| 19

689 128 52
                                    

°•○☆○•°

Jam menunjukkan tepat pukul 6 sore dan Jake sudah berada di depan The Blooms, menunggu Sena keluar dari toko itu.

Ting!

06.01 PM
Crazy Stalker
|na
|gue udah di depan

Melihat pesan yang baru saja diterimanya, jantung Sena semakin berdetak tak karuan. Jake benar-benar menjemputnya tepat waktu.

Ini nanti gue mau dibawa kemana? tanya Sena dalam hati.

You
oke bentar|
tunggu aja di mobil lo|

(Read.)

"Hee, gue berangkat ya?" ujar Sena sambil mengambil tas slempangnya.

"Hm. Hati-hati dan inget jangan pulang malem."

"Iyaa ih. Lo udah ngomongin itu sepuluh kali." Lanjut Sena sambil menuju mobil Jake.

Sena mengatur napasnya sebelum membuka pintu mobil. Sial, mengapa detak jantungnya semakin brutal? Tidak-tidak. Dia tidak boleh seperti ini. Dia harus terlihat biasa saja.

"Hi." Sapa Jake dengan senyum manisnya saat Sena sudah duduk di kursi penumpang.

"Hm. Lo mau ngajak gue kemana?" tanya Sena singkat.

"Well, gue juga sebenernya gatau mau ngajakin lo kemana."

Sena menatap Jake tajam. "Terus ngapain lo ngajakin gue jalan kalau gitu, Jake?!"

"Entahlah, gue juga gatau. Tiba-tiba pengen aja gitu ngajakin lo jalan."

Emosi Sena mulai sedikit memuncak, ingin rasanya dia mencincang Jake sekarang juga. "Yaudah kalau gitu gausah aja! dasar aneh." Ujar Sena sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Melihat Sena yang sedang emosi membuat Jake merasa gemas. Dia lantas mencubit pipi kanan Sena dan tertawa. "Hahaha... lucu banget sih. Gue bercanda doang kok. Sengaja, biar liat lo ngedumel."

Sementara itu, Sena hanya bisa membeku. Dia belum terbiasa dengan tindakan Jake yang tiba-tiba.

"A-apaan sih Jake?! bercanda lo ga lucu! dan juga, kan gue udah pernah bilang gausah pegang-pegang gue!" bentak Sena.

"Euhmm.. gue inget sih lo pernah ngomong gitu, tapi lo gemesin jadinya ga tahan buat nyubit hehe. Yaudah lain kali, gue ijin dulu sama lo." Jawab Jake.

"Ga gitu maksudnya, astaga! dahlah. Sekarang lo mau ngajakin gue kemana?" tanya Sena.

"Mama gue nyuruh beli bahan-bahan kue soalnya besok mau ada arisan di rumah bareng temen-temennya dan setelah gue liat list bahan-bahannya, banyak banget yang gue ga tau, jadi ngajakin lo deh buat bantu nyariin bahan-bahannya."

"Kenapa harus sama gue? kenapa ga ngajakin cewek lo aja?"

"Karena gue maunya sama lo."

"Lah, mana bisa kayak gitu! emangnya lo udah kabarin dia? nanti kalau dia marah, gue lagi yang disalahin. Udah tau cewek lo cemburuan kayak gitu, masih ajaㅡ"

"Sstt.. diem dulu." Jake menempelkan jari telunjuknya di depan bibir Sena.

"Lo daritadi ngomongin tentang cewek gue blablabla, cewek gue blablabla. Denger ya, Na. Gue itu ga punya cewek. Jadi, siapa yang lo maksud? dan kenapa lo bisa beranggapan kalau gue udah punya cewek?" lanjut Jake.

"H-hah? berarti bocil SMA yang tadi itu cuman ngaku-ngaku doang?"

"Bocil SMA?" tanya Jake lagi. Sepertinya dugaan dirinya benar.

Challenge | Jake Shim (END)✓Where stories live. Discover now