| 01

2.3K 258 87
                                    

Selamat membaca <3


°•○☆○•°

Author pov.

Sena tengah menyiapkan barang-barangnya untuk pergi ke luar kota. Rencana ini sudah dipikirkan matang-matang dan sekaranglah waktunya untuk diwujudkan.

Sena, seorang perempuan yang baru saja lulus dari sekolah menengah atas dan akan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi ternama di Kota Seoul.

Karena kepintarannya, dia dapat masuk ke perguruan tinggi tersebut dengan mudah. Padahal teman-temannya saja masih berjuang untuk mencari perguruan tinggi lanjutannya, tapi Sena sudah berhasil menjadi salah satu mahasiswa di sana.

Sena juga mendapatkan beasiswa sehingga dia dapat meringankan beban orang tuanya dalam hal keuangan.

"Kamu beneran mau berangkat besok, Na? kuliah baru dimulai 4 bulan lagi loh. Kamu masih bisa diem dulu di rumah," kata Mama Sena.

"Justru itu, Ma. Sena mau nyoba menyesuaikan diri dan buka lembaran baru di sana. Sena capek dihantuin sama kejadian itu terus di sini. Rasanya bener-bener ga tenang."

Mengingat kejadian itu, Sena bergidik ngeri. Dia benar-benar trauma.

"Andai aja mama waktu itu ngelarang kamu pergi sama dia, Na. Mungkin kamu ga bakal punya kenangan buruk itu." Mama Sena menyesal.

"Udahlah, Ma. Yang berlalu biarlah berlalu. Lagian masih ada waktu sebelum Sena pergi. Ayo kita habisin waktu bareng-bareng!" seru Sena.

Sena menarik tangan mamanya dari kamar.

"Kak, kita jadi manggang, kan?" tanya Sena ke kakak laki-lakinya, Juyeon.

"Menurut lo, kalau gue udah nyiapin alat-alat gini, jadi atau enggak?"

"Ish, mana tau kalau lo udah nyiapin."

"Kalian ini udah gede, masih aja ribut," sahut Papa Sena sambil menggelengkan kepala heran.

"Yumi jadi kesini kan, Yeon?" tanya mama.

"Eh, Kak Yumi juga diundang? Asik!" Sena senang jika Yumi-pacar Juyeon itu ikut juga. Setidaknya dia ada tameng untuk berlindung dari kejahilan kakaknya.

"Iya bentar lagi dia sampe katanya, Ma."

"Eh Na, beliin minyak dong, ini udah mau abis," lanjut Juyeon.

"Bagi duit."

"Sini, ambil di kantong gue. Tangan gue penuh." Sena mendekat ke arah Juyeon dan mau mengambil uangnya, tapi yang namanya Juyeon, pasti tidak lepas dari kata jahil.

Saat adiknya mendekat, Juyeon mengoleskan sedikit arang hitam di wajah Sena.

"Rasain lo!"

"Yak! kakak!!!"

Sena memukul lengan Juyeon. "Aduh! sakit njir."

"Bodo amat wlee!" Sena mengambil uang itu dan segera menuju dapur untuk mencuci mukanya kemudian pergi membeli minyak.

Mama dan Papa hanya bisa tertawa melihat kelakuan kedua anaknya.

Author pov end.
Sena pov.

challenge - Jake •

"Baik-baik di sana ya, Na. Kalau duitnya kurang, bilang langsung ke papa." Kata papa.

"Iya siap, Pa. Pasti cukup kok. Sena kan juga ambil part time."

"Kalau libur sempetin pulang ya Na," pinta mama ke gue.

Challenge | Jake Shim (END)✓حيث تعيش القصص. اكتشف الآن