Savage : 44. The Distance Between Them

3.6K 545 83
                                    

Sejak kecil, Jung Bona tidak pernah akrab dengan keempat sepupunya. Bisa dikatakan, mereka adalah musuh bebuyutan. Berbeda dengan dua kakak Bona yang lain, mereka justru menyayangi keempat sepupu mereka seperti layaknya menyayangi Bona.

Kebencian yang tumbuh di hati Bona, mungkin karena sejak kecil mereka satu sekolah. Setiap hari, Bona selalu melihat tingkah angkuh keempatnya dan berangsur muak.

Terlebih, seakan Tuhan sama sekali tak menghukum tingkah laku mereka yang seperti iblis. Karena, walaupun dengan ke angkuhan itu keempatnya memiliki prestasi yang tak bisa ia lakukan.

Tapi tidak tahu dorongan dari mana, saat Bona melihat Jennie sedang disakiti oleh mantan pacarnya ia merasa marah.

Bukan karena Taehyung hendak mencumbu Jennie, tapi amarah kali ini berbeda. Ia tak suka saudarinya disakiti oleh orang lain.

"Kenapa kau menolongku?"

Sejenak, Jung Bona menatap sepupunya itu takjub. Apakah Jennie tidak merasakan trauma atau semacamnya setelah apa yang terjadi? Kenapa justru wajah angkuh itu yang harus Bona lihat.

"Berhentilah bersikap angkuh. Aku sudah muak." Bona tidak berniat membentak Jennie. Ia hanya tidak bisa mengontrol nada suaranya.

Jika diingat lagi, mungkin ini pertama kalinya mereka berbicara panjang lebar tanpa melemparkan tatapan tajam satu sama lain. Bona sungguh membeci Jennie dan ketiga saudaranya. Tapi semenjak kejadian yang menimpa sepupunya akhir-akhir ini, Bona akhirnya memilih mengubur egonya dalam-dalam.

"Jika bisa, kau harus menghindari lelaki itu. Dia memiliki dendam pada kakek sehingga melampiaskannya pada kita." Mendengar penjelasan Bona, Jennie tentu dibuat bingung.

Bagaimana bisa seseorang menaruh dendam pada manusia sebaik kakeknya? Jujur saja, Jennie memang mengakui jika di keluarga Jung hanya keluarganya saja yang seperti jelmaan iblis.

"Apa yang telah kakek lakukan?" Jennie tentu penasan. Berharap Bona dengan baik hati memberitahunya.

"Kau ingat dengan pembangunan gedung apartemen milik kakek yang gagal tiga tahun lalu?" Menjawab pertanyaan Bona, Jennie mengangguk.

Dahulu proyek itu memang sempat heboh pada masanya. Gedung yang belum sepenuhnya jadi, tiba-tiba runtuh di beberapa bagian membuat banyak pekerja tewas dan terluka.

Alhasil proyek itu dihentikan, dan sampai sekarang Jennie tidak tahu menahu bagaimana kelanjutan Pembangunan yang sempat terhenti itu.

"Kontraktor pembangunan itu adalah ayah Taehyung. Dia menjadi salah satu korban tewas tiga tahun lalu."

Jennie cukup terkejut dengan fakta yang baru saja kakak sepupunya beritahu. Ia sudah menduga jika sikap Taehyung pasti ada alasannya.

"Dahulu kakek sempat memiliki ide yang bertentangan dengan pihak kontraktor mengenai struktur gedungnya. Tetapi akhirnya pihak kontraktor menuruti kakek. Hingga kejadian itu terjadi." Bona menggigit bibir bawahnya, ketika dia harus menjabarkan cerita masa lalu sang kakek yang dia dengar dari ibunya semalam.

Sejak awal, keluarga Bona memang menentang hubungannya dengan Taehyung. Karena tidak memberikan alasan yang jelas, Bona tentu enggan menuruti mereka.

Sampai tadi malam, sang ibu datang ke kamarnya dan menceritakan itu semua. Mereka takut jika Taehyung hanya memanfaatkan Bona karena dendamnya. Tanpa mereka ketahui jika hubungannya dengan Taehyung sudah berakhir.

"Jaga dirimu sendiri, jika memang kau tak ingin ketiga saudaramu tahu." Bona berpesan, untuk Jennie yang memilih menyembunyikan fakta mengenai sikap Taehyung dan niat terselubungnya.

Savage ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz