| 25

674 118 43
                                    

°•○☆○•°

"Oalah.. jadi lo itu kakaknya Yui?" tanya Sena memastikan.

Beomgyu mengangguk, "Iyap. Lo kenal Yui darimana dah?"

"Ya begitulah. Panjang ceritanya. Oh iya, ini udah selesai kan latiannya? gue balik duluan ya," ujar Sena.

"Gue yang anter," sahut Beomgyu dan Jake bersamaan.

Jake menggenggam tangan Sena sambil menatap malas ke arah Beomgyu. "Mending urusin adek lo dulu. Sena pulang sama gue aja," ujarnya.

"Memangnya Sena mau pulang sama lo?" tanya Beomgyu.

Sebenarnya Beomgyu adalah tipe orang malas mencari keributan, apalagi tentang hal yang tidak terlalu penting.

Namun, dirinya sudah berjanji untuk mengantar Sena tadi. Beomgyu tidak mau mengingkari janjinya. Di sisi lain, dia juga merasa tidak rela kalau Sena pulang bersama Jake.

"Na, lo baliknya jadi sama gue kan?" lanjut Beomgyu.

Ah, Sena benci situasi yang seperti ini.

• challenge - jake •

Sena mengambil minuman yang ingin dia beli dan membawanya ke kasir. Dia sedang berada di toko kelontong dekat Blooms Garden.

Setelah membayar minuman itu, dia menghampiri Jake ke tempat duduk yang ada di depan toko. Ya, dia memutuskan untuk pulang bersama Jake.

Sebenarnya Sena merasa tidak enak hati untuk menolak ajakan Beomgyu, tapi dirinya lebih penasaran tentang penjelasan dari Jake. Walaupun dia masih merasa sedikit kesal karena masalah waktu itu.

"Apa yang perlu lo omongin? waktu gue ga banyak. Habis ini gue harus bantuin sepupu gue," tegas Sena yang tidak ingin berlama-lama.

Entah kenapa semakin lama berada di dekat Jake, malah membuat jantung Sena berdetak lebih cepat. Ada apa dengan dirinya? bukannya tadi dia masih merasa kesal?

"Maaf." Ucap Jake singkat.

"Gue minta maaf karena udah buat lo nungguin gue di resto itu sampe tutup..."

"...dan bodohnya lagi, gue bahkan sebenernya ga tau kalau lo ada di sana," lanjut Jake.

"Maksudnya?" Sena mengerutkan dahinya.

"Ini semua ulah Yui."

Sena hanya diam. Dirinya semakin bingung dengan apa yang dikatakan oleh Jake. Kenapa bisa menjadi ulah Yui?

"Waktu itu, Yui bertamu di rumah gue dan dia ngambil handphone gue buat ngechat lo terus ngajakin ketemuan di resto itu..."

"...habis itu, kontak lo diblokir dan dia ngehapus ruang obrolan, makanya lo ga bisa nelpon gue dan bodohnya gue... gue baru sadar keesokan harinya, waktu kita ada kelas. Kontak lo ga ada di list gue." Jelasnya.

Lagi-lagi Sena merasa bimbang. Haruskah dia percaya dengan apa yang baru saja Jake bilang? bagaimana kalau dia berbohong? atau Jake memang mengatakan yang sebenarnya?

"Gue juga ga nyangka kalau Yui bakal ngelakuin hal gila kayak gitu. Dia bener-bener keterlaluan....

"...gue janji, masalah ini ga bakal terjadi lagi. Lo mau maafin gue kan?"

Sena hanya diam. Semuanya terpancar jelas dari sorot mata Jake yang menunjukkan kejujuran. Namun, dia masih tetap bimbang. Haruskah dirinya menaruh kepercayaan pada Jake lagi?

"Gak tau," ujar Sena final.

Jake menghembuskan napasnya pelan, "Okay, it's up to you. Gue paham kalo lo masih kecewa, tapi gue udah berusaha buat ngejelasin semuanya sama lo dengan jujur. Setidaknya gue lega, udah bilang semuanya sama lo."

Challenge | Jake Shim (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang