggapi penyakit ini? Lisa hanya terus menambah beban keluarganya, disaat semua sedang tertekan dengan kondisi Jennie.

"Eomma, Jennie Unnie---"

"Untuk saat ini, tolong pikirkan kondisimu sendiri. Appa akan melarangmu menemui Jennie untuk beberapa saat." Jihoon ada dalam keputusan finalnya.

Dia tahu, jika keputusannya ini akan membuat Lisa sakit hati. Tapi di lain sisi, Jihoon takut jika keadaan Lisa semakin memburuk ketika melihat kondisi Jennie yang sekarang.

Jihoon yang bahkan tak memiliki masalah pada jantungnya saja, amat terkejut melihat kondisi terakhir anak keduanya itu. Jihye pun memiliki pendapat yang sama dengan kakak iparnya itu. Lebih baik untuk sementara Lisa dilarang melihat keadaan Jennie sampai gadis itu membaik.

..........

Walau terbebas dari maut, kondisi Jennie tidak bisa di bilang baik. Fungsi paru-parunya hampir hilang sepenuhnya. Bisa saja, menit-menit berikutnya gadis itu pergi kembali menemui maut.

Savage ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora